𝗗𝗢𝗦𝗘 #𝟯

484 75 9
                                    

LEE IS DRINKING HIS THIRD GLASS OF FIREWHISKEY, WHILE GEORGE STILL IN HIS FIRST BUTTERBEER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LEE IS DRINKING HIS THIRD GLASS OF FIREWHISKEY, WHILE GEORGE STILL IN HIS FIRST BUTTERBEER. "Kau tampak kacau, George," ucap Lee melihat kantung mata George yang menghitam.

George tidak menyangkal, ia mengangguk dan tersenyum tipis, "I can't sleep properly these last days," jawabnya pendek. Kini wajah Lee penuh kelicikan, "Why? Thinking about Gwen Abbot?" ejeknya yang dibalas pukulan ringan George ke pundaknya.

"As if!" bantah George, "Tapi kau mau tau sesuatu?" pancing George membuat Lee mendekatkan tubuhnya.

"Ayo, katakanlah George. Angelina tidak bersama kita ini," jawab Lee membalas. George mengkerutkan dahinya, "Kemana dia?" tanyanya bingung dan itu membuat Lee mengerang. "Aku yang minum, tapi kau yang mabuk. Dia 'kan tidak bisa hadir karena harus latihan untuk pertandingan berikutnya antara Puddlemere United dengan Holyhead Harpies."

"Ah! Menarik sekali! Oliver dan Angelina melawan Ginny!" serunya.

Lee memutar kedua bola matanya, menunjukkan ketidakpuasan akan respon George, "Yeah dan aku akan menjadi komentator pertandingan itu. Sekarang berhenti mengalihkan pembicaraan dan katakan padaku apa yang ingin kau sampaikan!" rengek Lee.

George terkekeh, ia senang sekali menggodai orang. Melihat wajah kesal mereka adalah hiburan baginya. Ia tidak sejahil dulu, tetapi jiwa prankster masih ada di dirinya. "Okay, okay. Aku ingin membicarakan mengenai Gwen Abbot," mulainya membuat mata Lee terbinar-binar.

"Oh, yeah. Apa yang terjadi setelah ia menantangmu balik mengenai permainanmu?"

George terhenti sejenak dengan tatapan ke depan, ke arah rak yang dipenuhi botol-botol minuman. Kemudian bibirnya tersenyum, membuat Lee ingin segera tau apa kelanjutan dari permainan itu.

"George!" panggil Lee mulai kesal.

George tertawa ringan, "All I can say is that night," mulainya diikuti anggukan Lee, "It was intense."

Ekspresi Lee tampak kecewa, "Oh, hebat sekali. Bisa lebih spesifik?!" kesalnya. George memberikan lirikan jahil, "Tahan dirimu, Lee. You act like a pervert," ejek George yang langsung dibalas suara bantaha Lee, "Kau bayar minumanku!" kesal Lee mengenai ejekan dari George.

Tidak masalah bagi George untuk membayar minuman Lee sampai akhir hayatnya. Tapi, masalah bagi George tidak mengetahui siapa pria yang mengencani Gwen Abbot? Pria buta macam apa yang tidak mengetahui masa lalu gadis aneh itu?

"Hey, Lee," tegur George dengan nada serius, "Dia bilang kepadaku bahwa ia punya kekasih."

Mata Lee melongok tidak percaya, kedua tangannya memegang dahinya, "No way!" serunya membuat beberapa orang memperhatikan mereka. George segera menutup mulut Lee yang seperti ember bocor, "Bisakah untuk sekali dalam hidupmu tidak bereaksi berlebihan?" kesal George yang diikuti anggukan Lee.

Setelah melepaskan tangannya dari mulut Lee, ia mendekatkan tubuhnya ke arah Lee. "Apakah kau punya ide siapa pria tersebut?" tanya George dalam bisik. Untuk sesaat mereka berdua terlihat berfikir sembari menatap satu sama lain. Hingga suara pintu terbuka, menandakan seseorang memasuki bar.

𝐀𝐍𝐓𝐈𝐃𝐎𝐓𝐄 ⁞ G. WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang