luh

11.6K 1.1K 26
                                    

"Vian?"

"Eumm~?"

"Pelukannya boleh lepas dulu gak?"

Vian menggeleng dan mengeratkan pelukannya.

"No... Hema gak boleh pergi," balas Vian teredam ceruk leher Hema. Saat ini mereka ada di kamar tamu tepatnya diatas kasur dengan Vian yang memeluk Hema dari belakang.

Hema menghela nafas kecil dan hanya bisa pasrah.

Tok. Tok. Tok.

Vian mengangkat wajahnya dari ceruk leher Hema dan menatap pintu kamar yang diketuk.

"Siapa?" tanya Vian.

"Ini mama sayang, mama boleh masuk?"

"Mama mau ngapain?"

"Mama bawa makan siang buat kalian."

Vian terdiam sebentar.

"Masuk."

Cklek.

Mama masuk kekamar dengan seorang pembantu rumah tangga mengikutinya dibelakang membawa makanan di masing-masing tangan mereka.

Mama menatap Hema prihatin yang terlihat pasrah dipelukan putranya.

"Ian, pelukannya gak mau dilepas dulu? Kasian Hema nya itu pegel," kata mama menyimpan nampan dimeja samping kasur.

Vian tidak membalas mama namun ia bertanya pada Hema, "Hema pegel?"

Hema tak langsung menjawab tapi ia malah menatap mama yang tersenyum kecil padanya.

Hema mengangguk dan memegang lengan Vian yang memeluknya, "Hema pegel Vian."

"Tuh kan. Lepas dulu ya itu pelukannya?"

Dengan cemberut Vian melepas pelukannya tapi sebelum itu, "Vian lepas pelukannya tapi Hema gak boleh kemana-mana."

"Vian juga mau makannya disuapin Hema."

"Dan mama keluar."

Mama tersenyum tipis dan mengangguk, "Yaudah mama keluar."

"Tapi pelukannya itu lepas dulu ya?"

Dengan berat hati Vian lepaskan pelukannya pada Hema.

"Sekarang mama keluar."

Mama mengangguk dan keluar dari kamar.

Hema mengigit bibir dan menatap pintu kamar yang menutup.

Ini kenapa gue jadi kayak sandra gini sih. Hiks.

"Hema."

"I- iya?"

"Makan."

Hema berbalik dan disuguhi dengan tatapan lugu dari Vian.

"Ayo Hema, suapin Viannn~"

Hema kembali mengigit bibir dan menghela nafas setelahnya. Ia turun dari kasur dan mengambil satu piring makanan yang tadi dibawakan mama, lalu kembali duduk menghadap Vian.

Vian tersenyum dan membuka mulutnya.

Melihat itu entah mengapa Hema tersenyum tipis dan mulai menyuapi Vian.

"Auwh?!"

"Kenapa?!" Hema bertanya panik dan menatap Vian yang mengaduh.

"Bibir Vian sakit Hema..." jawab Vian menatap Hema memelas.

Hema simpan piring dinakas dan beralih menangkup wajah Vian.

"Coba buka mulutnya." Vian membuka mulutnya dan bisa Hema lihat bibir bawah Vian lecet.

[nohyuck] little j (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang