2 (Hans Damian Adipta)

101 7 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hans mengulas senyum tipis setelah menginjakkan kakinya di depan mansion miliknya sendiri. Sekian lama dirinya meninggalkan Indonesia akhirnya dia kembali lagi.

"Selamat datang kembali Tuan Muda," ucap pria bertubuh kekar pada majikannya

"Jae apa selama ini dia baik-baik saja?" Tanya Hans

Mengerti yang dimaksud Tuan Mudanya, Jae pun berkata. "Nona Muda jauh berbeda dengan yang dulu"

"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya selama ini?"

"Kalau itu saya kurang tahu Tuan Muda tapi yang saya lihat dia selalu bersama dengan sahabatnya," jelas Jae

"Sahabat? Siapa? Cewek apa cowok?" Penasaran Hans

"Cewek. Namanya Venaya"

"Ah, toa berjalan itu. Cukup infonya Jae dan terima kasih sudah menjaga dia untukku. Besok aku masuk di sekolah itu terus jangan lupa urus semua keperluanku," ucap Hans

"Siap Tuan Muda"

Hans memasuki mansionnya berjalan santai sambil menatap sekeliling mansion yang begitu luas nan mewah itu.

"Aku ingin bertemu denganmu secepatnya Hana," ucap Hans lembut

PAIN GIRL

Kantin begitu ramai. Banyak sekali pilihan makanan yang ada. Semuanya lengkap di kantin membuat siswa dan siswi jadi bingung ingin makan yang mana lebih dulu.

Namun berbeda dengan gadis yang berambut panjang sepinggang itu. Hana, memilih minum jus brokoli dan makan tomat mentah berbeda dengan Venaya sahabatnya. Venaya justru makan coklat.

"Hana cobalah sedikit. Coklat ini enak banget tahu, katanya ini coklat mahal dan hanya ada di 5 negara dunia," ucap Venaya

"Aku tidak suka manis," balas Hana

Hana terus melanjutkan makannya mengabaikan ocehan Venaya yang sangat tidak berguna.

"Nikmatnya," ucap Venaya keras setelah menghabiskan 3 batang coklat sekaligus

Hana menggelengkan kepalanya. "Ayo ke perpus"

Venaya mendelik tidak suka.

"Aku malas kesana lebih baik ke ruang penilitian saja gimana?"

"Baiklah," ucap Hana datar

Venaya tersenyum riang. Dengan penuh semangat, Venaya berdiri lalu menarik tangan Hana menuntun sahabatnya itu pergi keluar dari kantin menuju ruang yang mereka tujui.

"Kenapa kamu suka sekali kesana Ven?" Tanya Hana

"Akhirnya kamu mulai penasaran lagi setelah sekian lama kamu tidak mau tahu tentangku," ucap Venaya pelan

Hana memberhentikan langkah kakinya. Menatap Venaya datar.

"Maaf"

"Hei jangan begitu, aku tahu pasti sulit bagimu untuk melewati semuanya dan mulai sekarang kita lakukan bersama-sama ya. Aku berjanji akan selalu melindungimu sebagai sahabatmu Hana," ucap Venaya tulus

PAIN GIRL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang