Part 18

3.2K 238 2
                                    

Sudah cukup seminggu Calixta hidup dengan tenan-

PRANG!

"MANA YANG NAMANYA CALIXTA?!"

Ralat,sepertinya hidupnya tidak akan pernah tenang.

Calixta yang sedang duduk anteng mendengar curhatan salah satu pelanggannya terkejut bahkan hampir terjungkal jika pelanggannya tidak menahan tangannya.

"Lo gapapa?"

Calixta memegang dadanya,sial!dia terkejut.

"O-oh gapapa"Calixta tersenyum lalu mengucapkan terima kasih.

Calixta menghela nafas,sebenarnya hari ini badannya sangat lemas.Badannya juga panas,mungkin karna seminggu ini dia sangat sibuk bahkan jam tidurnya 5 jam saja.

Calixta menajamkan matanya begitu melihat seorang gadis yang mengoar-ngoar di stannya kang Ujang dan sedang ditahan oleh beberapa siswa.

"Siapa?"gumam Calixta.

Calixta meringis melihat cewek tersebut yang memberontak dan mencakar serta menendang siswa-siswa yang menahannya.

"Gila"gumam Calixta.

"Lo kenal Vla?"tanya Reno.

"Kagak tau,lo kenal?"Reno mengangguk.

"Salah satu saingan lo pas olim dari sekolah sebelah"

"Ngapain njir dia kesini?"kaget Calixta lalu menatap kembali ke sang cewek yang semakin mengamuk.

"Mungkin dia ga terima kalo dia kalah"

Calixta menggeleng miris,kasihan sekali manusia seperti ini.

Calixta mendekati cewek tersebut lalu menamparnya dengan keras hingga terjatuh.

"Setan mana yang rasukin lo?datang ke sekolah orang buat kericuhan"

"ELO!BERANINYA ELO NAMPAR GW!LO GA TAU GW SIAPA HAH?GW ANAKNYA WALIKOTA!"

"Hm trus?"

"GW GA TERIMA LO MENANG GITU AJA!LO PASTI MAIN CURANG,LO PASTI NYUAP MENTORNYA,LO PAS-"

"Ada buktinya?"cewek tersebut diam.

Calixta menghela nafas lalu duduk di salah satu kursi kantin

"Unsur-unsur Pasal 311(ayat 1)KUHP adalah:

Barangsiapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu,dihukum karna menista,dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak Rp 4.500"

Semua siswa cengo bahkan cewek tersebut ikut cengo,ini Calixta hapalnya udah diluar kepala atau apa.Dia bahkan mengatakannya dengan memejamkan matanya.

"Pilih mana,gw laporin atau lo pergi sendiri?"Calixta membuka matanya lalu menatap tajam cewek tersebut.

"G-gw bakal ingat perlakuan lo ke gw,ga bakalan gw lepasin lo.Camkan itu!"

Cewek tersebut berlari pergi,mungkin sudah malu,salah nyari lawan dianya.

"Keren banget lo Lix,ga perlu cara kasar buat lawan dia"puji Lery.

"Ga semuanya masalah diselesaikan dengan cara kasar"ucap Calixta bersandar di bangku.

"Oh iya,lo pada nanti datang kan ke pesta ultahnya Alrescha"tanya Elan bersemangat,sebab akan makan-makan.

Semuanya mengangguk,Calixta dkk juga diundang.Memang belakangan ini,entah apa yang menyatukan hingga mereka bisa menjadi lebih dekat kecuali Calixta dan Sean.

Mereka berdua sangat buruk hubungannya,saking buruknya mereka tidak pernah saling menyapa atau berbicara.

Sudah banyak cara yang digunakan sahabat mereka untuk memperbaiki hubungan mereka berdua tetapi tetap saja tidak berhasil.

Saat sahabatnya sedang berbicara tentang pesta ulang tahun Alrescha,beda lagi dengan Calixta yang pergi begitu saja dan pulang duluan.

Dia sudah tidak tahan,kepalanya makin pusing,tubuhnya makin berat.Untung saja dia bawa mobil bukan motor jadi sinar terik matahari tidak mengganggunya.

"Vla,lo ikut juga k-lo Vlazta mana?"tanya Jaiyana yang baru menyadari Calixta sudah tidak duduk di bangku yang tadi terakhir kali Calixta tempati.

"Lah iya ya"kaget Asyafiya.

"Tadi gw liat dia pergi tapi ga tau kemana"ucap Ferril.

"Kebiasaan itu anak main pergi aja"kesal Kinan.

"Tapi akhir-akhir ini Calixta kelihatan capek banget ya,di kelas dia ga fokus belajar,kalo diajak bicara jawabannya ngelindur banget"ucap Jaiyana.

"Iya,dia juga udah jarang makan siang,dia lebih milih kerja,kita jadi khawatir,pas jam olahraga pas disuruh timbang berat badan,berat badannya turun banget"jelas Asyafiya.

"Kasian,nanti kesehatannya terganggu"timpal Kinan.

"Gw ada ide"celetuk Arche.

"Ide apaan?"tanya Regas.

"Sini lo pada mendekat"

Arche pun membisikkan sesuatu.

"Wah setuju!"senang Fidel.

"Ho'oh,bisalah dicoba"ucap Kimi

"Nambah-nambah pengalaman gitu"celetuk Reno.

"Boleh"Regis tersenyum,apapun untuk adiknya.

"Ck,kali ini aja"pasrah Sean.

"Semangat lo Se,letoy banget jadi cowok"ejek Lery.

Buk!

"Bilang lagi,gw cabut gigi lo"ancam Sean

Semuanya tertawa.

TRANSMIGRASI[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang