ilanlas

7.4K 761 24
                                    

Cahaya senja yang masuk dari kaca mobil membelai lembut wajah pemuda dengan pipi tirusnya buat siempu yang sedang tertidur mengernyit karena terganggu. Manik hitamnya berkedip pelan sesuaikan cahaya yang masuk keretinanya. Ia kucek sedikit matanya sembari membenarkan posisi duduknya.

"Jemi, Angga Vian haus~" rengeknya pelan sambil sedikit menguap.

Tak dapat sautan buat ia melongokkan kepalanya kekursi depan. Tak menemukan orang yang ia cari buat manik bulan sabitnya menatap sekitar khawatir.

"Jemi? Angga? Dimana?"

Maniknya mulai berkaca sadar sodara dan sahabatnya tidak ada.

Mama Vian takut...

Ia melihat sekitar.

"Ini mobil Jemi... Vian ndak diculik."

Ia menarik nafas dan menghapus air matanya kasar.

"Vian aman. Vian gak diculik. Ini mobilnya Jemi," gumamnya pelan menenangkan diri.

Ia kembali menatap sekitar. "Tapi Jemi sama Angga kemana??"

"Masa Vian ditinggal??"

Ia melihat keluar jendela mobil. "Ini dimana~?" tanyanya heran saat tak mengenal jalan yang ia lihat saat ini.

Ia ambil ponsel disakunya ingin menghubungi Angga, tapi. "Ish! Ponsel Vian mati!"

Ia mendengus kesal dan meletakkan dengan kasar ponsel disampingnya.

"Jemi sama Angga kemana sih?? Masa Vian ditinggal sih ish!" Ia melipat kedua tangannya didada dan cemberut.

Ia mendengus pelan. "Kata Mama kalo pergi keluar gak boleh sendiri..."

Vian melirik keluar jendela sebentar. "Tapi..."

"Jemi sama Angga gak akan pergi jauh kan??"

Cklek.

Vian keluar dari mobil dan melihat sekitarnya. Ia bergumam, "Cari Jemi sama Angga sebentar, kalo nggak ketemu balik mobil."

Ia melihat arloji ditangannya. "Oke Vian coba cari Jemi sama Angga dulu. Kalo lima belas menit dari sekarang gak ketemu Vian balik mobil. Uhm!"

Dengan begitu Vian melang—"Eh! Tapi jalannya kemana~?"

Vian menelengkan kepalanya berpikir. "Uhmmm~ kata Mama jalan yang bagus itu selalu yang kanan... berarti... oh! Kesini!" serunya menunjuk arah tangannya yang sebelah kanan.

Ia tersenyum dan mulai melangkah mengikuti instingnya berharap dapat menemukan sodara dan sahabatnya. (Aiyo, Vian andai kamu tau kalau sebenarnya mereka tepat didepanmu aihh~.)

Setelah berjalan beberapa puluh meter Vian mulai bosan dan berdumel kesal. "Ish Jemi sama Angga kemana sihh??"

"Kata Angga gak boleh jauh-jauh, tapi kok Vian malah ditinggal ish!"

"Vian udah pucing cari Hema kemana sekarang Jemi sama Angga juga segala ikutan ilang huh!"

Ia tiba-tiba berhenti berjalan dan berjongkok. "Huh Vian capekkk!"

Vian menghela nafas dan menenggelamkan wajahnya kelipatan tangannya yang ia tumpukan pada lututnya. "Mama Ian mau pulang~" Ia bergumam dengan sedih.

[nohyuck] little j (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang