14. The Lucky Of Ladybug

66 20 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Aku juga ingin dicium olehmu, Min Jieun."

Plakk!!

Padat sekali suaranya hingga berdengung ke dalam telinga kanan, melalui rongga kepala dan keluar lagi melalui telinga kirinya. Seiring dengan suara dengung yang memudar, rasa panas sekaligus perih di pipinya terasa begitu kentara, menimbulkan bekas kemerahan lima jari milik Jieun yang ternyata tak semungil yang dia kira. Gadis ini ternyata kuat sekali. Jungkook jadi membeku dengan kaki bergemetar lemas yang dipaksakan menopang tubuh kakunya agar tak jatuh terkulai di trotoar.

Apa Jieun marah? Maka dengan ketakutan yang menggerogoti seluruh hidupnya, Jeon Jungkook memaksa menyadarkan diri dari keterkejutan yang kemudian melirik si gadis di hadapannya yang memasang wajah yang tak dapat ia mengerti. Dia tak terlihat marah, sedih, kecewa, senang ataupun bahagia. Gadis itu hanya menatap nanar pada pipi merahnya tanpa ekspresi.

"Sakit?" tanya Jieun mencoba melangkah ke depan mendekati Jungkook yang refleks mundur hingga membuat gadis itu memaku tubuhnya dan menatap si pria datar tanpa ekspresi dengan kepala yang dimiringkan. Entah kenapa, bagi Jungkook yang melihat ekspresi serta wajah pucat itu membuatnya menelan kengerian yang tertahan di rongga mulutnya dengan paksa.

Cengkraman atmospir di sekitar mereka juga membuat dada Jungkook merasakan sesak yang mulai muncul secara perlahan. Perhatian dari orang-orang di sekitar mereka yang sengaja berhenti dari langkah hanya untuk mengetahui apa yang terjadi menekan dirinya yang benci pada atensi banyak mata. Bisikan-bisikan dengan spekulasi menyebalkan tanpa dasar sesekali tertangkap jelas oleh daun telinganya.

Memalukan. Jungkook malu sekali. Pasti ada banyak spekulasi soal penolakan cinta tragis yang mampu membuatnya meloncat ke sungai Han yang membeku. Ia ingin melangkahkan tungkainya, berlari dari keramaian. Tapi, di hadapannya, mata bulat milik Jieun yang masih menatapnya adalah yang terpenting baginya. Ia tak bisa lari begitu saja ketika membuat kesalahan. Oleh karena itu ia harus meminta maaf. Itu adalah kekuatan laki-laki.

"Maafkan aku. Aku pasti sudah gila karena..."

"Tadi ada kumbang kepik di pipimu?"

"..." ha?

"Yaaah, padahal hampir saja kutangkap, tapi malah hancur begini."

Sial, dia menamparku sekeras itu di tengah keramaian dan menimbulkan kesalahpahaman hanya karena seekor kumbang kepik yang bahkan sudah hancur di tangannya?

Jungkook menutup matanya rapat-rapat, mengeraskan rahang demi menahan amarah yang sudah mendobrak keluar dari dadanya. Padahal ia sudah berani mengatakan hal konyol yang dapat melukai harga dirinya. Ia bahkan juga mengira ditampar karena Jieun menolak untuk menciumnya. Ia bahkan membiarkan dirinya menjadi bahan gosip banyak orang yang tak dikenalinya. Tetapi, gadis sinting yang entah kenapa datang dihidupnya dan mengambil tempat tersendiri di hatinya malah menamparnya hanya karena ingin menangkap seekor kumbang kepik?

A GIFT : SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang