Jangan lupa follow, vote dan comment.
maaf apabila ada typo
Happy Reading and Happy Enjoy!
~><~
Suara lonceng berbunyi empat kali menandakan bahwa waktu menunjukkan jam istirahat, suasana koridor dan kelas mulai ramai dengan siswa-siswi yang berhamburan keluar menuju kantin. Tidak berbeda dengan Isla yang segera membereskan buku dan alat tulisnya kemudian ia simpan di laci mejanya sebelum keluar untuk beristirahat.
"Kau dengar tidak? Sebentar lagi akan diadakan pesta dansa loh di sekolahan kita."
"Benarkah? Apakah acara tiap tahun yang pernah kakak kelas bicarakan itu?"
"Iya, ulang tahun sekolah."
"Wah menarik sekali, bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita segera cari gaun pesta?"
"Ide bagus, aku juga mau cari sepatu yang cantik nanti."
Isla mencoba mengabaikan topik seputar pesta dansa yang akan diadakan sekolahnya karena ia yakin bahwa dirinya tidak akan menghadiri acara tesebut. Antara dia tidak percaya diri dan karena dia tidak bisa berdansa. Meski begitu jauh di dalam dirinya, ia penasaran seperti apa suasana pesta dansa itu.
"Ella, apa kau akan datang ke acara itu?" tanya Isla pelan.
Ella yang semula fokus dengan jalannya, kini menoleh untuk melihat tuan puterinya. "Untuk murid biasa seperti kami wajib untuk menghadirinya, Isla. Ya meskipun nanti hanya duduk sambil makan hidangan yang ada sih."
"Kau tidak berdansa?"
Pertanyaan Isla mendapatkan respon gerakan tangan Ella yang terbungkus sarung tangan panjangnya dan Isla memahami hal itu.
"Apakah itu juga wajib untukku?" Isla mengambil nampan kemudian mengambil makanan yang ingin ia makan dan menaruhnya di nampan tersebut.
"Setahuku sih untuk para bangsawan tidak diwajibkan karena mungkin beberapa bangsawan memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan dan harus segera diselesaikan. Biasa, urusan negara."
Isla mendengus mendengar kalimat terakhir Ella. Ia mendudukkan dirinya di kursi kantin lalu memakan makanannya.
"Kau tidak mau pergi dengan pangeran Ken?" tanya Ella yang duduk di hadapan Isla.
"Entahlah, aku tidak berniat pergi karena yeah...aku tidak bisa berdansa dan tidak percaya diri." Isla menjawab seadanya.
"Mereka selalu datang, Isla. Bergerombol dan kemudian pangeran Ken akan memisahkan diri ketika sudah sampai di tempat acara. Aku tidak pernah melihatnya berdansa."
"Kenapa begitu?"
"Aku juga tidak tahu, mungkin karena dirimu?"
"Ck, jangan mengada-ngada." Isla yang malu hanya mengelak dari tatapan jail pelayan pribadinya itu sambil melempar satu kentang goreng ke nampan Ella.
"Kalian berdua akan datang kan?"
Isla terkejut ketika Zabeth sudah duduk di kursi samping kanannya sambil melontarkan pertanyaan itu.
"Sejak kapan kau ada disini?" tanya Isla.
"Sejak kau melemparkan kentang goreng ini ke nampan Ella, hei Marilyn jangan diam saja kau." Seru Zabeth pada gadis blonde yang duduk di samping kanan Isla.
"Kalian benar-benar suka mengejutkanku." Gumam Isla.
"Kalian belum menjawab pertanyaanku loh."
"Menurutku, mereka berdua harus datang." Ujar Marilyn santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isla Abrriela
Random🧚♀️✨Deskripsi cerita: Isla Abrriela Ackerley, gadis remaja berumur 17 tahun yang tinggal bersama ibu tiri serta adik tirinya di sebuah desa yang cukup terpencil. Hidup serba kekurangan karena perlakuan jahat dari ibu tirinya. Ibu kandungnya telah...