[nohyuck] little j (✓)

iga

"Hema! "

Hema terlonjak kaget dan segera berbalik untuk menemukan seorang pemuda beralis camar berjalan sedikit berlari kearahnya.

"Siang cantik," sapa pemuda itu tepat setelah ia berada didepan Hema yang langsung memberengut kesal.

Plak!

"Gue cowok ya!" balas Hema setelah menggeplak lengan atas pemuda itu buat siempu meringis kesakitan.

"Tapi lo emang cantik Hem," timpal pemuda itu.

Hema mendelik. "Tapi tetep aja gue tuh cowok Mahendra Karta Widya!"

"Gue tuh ganteng bukan cantik!"

Mahendra terkekeh dan malah mulai mengunyel pipi gembil pemuda yang masih dengan asik mengomel di depannya.

"A-ish! Lepwasin!!" Dengan kesal Hema menampik kedua tangan pemuda yang sedang menganiayaya pipinya hingga memerah.

"Pipi lo kayak squishy Hem, gemes," kata Mahendra mengabaikan ekspresi garang dari sang lawan bicara.

"Lo mau apa? Tumben ngerecokin gue?" tanya Hema sambil mengelus kedua pipinya.

Mahendra ikut mengelus pipi gembil Hema.

"Temenin gue kekantin, lo belum makan kan? Jadi ayo makan bareng sama gue," katanya masih sambil mengelus pipi yang sedikit memerah karenanya.

"Kata siapa gue belum makan?" balas Hema kembali menampik tangan Mahendra dari pipinya.

Mahendra menatapnya datar. "Lo gak bisa bohong sama gue Hema."

"Sekarang ayo kekantin," lanjutnya menarik tangan Hema.

"Kak."

Langkah Mahendra terhenti.

"Mau sampai kapan lo begini?"

"Bukannya lo yang bilang kita udah selesai?"

"Gue gak bisa ngelupain lo kalo lo terus bersikap baik sama gue kayak gini," cicit Hema lirih menarik tangannya dari genggaman tangan besar.

"Hem-" " Udah ya Kak, gue mau ke kelas," potong Hema langsung lari meninggalkan Mahendra yang menatapnya sendu.

Kalo gue bisa egois. Gue juga mau tetep mempertahanin lo Hem.

Tapi gak bisa...

Gue gak mau ngerusak kebahagiaan bunda...

.

Hema berlari kencang sepanjang koridor, mengabaikan nasehat dan makian pelan saat murid lain tak sengaja ia tabrak.

Maniknya berkaca mengingat wajah pemuda yang sempat jadi pemilik hatinya beberapa tahun lalu.

"Hema gue mau putus."

"Putus?"

"T- tapi kenapa kak? Hema ada buat salah?"