Awal kisah seorang Hema dengan Jevian atau sering dipanggil Vian ialah ketika mereka berdua berada di tingkat sebelas Sekolah Menengah Atas. Saat itu Hema tidak sengaja melihat Vian yang digadang-gadang murid paling perfect seangkatan nya yang bisa menyaingi para senior ditingkat duabelas. Si pemuda tampan berwajah dingin tanpa cela, sedang menangis sendirian digudang sekolah.
Awalnya ia kira itu hanya halusinasinya atau mungkin dedemit yang menyamar jadi siketos. Tapi ketika ia akan pergi dan mencoba abai saat itu ia tak sengaja menyenggol sapu diruangan itu, membuat si pemuda yang sedang menangis sesenggukan menoleh padanya.
Seketika hati Hema terenyuh melihat wajah yang biasanya dingin terlihat sembab dengan lelehan airmata menghiasi, bibir pink pemuda itu nampak mencebik dengan isakan yang terus keluar dari celah bibirnya.
Sebagai seorang anak sulung Hema merasa jiwa sebagai kakaknya keluar dan menghampiri pemuda itu tanpa sadar.
Ia berjongkok didekat pemuda itu dan bertanya dengan suara lembut, "Kamu kenapa? "
Bisa ia lihat pemuda itu menghapus ingusnya sebelum menjawab, "Vian takut... "
"Takut kenapa?" tanya Hema lagi sambil mengelus surai hitam pemuda itu.
"T- tadi ada kakak yang bentak-bentak orang Vian gak suka."
"Terus Vian lari kesini, Vian takut..."
"Si kakaknya jahat suka bentak-bentak kayak papa bentak mama sama Vian..."
"Vian gak suka..."
Ah, kejadian dikantin tadi ternyata...
Tadi memang ada sedikit pertikaian dua orang murid yang cekcok hanya karena salah satunya tak sengaja menyiramkan es tehnya pada murid lain itu hingga hampir baku hantam jika tidak keburu dipisahkan oleh guru bk mereka.
Tapi...
Melihat reaksi Jevian yang sampai bersembunyi disini dan menangis sesenggukan...
Apakah Jevian punya trauma dengan suara bentakan?
Tunggu, tadi bukankah Jevian bilang...
"Si kakaknya jahat suka bentak-bentak kayak papa bentak mama sama Vian...""Trauma karena keluarga..."
Hema yang kebetulan tau bagaimana rasanya punya keluarga yang tak harmonis tambah bersimpati karenanya.
Ia menatap Jevian sendu dan tanpa babibu memeluk tubuh pemuda itu yang sebenarnya lebih besar darinya.
Bisa Hema rasakan tubuh pemuda itu sedikit menegang saat Hema memeluknya.
"Ssshhh... gak pa-pa... kakak tadi gak jahat kok, dia cuman marah sebentar. Soalnya si kakak satunya ceroboh."
"Tapi kenapa harus pake bentak-bentak... kan si kakak satunya udah bilang gak sengaja..."
Hema lepas pelukannya dan menangkup pipi tirus pemuda itu. Jarinya bekerja untuk menghapus liquid bening yang mulai mengering.
"Vian..." panggilnya lembut buat pemuda itu menatapnya.
"Kalo Vian pas kecil, Vian suka berantem sama temen Vian gak?" tanya Hema.
Vian memiringkan kepalanya, " Vian gak pernah berantem sama temen Vian. Vian anak baik," jawabnya yang malah melapor bahwa dia bukan anak nakal yang suka cekcok dengan temannya.
"Tapi kalo Rangga sama Jemian sering..."
'Rangga dan Jemian? '
"Oh!" Hema terkesiap saat Jevian berseru nyaring hingga buat ia hampir terjengkang kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] little j (✓)
FanfictionJevian Niki Pradana si ketua OSIS perfect tanpa cela? Oh tentu Tidak, semua orang pasti memiliki cela begitu pun Jevian. Nobody's perfect yoerobun~ 🐶 ♡ 🐻 🎖️🎖️🎖️ #1 on #jendong (20/08/2022) #1 on #semibaku (20/08/2022) begin : 02/03/2022 end :...