____
Baik Jeon Jungkook maupun Min Jieun hanya diam, sibuk menikmati es krim coklat yang telah dibagi dua untuk dinikmati bersama. Kalau ingin memilih jujur dan tidak menyelamatkan wajah Min Jieun, sebenarnya gadis yang entah muncul darimana itu memalak es krim Ssassangba (merek es krim yang dapat dibagi dua) Jeon Jungkook yang keluar dari toko kelontong Paman Bang walau si pria sempat menolak dan menyuruh Jieun membeli sendiri. Alhasil, setelah perdebatan panjang sebab es krim yang memiliki dua tangkai itu dimaksudkan agar bisa saling berbagi, Min Jieun memenangkan argumen dan mendapatkan bagian paling banyak sebab es krim yang di belah tak sama rata.
Duduk di pelantaran yang berada di depan toko kelontong, keduanya terbenam pada indahnya langit musim dingin di bulan Desember. Jeon Jungkook yang menikmati birunya langit sambil menenangkan pikiran setelah mendapati kabar baik bahwa dosennya menyetujui skripsinya, tersenyum senang sambil terus menjilati es krim vanila favoritnya. Sedangkan Min Jieun sibuk menatap awan yang terkadang mirip hidung Paman Bang, ada juga yang mirip Hoseok yang tertawa, satu gumpalan terlihat seperti anjing galak milik Namjoon yang ditelan buaya dan satu lagi terlihat seperti Jeon Jungkook dengan hidung bangirnya.
"Oh!" Gadis itu medadak heboh, menunjuk satu awan yang membentuk wajah tampan, membuat lamunan Jungkook buyar seketika dan menarik atensi pada si gadis. "Awannya mirip Taehyung."
Melihat gadis itu tersenyum dan menggoyangkan kakinya, dimana telapak sendal berbulu rumahan yang dikenakannya menyentuh aspal sungguh menganggu telinga Jungkook. Jadi, menatap sinis dan melahap dua gigitan terakhir es krim yang ingin dinikmatinya dengan tenang sekaligus, pria itu mendengkus tak suka.
Sementar itu Jieun masih menatap langit, membayangkan tampannya wajah Kim Taehyung yang pantas berada di langit yang indah. "Langit benar-benar tahu mana yang tampan, ya, hehe." Mendadak Jieun salah tingkah, menggoyangkan kepalanya hingga rambutnya yang diikat setengah bergoyang-goyang mengikuti gerak kepala. Seperti gadis perawan yang sedang memuja lawan jenisnya, telinga dan pipi gadis itu bersemu merah.
"Kau benar-benar suka dia, ya?" Jungkook yang menatap jijik tak habis pikir. "Kau kan baru pertama kali bertemu dengannya, kenapa bisa jatuh cinta seperti itu."
Bahu si gadis mengedik, kemudian berujar, "Mungkin cinta pada pandangan pertama? Hahaha... dia tampan sekali, sih. Kan aku jadi suka."
Tampan sekali dan jadi suka, katanya? Hah! Jungkook pikir ia juga tak kalah tampan dengan kakak tirinya itu. Ayah mereka kan tampan, pastinya menurun kepada anaknya, tak terkecuali Jungkook sendiri.
"Aku juga tampan," gumam pria itu yang bisa di dengan sangat jelas oleh Jieun yang duduk bersentuhan bahu dengannya. Lantas, pernyataan pribadi yang penuh percaya diri itu langsung menarik lirikan tak menyangka dari Jieun.
Mata mereka bertemu. Jungkook yang menahan malu sebab memuja diri sendiri mengangkat dagunya, menantang Jieun yang menatap jijik padanya, "Apa? Kau tidak suka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIFT : SEMESTA
FanfictionSaat nelangsa menyelimuti seluruh bagian dari kehidupannya yang ditelantarkan, Jeon Jungkook yang hendak mengakhiri penderitaannya bertemu dengan seorang gadis yang menghancurkan pagar rumahnya. Kemudian, semulus tanjakkan di depan rumahnya, gadis i...