uapuluh ima

7K 614 7
                                    

cw//kissing

🐶 ♡ 🐻

Hari demi hari, Minggu demi Minggu terlewati. Tak terasa sudah empat bulan berlalu semenjak penyataan cinta Jevian diterima oleh Hemalio.

Semakin lama waktu terlewati semakin erat juga cinta yang mulai tumbuh dan berkembang dihati mereka. Bila dulu rasanya malu walau hanya untuk bergandengan tangan disekolah. Namun sekarang berciuman didepan para murid lain pun tak segan Jevian lakukan untuk membujuk kekasih hatinya.

Seperti hari ini, mereka kelas sebelas dan sepuluh yang sedang sibuk-sibuknya menjalani ujian kenaikan kelas. Hari ini kekasihnya merajuk padanya karena hampir tak bisa mengikuti ujian karena ia bangun kesiangan sebab semalaman ia tak membiarkan kekasih manisnya itu tidur hingga jam dua pagi.

Apa? Kalian penasaran apa yang dilakukan mereka hingga bergadang sampai jam dua pagi? Sstt... Mereka cuman telfonan biasa kok hehehe. Hanya saja entah kenapa malam tadi Jevian rasanya rinduuu sekali dengan Hemalio karena itu ia tak ingin cepat-cepat menutup telfon.

Oke, kembali lagi pada Jevian yang sedang sibuk membujuk kekasihnya yang sekarang tengah merajuk tak ingin berbicara padanya.

"Mbulll~ please maafin aku~ aku janji gak akan maksa kamu night call lagi sampai bergadang maaffff!!" Jevian duduk disebelah Hema yang sedang meracik basonya dengan tangan menangkup didepan dada berharap sang kekasih mau memaafkannya.

Hema melirik sekilas Jevian dan kembali fokus meracik basonya, ia tambahkan kecap sedikit, cuka, saos, lalu sam—

"Eh, gak boleh. Kemarin kamu baru sembuh gak boleh makan sambel dulu." Tahan Jevian mengambil alih sambel dari tangan Hema.

Hema melirik Jevian sinis lalu fokus mengaduk basonya, ia cicipi kuahnya. Sshh, kurang. Kurang pedes gak ada sambel. Tapi Hema gak peduli, dia lapar. Dan Jevian tidak akan mungkin membiarkannya menambahkan sambel ke basonya, resiko punya pacar kelewat perhatian.

Jevian tersenyum tipis melihat Hema makan pipi gembilnya bergerak sesuai kunyahan kekasih manisnya itu sangat imut, seperti tupai. Ia kecup pipi Hema cepat.

"Stop ngambeknya."

Hema melirik Jevian dan bergumam, "Mmn..."

Jevian tersenyum lebih lebar dan menopang dagu memperhatikan pacarnya makan.

Hema yang mulai merasa risih ditatap begitu intens oleh pemuda disampingnya menoleh.

"Kamu gak makan?" Jevian menggeleng.

"Masih kenyang." Hema menaikan alis.

Ia tusuk satu baso kecil dengan garpu dan menyodorkannya pada Jevian.

"Makan, kata Jemi pas pagi kamu makan roti doang."

Jevian terkekeh dan membuka mulutnya menerima suapan dari Hema.

Hema kembali menyuapi dirinya sendiri. Lalu menyuapi Jevian lagi setelah kekasihnya itu selesai mengunyah. Kegiatan itu terus berlanjut hingga tinggal kuah baso yang tersisa dimangkuk Hema.

"Mbul."

Hema menatap Jevian tajam sambil minum. "Bisa berhenti panggil mbul gak?" tanyanya sinis sembari meletakkan gelas ke meja.

[nohyuck] little j (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang