Bagian 12 | Teman-teman Ken

63 10 0
                                    

Author:  Hallo ma lovely readers, terima kasih ya yang udah setia baca dan nunggu kelanjutan dari cerita ini. Aku bener-bener berharap kalian suka dan menikmati jalan ceritanya. sorry ya kalo masih kurang ngfeel dan ada kata-kata yang kurang memuaskan, kalian boleh komen. dan please give me your support, by follow ma account, commenting, voting and sharing my story link with your friends. Thank you so much, Happy reading!

>>>>*<<<<

Tok! Tok!

Suara ketukan dua kali dari pintu balkon kamar Isla menginterupsi pemilik kamar dan pelayan pribadinya yang tengah berbincang sembari menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Isla menatap Ella yang balas menatapnya juga.

Tok! Tok!

Lagi, suara ketukan dengan irama yang sama kembali terdengar. "Biar aku periksa." ucap Ella yang masih mencoba membiasakan diri mengobrol santai dengan Isla.

Gadis bersarung tangan hitam itu membuka pintu balkon kamar, seorang laki-laki berpakaian seragam Alstroemeria High School berdiri disana.

"Siapa, Ella?" tanya Isla sambil merapikan rambutnya yang belum selesai Ella sisir.

"Pangeran Kenneth, Isla."

Jawaban Ella menghentikan gerakan tangan Isla, ia menolehkan kepalanya dan mendapati tunangannya sudah berdiri disana dengan senyum khas miliknya.

"Kenapa datang?" Isla berjalan mendekat ke arah Ella dan Ken.

"Menemui tunanganku." jawab Ken dengan mata yang menatap lurus ke mata cantik Isla, ia mendekati Isla.

"Aku akan menunggu kalian di bawah Isla, Pangeran Ken." pamit Ella dengan sopan lalu pergi meninggalkan pasangan tersebut.

"Kau tidak perlu menjemputku, Ken. Aku akan berangkat bersama Ella, kau juga sudah bilang tidak bisa terlalu sering dekat denganku."

"Aku tidak bilang aku menjemputmu, aku hanya ingin menemui tunanganku sebelum ke sekolah." jawab Ken.

"Setelah itu apa?" Isla melipat kedua tangannya di depan dada.

"Setelah itu-"

Chuu~

Benda kenyal itu menyentuh bibir Isla secara tiba-tiba, menekannya pelan lalu menjauh secara perlahan pula. Kedua mata gadis itu melebar karena terkejut, untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan bibirnya bertemu dengan bibir orang lain. Jangan tanya bagaimana dengan jantungnya, karena detakannya saja mungkin bisa di dengar oleh si pencuri ciuman pertama Isla. 

Gadis itu masih dalam keterkejutannya, pikirannya blank seperti membuyar dan terasa ringan, berbeda dengan perutnya yang seperti dipenuhi oleh ribuan kupu-kupu beterbangan di dalamnya. Bahkan ketika dagunya dipegang dan bibir bawahnya dikecup oleh Ken pun dia masih terdiam dengan wajah memerahnya, gadis itu baru bereaksi ketika bibir bawahnya digigit pelan oleh Ken.

"Akh!"

Kepala Ken bergerak mundur menjauhi wajah Isla. Senyum puas terpampang jelas di wajah tampannya ketika mendapati sang tunangan menutupi bibirnya sendiri dengan tangan sambil memalingkan wajahnya ke samping kiri, menghindari tatapan Ken.

"Itu bukan yang pertama kalinya, Isla." 

"Ap-apa maksudmu?"

"Aku pernah menciummu waktu kecil dulu." kalimat yang diucapkan laki-laki itu mengundang tatapan horror dari Isla.

"Kau bohong!"

"Aku serius, hanya kecupan sih sebenarnya." jawab Ken sambil mengendikkan bahunya lalu membalikkan badannya dan berjalan keluar dari kamar Isla menuju balkon.

Isla Abrriela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang