Bagian 5 | Fakta Yang Sebenarnya

92 17 2
                                    

Halo, boleh minta vote dan komentarnya?? Aku harap kalian suka dengan cerita ini, terima kasih. Mohon maaf untuk typo-nya. Jangan lupa tambahkan ke library kalian ya^^
Happy reading^^

🧚‍♀️✨-----✨🧚‍♀️

Aku melirik Ken lalu beralih pada sang ratu, aku langsung menunduk tatkala pandangan kami bertemu.

"Salam hormat, Yang Mulia..." Ucapku pelan.

Tap! Tap! Tap!

Kudengar langkah kaki mendekat ke arahku dan Ken, "Bangunlah, Puteraku."

Ken menegakkan badannya sementara aku masih berada di posisiku. Dua tangan putih memegang lenganku dan menarik tubuhku pelan agar berdiri tegak. Aku menegakkan tubuhku dan melirik ratu yang tersenyum padaku.

"Namamu Isla Abrriela Ackerley kan?" Tanya sang ratu.

Tentu saja dahiku mengernyit mendengar ratu itu menyebut namaku. Kok bisa tahu?

"Iya, Yang Mulia."

"Bagaimana kabarmu, Isla?" Tanya ratu itu lagi.

"Saya pikir...cukup baik." Jawabku ragu.

"Apa kamu tidak mengenaliku, Isla?"

"Anda adalah ratu elf, Yang Mulia."

Senyum wanita cantik itu belum pudar, aku melirik Ken. Laki-laki itu memperhatikan kami berdua dengan senyum diwajahnya.

"Isla, untuk apa kamu datang ke dunia ini?" Tanya sang ratu lagi.

"Untuk mencari ibu saya, Yang Mulia."

"Dan kamu sudah menemukannya, Isla. Ibu ratu adalah ibu kandungmu." Kini Ken yang berbicara.

"Ken, kamu tidak sedang bercanda kan?" Bisikku pada Ken, tidak peduli ratu mendengarnya atau tidak.

"Aku serius, Isla. Ibu ratu adalah ibumu, beliau yang menyuruhku untuk menjemputmu. Coba tanyakan sendiri padanya." Jawab Ken.

Aku menelan ludahku sendiri guna membasahi tenggorokanku yang tiba-tiba mengering setelah mendengar jawaban Ken. Aku menatap mata sang ibu ratu.

"Um..itu, bolehkah saya tahu nama anda, Yang Mulia?"

Aku harus memastikan terlebih dahulu nama sang ratu ini. Salahkan Ken yang hanya menyebutnya 'Ratu elf' waktu di perjalanan tadi.

"Namaku Diandra Abrriela. Istri dari Cedric Ackerley dan puteri kami bernama Isla Abrriela Ackerley. Bukankah nama yang bagus, Isla?"

Aku mundur beberapa langkah, mataku menatap tak percaya pada wanita yang tersenyum lebar di depanku itu. Dadaku terasa sesak, entah karena apa. Kupegang tangan Ken agar tubuhku tetap seimbang.

"Isla, ada apa denganmu?" Tanya Ken padaku.

Kutemukan ekspresi khawatir dari ibu ratu dan Ken. Tangan wanita itu meraih tanganku yang lain dan menggenggamnya. Dan kejadian tadi datang lagi. Kututup rapat mataku karena kilasan-kilasan itu bergerak cepat di dalam kepalaku. Tanganku membalas genggaman tangan ibu ratu dengan erat sementara tanganku yang memegang tangan Ken sudah pindah ke kepalaku sendiri dan meremas rambutku. Suara-suara mulai bersahutan.

"Aku takut, Cedric. Aku takut kehilangan puteri kita!"

"Diandra, tenanglah. Isla akan hidup dengan aman disana. Aku jamin itu."

"Aku takut jauh dari kalian, aku takut kehilangan kalian berdua..."

Apa ini? Apakah ini ingatanku dulu?

Isla Abrriela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang