Hari minggu telah tiba. Hari dimana semua orang beristirahat atau berjalan - jalan.
Berbeda dengan pria bernama Asahi, ia terlalu malas untuk pergi ke luar. Menurutnya waktu terbaik adalah berada di rumah.
Saat Asahi masih berleha-leha di kasurnya, suara telepon dari HP membuat Asahi terpaksa membuka matanya dan mengangkat telepon HP nya itu.
"Halo Asa! Jadi tidak kita ke cafenya?"
"Hah? Memang ada rencana sekarang?"
"Tidak ada sih...tapi aku bosan di rumah terus"
"Kau bisa mengajak yang lain, aku malas keluar"
"Ayolah Asa, aku traktir deh"
"Thanks but no"
":("
"....fine, give me some minutes"
"Okay!"
Panggilan terputus secara sepihak oleh Asahi. Sebenarnya ia malas pergi ke luar dari rumahnya, tetapi Asahi tidak bisa menolak permintaan sahabatnya itu.
Beberapa menit kemudian, Asahi sudah siap dengan pakaian casual nya, membawa tas lalu pergi ke luar dari rumahnya setelah mengunci gerbang rumah moderennya.
Yoshi dan Asahi sepakat untuk pergi ke cafe langganan mereka di kala mereka tidak sibuk.
Setelah sampai di area cafe, Asahi memasuki cafe tersebut. Harum kopi dan kue yang semerbak, dan musik tenang yang mengalun merdu. Dan pengunjung cafe yang bisa dibilang cukup ramai.
Dengan mata tajamnya, Asahi bisa menemukan meja yang ditempati oleh Yoshi. Segeralah ia berjalan ke arah Yoshi.
"Hey" sapa Asahi.
"Oh, hello again Asa" sapa balik Yoshi dengan senyuman manisnya itu.
"Jadi apa yang kita lakukan disini?"
"Entahlah" jawab Yoshi seadanya.
"Harusnya aku tidak menuruti permintaanmu" kata Asahi dengan sedikit kesal.
"Jangan sering marah - marah, nanti cepat tua lho" ledek Yoshi dengan diselingi tertawa.
Asahi menatap Yoshi tajam beberapa detik sebelum akhirnya pergi untuk memesan sesuatu.
Sesudah memesan, Asahi balik ke tempat ia dan Yoshi tempati.
Keduanya berbincang santai tentang kehidupan mereka maupun pekerjaan mereka. Dan setelahnya kembali hening karena Yoshi yang berkutat dengan HP nya.
Pesanan Asahi sampai, dan ia langsung menyantap pesanannya itu. Tidak ada yang memulai pembicaraan, yang akhirnya membuat situasi mereka menjadi canggung.
"Eh Sa, aku ada urusan mendadak di kantor sorry yah, sebagai gantinya aku bayarin!" Ucap Yoshi menyesal.
"Ah..tidak usah, aku tetap disini, kau urus saja urusanmu di kantor"
"Hm ya sudah, maaf ya Sa, aku pamit yh bye!"
"Hm ya bye"
Dengan sedikit tergesa-gesa, Yoshi pergi setelah membayar pesanannya.
Kini Asahi memakan kue pesanannya yang hampir habis. Rencana Asahi setelah ini adalah pergi ke perpustakaan kota untuk meminjam beberapa buku, dan pulang ke rumahnya.
Saat Asahi tengah meminum minumannya, Asahi melihat pemuda berperawakan tinggi yang kebingungan mencari meja. Melihat sekitar cafe dan benar saja semua meja sudah dipenuhi banyak pengunjung.
Karena Asahi yang kasihan pada pemuda itu, ia memanggilnya dan pemuda itu menoleh kearahnya.
Asahi maupun pemuda itu nampak terkejut. Pemuda yang dimaksud Asahi adalah Jaehyuk, si pemilik toko bunga.
Asahi menetralkan wajahnya, lalu mempersilahkan Jaehyuk untuk duduk di meja yang sama dengannya.
Hening, tidak ada yang memulai percakapan. Asahi yang menatap luar cafe dan Jaehyuk yang sedang membaca buku.
Setelah selesai melihat area luar cafe, Asahi menoleh ke arah Jaehyuk dan pandangannya mulai fokus ke buku yang dibaca Jaehyuk.
"Buku apa itu?" Tanya Asahi, menurutnya buku itu familiar sekali.
"Oh buku ini? Ini buku fisika" jawab Jaehyuk.
Pantas saja terasa familiar, itu buku yang sering dibaca oleh Yedam ketika ia dan Yedam berada di bangku SMA.
"Boleh aku bertanya mengapa kau membaca buku fisika?" Tanya Asahi dengan sopan.
"Aku tidak tahu, buku ini sudah berada di tasku makanya aku membaca buku ini"
Asahi yang tidak tahu menjawab apa hanya menganggukkan kepalanya.
Perbincangan singkat itu berakhir, dan Asahi yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke meja kasir untuk membayar pesanannya.
Baru melangkah tangan Asahi digenggam oleh Jaehyuk.
"Apa?"
"Eumm..boleh aku meminta nomermu? Aku pikir kita bisa menjadi teman baik hehe" ucap Jaehyuk dengan gugup.
"Tentu"
Asahi mengambil kertas di tasnya, dan menulis nomer HP nya, setelah itu ia berikan ke Jaehyuk.
"Ini nomerku"
"Terimakasih!" Kata Jaehyuk diselingi senyumannya.
"Baiklah, aku pergi ya? Bye Jae"
"Bye!"
Asahi pergi ke kasir dan membayar pesanannya, ia pergi ke luar area cafe.
Saat sudah berada di mobilnya. Asahi kepikiran tentang senyuman Jaehyuk.
"Senyumannya...manis sekali" pikir Asahi.
Sepertinya Asahi harus berterimakasih kepada Yoshi yang telah membuatnya bertemu dengan Jaehyuk.
_______________________________________Aku kena writer block 。:゚(;'∩';)゚:。
![](https://img.wattpad.com/cover/302278095-288-k507527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Shop [SahiJae] ✓
RomancePertemuan dan cinta pertama di toko bunga. __________________________________ Dua manusia yang dipertemukan oleh takdir, di toko bunga. Mereka yang tidak mengharapkan jika hubungan mereka semakin erat saat itu. Cinta pertama Hamada Asahi yang akan...