Part 12

3K 258 44
                                    

Calixta mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata,dia sudah sangat terlambat,padahal kakeknya sudah mengingatkan untuk tidak terlambat datang di acara perkenalan dengan keluarga calon tunangannya.

Hp nya terus bergetar di tas kecilnya,pasti anggota keluarganya sudah panik dan kesal karna dirinya tidak datang juga.

Salahkan saja kasurnya yang menahannya untuk bangun dan terperangkap dalam kenyamanannya.

"Sial"gumam Calixta.

Tak lama kemudian dia telah sampai di depan gerbang kediaman calon tunangannya,dari gerbangnya saja sudah sangat mewah apalagi mansionnya yang 10× lebih besar dari mansion utama milik keluarganya.

Calixta digiring oleh para bodyguard hingga sampai di depan rumah,orang terkaya di dunia emang beda pikir Calixta.

"Nona,biarkan saya memarkirkan motor anda di basement"ucap salah satu bodyguard menunduk hormat.

"Hati-hati okey"peringat Calixta lalu tersenyum manis.

Bodyguard tersebut mematung sesaat lalu tersenyum miring,cewek tersebut sangat cocok dengan tuan mudanya.

Pintu dibukakan oleh lelaki berseragam pelayan,para maid dan pelayan berjejer rapi menuntunnya ke ruang tamu,dimana semuanya telah berkumpul.

Sebelum masuk dia memperbaiki penampilannya,takut diomeli oleh sang nenek jika tak tampil cantik.

Dia cukup trauma dengan sang nenek.

Calixta masuk dengan anggun dan santai,beda dengan jantungnya yang sudah disko-disko tek apalagi melihat tatapan sang nenek yang siap menerkamnya.

Salahnya juga sih terlambat hingga setengah jam.

"Selamat malam semuanya,maaf saya terlambat datang.Tadi saya menyaksikan seorang nenek-nenek dan kakek-kakek di seberang pulau sedang tawuran,sebagai anak yang baik saya panggilkan uztadz dan menyuruhnya untuk dinikahkan saja agar tidak saling tawuran lagi dan hidup bahagia bersama"celoteh Calixta di tertawakan oleh kedua paruh baya yang sepertinya calon mertuanya.

Alen dan Amaro terlihat menahan ketawa,Arun?dia geleng-geleng kepala,mungkin sudah capek dengan tingkah absurd sang cucu.

Abang kembarnya?tertawa terbahak-bahak.

Hingga mata Calixta dengan seorang cowok yang dikenalnya bertatapan.

Calixta menegang,jangan sampai dia yang akan dijodohkan dengannya.

"Hahaha...cucu anda benar-benar unik ya Tuan Amaro"ucap seorang lelaki paruh baya.

Ganteng,mirip dia~Calixta.

"Sini duduk samping tante sayang"wanita paruh baya tersebut menarik lembut tangan Calixta dan mendudukannya di sampingnya.

"Unik sih bisa tapi suka bikin naik tensi juga"celetuk Arun.

Calixta mendelik,bisakah neneknya tidak terlalu jujur dan menyembunyikan saja aibnya?

"Julid sih boleh tapi tau kondisi juga"sindir Calixta.

Arun mendelik,bisa-bisanya cucu durhakanya ini melawannya saat ini

"Hahahaha"tawa lelaki paruh baya tersebut kembali menggema.

"Hihi...cocok banget disatukan dengan putraku yang dingin seperti es kutub"wanita tersebut cekikikan,mengkhayalkan sesuatu.

"Heem,pasti si Al langsung cair"timpal lelaki tersebut menatap menggoda anaknya.

"Sayang,kenalkan ini om Valerius Aklesh dan ini istrinya Vika Aklesh"Calixta mengangguk lalu berdiri dan menunduk hormat.

"Calixta Vlazta Odeylin Zorya,tante om.salam kenal"

TRANSMIGRASI[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang