11 (Leynox & Venaya)

19 5 1
                                    

Haloooo Readerssss

Sekali" lah Author bawa tentang Leynox dan Venaya wkwkwk

Siapa nih yang suka banget sama tingkah mereka yang gengsinya melebihi langit🤣

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku benci mengakuinya tapi aku mencintaimu,"
-Venaya Adipta-

"Kalau begitu sakiti aku namun aku mohon jangan pergi lagi sebab hati ini sudah terikat sepenuhnya padamu"
-Leynox Zeam-

Flashback

"Kamu kemana aja? Aku mencarimu daritadi. Ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu," ucapVenaya lembut

"Nanti saja Ven aku capek," ucap Leynox

"Memangnya kamu darimana?" Tanya Venaya penasaran

"Tentu saja dari rumah pacarku," jawab Leynox tanpa sadar

DEG

"Pacar? Kamu punya yang lain selain aku? Jawab Leynox! Kenapa diam aja!"

Leynox menatap Venaya bosan. Daripada menyembunyikannya lebih baik bilang saja lagipula sudah diketahui, kan? Pikir Leynox.

"Iya. Aku selingkuh," ucap Leynox santai

Plak

"Bajingan! Padahal aku datang kesini untuk kasih tahu sama kamu kalau kedua orangtuaku meninggal tapi ini yang kamu buat ke aku? Aku cari kamu kemana-mana, aku telfon kamu tapi handphone-mu tidak aktif dan sekarang aku harus menerima berita dari pacarku sendiri yang selingkuh disaat yang bersamaan orangtuaku meninggal. Aku lelah," ucap Venaya panjang lebar

Leynox terdiam kaku. Dia baru saja melakukan kesalahan yang sangat fatal dalam hidupnya.

"Aku bisa jelasinnya," ucap Leynox

Venaya menggelengkan kepalanya. Derai airmata tidak pernah luput dari kedua matanya, Venaya menatap Leynox kecewa.

Leynox mengacak-acak rambutnya. Dia baru saja menyakiti Venaya, sungguh ini adalah hal yang paling menyakitkan baginya.

Ada apa denganmu Leynox padahal kamu yang menyakitinya tapi kamu yang merasa sakit.

"Langgeng ya hubungan kalian dan terima kasih," ucap Venaya

Venaya pergi dari apartemen milik Leynox. Langkah kaki yang semakin memberat di iringi rasa sakit begitu terasa membuat Venaya menguatkan dirinya sendiri.

"Ayah Bunda setelah ini apa yang harus Venaya lakukan?" Tanya Venaya lirih

End Flashback

Venaya membuka kembali kedua matanya. Kejadian satu tahun yang telah berlalu itu masih begitu membekas dalam ingatannya bahkan luka dalam hatinya pun masih belum pulih sepenuhnya.

Kedua orangtua Venaya kecelakaan dalam pesawat pribadi dan pada waktu itu sedang dalam perjalanan menuju Indonesia setelah selesai mengurus beberapa pekerjaan yang ada di Swiss. Tentu saja hal itu membuat Venaya begitu terpukul bukan main namun sayangnya orang yang Venaya andalkan justru melukainya.

"Hana. Seandainya ada kamu disini pasti kamu sudah memarahiku lalu berkata 'berhentilah mengingatnya bodoh'. Aku sangat merindukanmu, aku membutuhkanmu untuk selalu di sampingku," ucap Venaya sendu

Biasanya Venaya selalu curhat apa yang dirasakannya maupun dialaminya namun sekarang berbeda lagi. Tidak ada seseorang mampu untuk mendengarkan semua ungkapan hatinya.

"Ceritakan saja. Aku siap mendengar"

"Hans? Sejak kapan kamu di ruang penilitian? Pergilah ke kelas, sebentar lagi bel masuk," ucap Venaya

"Aku sejak kapan? Sejak kamu bergumam sendiri dan tidak ada salahnya aku ingin menghibur sepupu kesayanganku ini," ucap Hans

Hans duduk di samping Venaya. Mengelus puncak kepalanya pelan. "Maaf tidak menjagamu selama ini"

Venaya menatap Hans sendu. "Aku baik kok. Aku mengerti, karena aku juga tahu kalau kamu sedang berusaha untuk memulihkan luka Hana"

Inilah yang paling Hans suka dari diri Venaya. Meski gadis ini begitu periang tapi itu adalah caranya sendiri menyembunyikan rasa sakit yang mendalam, lebih memilih membahagiakan Hana dibandingkan dirinya yang sebenarnya hancur di dalam.

"Jangan terlalu baik. Kamu tahu kan aku tidak suka kamu seperti ini"

Tangan Hans beralih memeluk sepupu mungilnya itu. Menyalurkan rasa kasih sayang antar sepupu dan seketika itu, tangis Venaya pecah. Gadis yang tadinya terus tertawa menjadi paling sedih saat ini.

"Heh? Ternyata kamu bisa nangis juga ya," canda Hans

"Diamlah," ucap Venaya kesal

"Kenapa dia tega melakukan hal itu? Aku...hiks...begitu mencintainya, sangat mencintainya tapi dia dengan tanpa rasa bersalah datang padaku"

"Hiks...hiks...hiks...dia masih tidak mengerti Hans dia_

"Berhenti bicara Ven," potong Hans

Hans semakin mengeratkan pelukannya kala tangisan Venaya makin kencang. Gadis ini begitu hancur, tidak pernah Hans melihat keadaan Venaya yang begitu memprihatinkan. Ini kali pertama.

"Leynox sebenarnya luka apa yang telah kamu toreh dalam hati Venaya," batin Hans dingin

Diluar ruang penelitian terdapat seorang yang memperhatikan Hans dan Venaya lebih tepatnya pada Venaya.

Leynox menyandarkan tubuhnya di pintu ruang penelitian, dia tidak menyangka kalau dia harus mendengar semuanya. Segitu brengseknya dia sampai-sampai Venaya menjadi sosok yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

"Maaf," gumam Leynox sedih dan detik itu juga airmata jatuh begitu saja

Leynox benci mengakui hal ini namun dia menangis atas kebodohan yang dia buat sendiri.

Baik Leynox maupun Venaya sama-sama terluka. Yang satunya ingin memperbaiki sedangkan lain menunjukkan bahwa mereka tidak pantas untuk kembali bersama.

Sungguh ikatan rumit. Meskipun begitu keduanya saling mencintai satu sama lain tapi ada luka di hati yang menghalangi mereka sehingga dua orang ini saling menyakiti satu sama lain. Bertahan dalam kesakitan bukanlah hal yang mudah.

Lalu apa mereka mampu melewati semuanya? Bisa tidak dan bisa saja terjadi, tergantung dari keduanya yang ingin melawan rasa sakit kemudian mengisinya dengan penuh cinta.

"Jika sudah terikat dari awal tidak akan pernah terpisahkan"

TBC

Hayooo...hayooo...

Gimana"? Wkwkwk

Kasihan liat Leynox sama Venaya🥺ingin kembali tapi tidak bisa gimana ya...

Readers jangan lupa voment yee:)

Ok, see youuuuu❤

PAIN GIRL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang