5. Siapa dia?

1K 109 16
                                    

Halo,kembali dengan author.
apa kabar nih?
oh iya, setiap chapter jangan lupa pencet vote yaaa.
karena satu vote dari kalian,sangat berharga buat saya🥰
oke... next chapter.
Happy reading~

——————

"Seharusnya aku tak mencari tau sesuatu yang tidak perlu ku tau"
Nayla Queensha Azzahra

🌸🌸🌸

Di hari ini,Nayla pulang sekolah tidak di jemput ayahnya.
ia sengaja karena ia ingin melewati rumah Gus Hanan.
dimana lagi kalo bukan di pondok pesantren darul hikmah.

Syifa hari ini tidak masuk sekolah dikarenakan sedang sakit,jadi Nayla mengkepo sendirian saat ini.

"hadeh,Mas ustadz kaga ngajar apa ya?" batin Nayla dengan celingak celinguk mencari pujaan hatinya itu.

"Nyari siapa? Pak Hanan? dia udah pulang.
dia pulang lebih awal soalnya ada urusan di rumah" ucap seorang gadis teman sekelas Nayla itu.

"Lo tau darimana?" tanya Nayla ketus kepada Rani.

"Ya tau lah, gue kan calon istri nya pak Hanan" ucap Rani dengan songongnya.

"dih" Nayla berdecak sebal.
lalu ia memilih meninggalkan Rani disana.

Nayla pulang dengan jalan kaki, jaraknya memang lumayan jauh.
itung" olahraga wkwkw,tapi mana ada olahraga siang🤣

saat di perjalanan, Nayla bertemu dengan manusia yang sudah ditolak cintanya masih aja tetep ngejar.
siapa lagi kalau bukan jekicen (Zaki)

"oi cewek" panggil laki laki itu.

"kenapa gue harus ketemu sama dia? huft kesel dah gue" ucap Nayla dalam hati

"kok jalan kaki?" tanya laki laki tersebut,namun tak dihiraukan Nayla.

"Nay,gue nanya sama Lo" sambungnya

"apaan sih,jangan ganggu gue..
gue gamau pacaran" terang Nayla dengan nada ketus

"siapa yang mau ngajak Lo pacaran? gue cuma mau nawarin tumpangan" ucap Zaki

"gamau,udah. jangan gangguin gue.
atau gue teriakin copet lo" ancam Nayla,
lalu pergi meninggalkan Zaki disana.

saat di sampai di depan pondok Darul hikmah, Nayla berhenti sejenak di depan gerbang pondok tersebut.

keadaan di pesantren tersebut agak ramai, terutama di ndalem (rumah kyai).
kebetulan di gerbang sedang tidak di jaga, jadi bisa lah mengintip sebentar.

terlihat betapa antusiasnya para santriwan dan santriwati menyambut seseorang yang baru keluar dari mobilnya.

"tadi Rani bilang kalo pak Hanan ada urusan di rumah nya, apa ini ya??" batin Nayla

"mengapa perempuan yang keluar dari mobil itu disambut antusias oleh para santri?" tanya Nayla pada diri sendiri.

"kemarin Syifa memberitahuku jika Gus Hanan sudah punya calon, apakah ini calon nya?" semua pertanyaan itu tiba tiba terlintas di pikiran Nayla.

Deg...

Nayla pergi meninggalkan tempat itu, dengan perasaan campur aduk.
lemah,letih,lesu,layu, mungkin itu kondisi Nayla setelah melihat umi Gus Hanan mencium dan memeluk perempuan tadi dengan penuh kehangatan.

"Apa benar,itu calon Gus Hanan?" pertanyaan ini kembali menghantui pikiran Nayla.

Nayla berhenti sejenak di suatu taman yang berada di dekat rumahnya.
ia menangis sejadi-jadinya disana.

Hanya Seorang Biasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang