4. Ditemani

1.1K 106 6
                                    

🌸🌸🌸

Hanan POV.

Hari ini adalah hari pertama aku mengajar di SMA Harapan.
aku diminta untuk menggantikan salah satu guru disana karena memang guru tersebut sudah waktunya pensiun.

sebenarnya Abi ku awalnya tidak mengizinkan ku karena aku juga mengajar di pesantren.
tetapi umi memberikan pengertian pada Abi,lalu Abi mengizinkan ku untuk mengajar di sekolah itu.

Saat sampai di sekolah,banyak guru guru yang menyapa ku. aku hanya membalas nya dengan senyuman.

Sesampainya dikelas yang aku tuju,aku menemukan sosok perempuan yang tak asing lagi bagiku.

"Bukankah itu Nayla? teman adikku" batin ku

Suasana dalam kelas itu pun terasa sangat ramai, aku mencoba untuk menenangkan suasana disana.

aku sempat terkaget melihat sikap salah satu murid yang aku kenal itu, ku kira dia anak yang pendiam di sekolah ternyata tidak.
haha lucu sekali tingkah nya.

aku hanya bisa tersenyum tipis, bahkan tidak terlihat.

Hanan POV end

Saat sudah menjelang sore, Hanan pulang ke rumah menggunakan motor gigi kesayangan nya.

Saat sampai di gerbang sekolah, Hanan melihat ada seorang gadis sendirian yang tengah menunggu jemputan.

"Assalamualaikum" Ucap Hanan pada gadis itu

"Waalaikumussalam, eh Gus" Jawab gadis itu dengan senyum ramahnya

"Loh kok masih disini Nay?" Tanya Hanan.

"Iya Gus, nunggu jemputan" Jawab gadis itu yang ternyata adalah Nayla.

"Mau bareng? tapi tas kamu taro di tengah, buat pembatas" Hanan menawarkan pada Nayla

"Duh,sebenernya gue mau woiii... tapi ntar gue dikira cewek gatel" batin Nayla

melihat Nayla yang terdiam, Hanan kemudian berbicara "Nay? mau atau tidak?"

Nayla yang mendengar itu kemudian menggelengkan kepala nya.
"Ga usah Gus, terimakasih... takutnya nanti jadi fitnah" jawab Nayla yang sebenarnya ingin sekali di bonceng Gus tampan itu.

"Yasudah,kalau begitu saya nungguin kamu disini ya...
saya ga tega liat perempuan sendirian disini.

tenang,kita gak berdua doang... masih ada satpam disini" jawab Hanan yang masih setia di atas motornya

"Oh iya, kalo diluar gini jangan panggil saya Gus" sambung nya

"Terus saya manggil nya apa dong? Pak?" tanya Nayla

"Yaudah,saya panggil ustadz aja deh ya Gus" sambung nya.

"kenapa ustadz? saya kan bukan guru ngaji kamu" Tanya Hanan dengan raut wajah bingung.

"bahasa Arab nya guru kan ustadz, jadi saya panggil ustadz aja ya Gus

kiyowo loh tadz,apalagi manggil nya mas ustadz" ujar Nayla tak menyadari apa yang ia katakan.

"Maksudnya?" tanya Hanan tak paham

setelah Nayla tersadar dengan ucapan nya,ia mengatakan "Eh gapapa, anu tadz... intinya saya manggil Gus Hanan ustadz"

"Yaudah,iya" Ucap Hanan seraya menganggukki perkataan siswi nya

"Hadeh mulut gue kebablasan nih kalo ada cogan, harus tetap kalem di depan Gus Hanan" batin Nayla

Suasana menjadi hening beberapa saat, lalu Nayla memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang ada di pikiran nya

"Tadz..."

"Iya? "  Jawab Hanan

"Mau nanya boleh?"

"Iya, silahkan ..."

"Apa-" Tak sampai melanjutkan kalimatnya, kini tiba tiba ada mobil berhenti tepat di depan dua orang tersebut.

"Nak, Ayo pulang... dan ini siapa ya?"

"Guru baru Nayla Yah ... Gus Hanan anaknya Kyai Abdullah.

"Oalah,udah gede aja ya...yaudah Nay,kalo gitu kita pulang"

"Mari Gus" ucap Ayah Nayla pada Hanan yang dibalas Hanan dengan anggukan dan senyuman

•••

ketika di mobil, ayah menanyakan beberapa pertanyaan pada Nayla.

"Nay, itu tadi anaknya Kyai Abdullah?"

"Iya Yah,kenapa emangnya?" tanya Nayla penasaran.

"Kok dia nemenin kamu tadi?" Tanya ayah mengospek anak tunggalnya ini

"Tadi Nayla sendirian di depan gerbang nungguin ayah,terus Gus Hanan nya lihat Nayla sendirian... terus di temenin deh" jawab Nayla panjang lebar

"kalo dilihat-lihat, dia anak yang baik ya" ucap Faiz ayah Nayla.

"Ya emang baik lah, anaknya Kyai masa ga baik" jawab Nayla.

"Sabi kali ya jadi menantu ayah" ucap ayah Nayla dengan tertawa.

"Idiiiih, engga ah" jawab Nayla yang dalam hatinya sebenarnya berkata "AIHHH DAPET RESTU INI KEKNYA,HOHOHO" batin Nayla kegirangan.

di sepanjang jalan, Nayla tersenyum mengingat momen beberapa saat yang lalu.
saat ditemani Hanan.

"Sebenernya tadi gue ga mau nolak di boncengin sama Lo Gus...

tapi ya mau gimana lagi, nanti gue di ghibahin santriwati di pondok Abi Lo kan ga asik" gerutu nya dalam hati.

Nayla mengambil benda pipih yang ada di saku rok nya,kemudian membuka aplikasi pesan singkat zaman now itu.

WhatsApp

Anda.
"HEH SIPA"
"CUIHH"
"PE WOIII"
"GUE MAU CERITAA"

Syipaaa
"oi apaan?"

Anda
"WOII,TAU GAK SII"
"TADI GUE KAN PULANG TELAT KAN YAA"

Syipaaa
"iyak?"
"terus?"
"ketemu Zaki Lo?"

Anda
"gue tadi nunggu jemputan sama Gus Hanan"

Syipaaa
"Eh seriusan? kok bisa?"

Anda
"tadi Gus Hanan nawarin mau
dianter pulang sama dia"
"terus gue tolak lah wkwk"
"padahal aslinya mau banget😭"

Syipaaa
"Aihhh? wah gile sih 😭"
"seharusnya tadi gue gak balik duluan 😭"

Anda
"Hadeh,elo sihh"
"Eh,misalkan Gus Hanan suka
gue gimana yak?🤣"

Syipaaa
"Kayaknya ga mungkin deh,
kayaknya dia udah punya calon"

Anda
"eh seriusan?"

Syipaaa
"Kata temen gue yang di pondok
nya Gus Hanan sih"
"tapi ga tau juga"

•••

Setelah melihat pesan Syifa itu,Nayla terdiam.
"Apa benar, Gus Hanan udah punya calon?"
batin Nayla.

"Gue cari tau aja deh hihi,siapa tau itu cuma rumor"

🌸🌸🌸

Gimana nih part nya? nungguin author up ya?😭
terimakasih sudah mampir di cerita author 😭
jangan lupa bantu vote yaa + komen, terimakasih.
salam cinta dari author muachh

Hanya Seorang Biasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang