___
"Min Jieun!" Teriak Yoongi untuk ketiga kalinya sembari berusaha untuk memutar kenop pintu kamar mandi agar dapat terbuka kendati ia tahu bahwa pintu tersebut sengaja dikunci dari dalam oleh sang adik. Segurat rasa cemaspun terpatri di wajah pucat pemuda tersebut, bergerak gelisah takut-takut adiknya tak sadarkan diri.
"Aku akan mendobrak pintu ini jika kau tidak juga membukanya dalam hitungan ke tiga," ancamnya lagi tak becanda sama sekali. Begitu mengambil langkah mundur untuk benar-benar meluncurkan niatnya, bahu pria yang menegang itu turun seketika. Ia menghela napas lega saat bunyi kenop yang diputar tertangkap rungunya.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok lemas Jieun yang pucat dengan penampilan urakan khas bangun tidur.
"Kau baik-baik saja?" Dengan rasa risau disambarnya bahu sang adik, memperhatikan wajah kuyu dengan rambut acak tersebut dari ujung rambut hingga ujung kepala. Memerika dengan teliti serta hati-hati. "Kenapa kau tidak menjawab saat aku memanggilmu?"
"Kakak..." Alih-alih menjawab, gadis itu malah merengek lalu menyelipkan kedua tangannya pada lengan sang kakak dan bersandar pada dada sang abang. Sementara Yoongi hanya membiarkan tubuhnya dipeluk sang adik.
"Ada apa?"
"Kurasa aku hamil, huhu..." untuk satu detik yang begitu singkat, Yoongi dapat merasakan dunianya hancur seketika. Kalimat pilu yang dilontarkan oleh Jieun lebih terdengar seperti sang adik tengah menggigau di malam hari, namun entah kenapa sesuatu meremas dadanya begitu kuat hingga ia kesulitan bernapas. Apalagi ketika dirasakannya sang adik menangis, sekelibat bayangan di masa lalu menghantam belakang kepalanya sangat keras. Lantas, sebelum ia kehilangan keseimbangannya, Yoongi cepat-cepat menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan.
"Kak, kau sudah membawa Jieun ke dokter yang aku sarankan, kan?"
Yoongi tiba-tiba teringat pada kalimat Namjoon pagi ini yang membuat kepalanya makin berkedut nyeri. "Masih belum. Kupikir Jieun butuh waktu istirahat untuk sementara."
"Tapi keadaannya bisa semakin parah jika kakak tidak membawa Jieun."
"Aku tahu. Aku akan mengurusnya."
Jadi, apa maksud dari perkataan Namjoon adalah ini? Mungkinkah Min Jieun kembali pada masa lalu yang menjebaknya? Yoongi yang masih memeluk ekstensi sang adik di dekapannya merasakan panasnya amarah menyentuh ubun-ubunnya. Tetapi, sekalipun dirinya tahu bahwa keadaan sang adik akan semakin memburuk--bahkan lebih buruk dari pagi ini--ia bukanlah tipikal kakak yang tega melihat Jieun harus kembali membuka luka lamanya yang belum mengering sama sekali.
Aku akan mengurusnya.
"Tidak. Kamu tidak hamil Jieun," ujar Yoongi menciptakan jarak yang dengan pelan ia remat bahu Jieun sembari menatap hangat netra sang adik yang gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIFT : SEMESTA
FanfictionSaat nelangsa menyelimuti seluruh bagian dari kehidupannya yang ditelantarkan, Jeon Jungkook yang hendak mengakhiri penderitaannya bertemu dengan seorang gadis yang menghancurkan pagar rumahnya. Kemudian, semulus tanjakkan di depan rumahnya, gadis i...