"Kata bunda yang dingin itu gak baik untuk kesehatan, berarti kamu gak baik untuk aku,"
_Zahrah Abrina Anaqah.*
Happy readingPagi di hari Jum'at kali ini begitu cerah walau jam masih menunjukan pukul enam pagi namun, matahari sudah menyinari bumi dengan sinar hangatnya.
"Berangkat bareng aku! Gak menerima penolakan! Sekian dan terimakasih," ucap Maulana yang terkesan memaksa lalu menggandeng tangan Zahrah menuju mobil yang sudah terparkir di depan.
"Kok tingkahnya bossy banget sih, apa dia sering baca komik tentang CEO yang mendominasi ya," batin Zahrah kesal.
Saat sampai di depan gerbang sekolah, Zahrah tidak langsung turun karena tangannya di cekal oleh Maulana.
"Ini kan hari Jum'at, pasti kmu pulang cepat. Kamu langsung pulang kerumah ya tunggu aku pulang Jum'atan," ucapnya lembut lalu mengecup singkat punggung tangan Zahrah.
"Gak ke asrama?" tanya Zahrah.
"Nggak," jawabnya singkat.
"Yaudah masuk sana, belajar yang rajin biar pinter. Itu bagus buat infestasi keturunan kita," lanjut Maulana sambil mengelus perut rata milik Zahrah.
Tubuh Zahrah menegang seketika dengan wajah yang sudah memerah, dan jantung yang sudah berdisko ria. Dan dengan secepat kilat Zahrah menyingkirkan tangan maulana dari perutnya lalu turun dari mobil.
Sedangkan Maulana terkekeh geli melihat Zahrah yang selalu salah tingkah dibuatnya, padahal sudah cukup lama tinggal bersamanya, namun Zahrah masih tidak terbiasa dengan perlakuan manis Maulana.
🍁🍁🍁
Zahrah menuruti permintaan dari Maulana setelah sekolah selesai ia langsung pulang ke rumah dan menunggu Maulana pulang dari sholat Jum'at.
Jam sudah menunjukkan pukul satu siang Zahrah mendengar pintu yang terbuka lalu mengedarkan pandangannya ke pintu. Tampaklah seorang pria tampan yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Assalamu'alaikum sayang," ucap Maulana menyadarkan lamunan Zahrah yang terkagum dengan tampannya seseorang yang saat ini berada di hadapannya.
"Wa-wa'alaikumsalam," sahutnya.
Maulana mengelus lembut rambut panjang Zahrah, lalu mereka menghabiskan waktu bersama untuk melewati hari Jum'at yang hangat ini.
🍁🍁🍁
Pagi terus berganti tak terasa sudah dua minggu Zahrah menjalin hubungan pernikahan dengan Maulana, dan hari yang ditunggu akhirnya tiba untuk pertandingan voli antara SMA Buditama dan SMA Makmur.
"Kan gue kaptennya, kenapa gue di tinggal sih," grutu Zahrah mulai memasuki gerbang sekolah SMA Makmur.
Zahrah di tinggal oleh rombongan volinya karena tim mereka harus mengkonfirmasi kapan pertandingan bisa dimulai, karena Zahrah tidak kunjung datang akhirnya mereka memilih berangkat duluan dan mengabari Zahrah untuk langsung datang ke SMA Makmur.
"Ahh... gara-gara debat sama a' lana sampe lupa kan kalo hari ini tanding," kesal Zahrah menyusuri koridor SMA Makmur.
Flashback on...
"Pulang nanti aku jemput," ucap Maulana menatap manik mata Zahrah.
"Gak usah makasih," sahut Zahrah merasa kesal saat mengingat kejadian waktu ia meminta di jemput oleh Maulana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaut Takdir ||END✓
Romance[BUDIDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA🙂] Vote dan komen kalian adalah penyemangat ku Terinspirasi boleh, plagiat jangan❌ Zahrah Abrina Anaqah merupakan primadona SMA Buditama yang terkenal bukan hanya kecantikannya juga sifatnya yg bar bar...