34. Sah!

784 61 9
                                    

"Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya."

- HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi

💐💐💐

Hari ini adalah hari dimana seorang putra pertama dari pemilik pondok pesantren Darul Hikmah akan melepas masa lajangnya, berganti dengan menjadi seorang kepala sebuah keluarga.

Hari yang dinanti-nanti oleh orang tua dari kedua belah pihak.

Hari yang dinanti-nanti oleh orang tua dari kedua belah pihak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gambar pakaian yang dikenakan Gus Hanan. (sc : pinterest)

gambar gaun yang dipakai Sari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gambar gaun yang dipakai Sari. (sc : pinterest)

Dengan langkah yang pasti, Gus Hanan berjalan memasuki kawasan pondok pesantren milik Kyai Muhaimin.

Para santriwan dan santriwati menyambut kedatangan mempelai pria dengan sangat baik.

Dekorasi di tempat Sari memang terlihat sederhana namun menarik, karena mengusung tema outdoor.

Banyak bunga-bunga yang diletakkan di jalan pengantin, terlihat sangat indah. Dan itu sangat kontras dengan perasaan yang menyelimuti Hanan.

Walaupun ia sudah mencoba untuk menghilangkannya, tetap saja ia merasa seperti hilang. Ada yang hilang di dalam dirinya.

Kondisi kesehatannya saat ini sudah jauh lebih baik dari kemarin-kemarin saat kecelakaan.

Hanan kini duduk di tempat duduk yang disediakan, menunggu semua disiapkan.

Saat semuanya sudah siap, kyai Abdullah pun duduk di sisi seberang dari Hanan.  Dengan mengulurkan tangannya di atas meja yang disediakan.

Suara mic pun di bunyikan, sebelum memulai, Kyai Muhaimin menarik nafasnya dalam-dalam.

"Hanan, kamu sudah siap?" tanya Kyai Muhaimin memastikan.

"Insyaallah saya siap" dengan jawaban yang tegas dan lantang Hanan menjawabnya.

Hanya Seorang Biasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang