Apologize

422 78 6
                                    

Keesokan paginya, Jaehyuk berencana pergi ke apartemen Asahi. Selama berada di rumah, Jaehyuk tidak bisa berpikir jernih setelah apa yang ia lakukan pada Asahi.

Beruntung sekarang hari Minggu. Dan Jaehyuk bisa menggunakan hari ini untuk meminta maaf kepada Asahi. Tak lupa ia membeli potongan kue.

Kak Sahi

Kak, gk sibuk?|
Read

|Gk
|Kenapa?

Mau mampir hehe|
Boleh ya?|
Read

|Boleh

Oke|
Read

canggung. Itulah yang dirasakan Jaehyuk.

"Udah baikan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah baikan?"

Hanya gelengan dari Asahi. Pria itu sepertinya tidak ingin membicarakan hal tersebut. Membuat Yoshi menghela nafasnya.

Beberapa menit lalu Yoshi menjenguk Asahi. Karena pria itu sakit, kata Asahi.

Dan Yoshi menyesal telah menjenguk Asahi, ia seperti diperlakukan pembantu oleh Asahi. Yoshi disuruh melakukan pekerjaan Asahi, dan memasak sesuatu untuk pria itu.

"Kalau gitu, aku boleh pulang?" Tanya Yoshi.

"Kalau kau pulang, siapa yang akan mengerjakan pekerjaanku dong?"

Mendengar perkataan Asahi, Yoshi bersiap memukul Asahi. Sementara pria itu tertawa kencang. Senang sekali menjahili Yoshi.

Ting tong!

Disaat mereka tengah bergelut ria, sebuah bel berdering dari luar apartemen Asahi. Asahi menyuruh Yoshi untuk membuka pintu. Sementara Yoshi menyumpah serapah Asahi.

Sesudah membuka pintu, terlihatlah pemuda tinggi yang terlihat lebih muda darinya. Yoshi tidak mengenal pemuda ini. Seingatnya Asahi tidak mempunyai teman lagi kecuali dirinya, dan Jaehyuk.

Apa mungkin pemuda ini Jaehyuk?
Tapi masa sih setinggi ini?

"Siapa Yosh?" Tanya Asahi di dalam ruangan.

"Ga tau, cowok ini daritadi diem aja."

"Oh, dia Jaehyuk kah?" Tebak Asahi, dia teringat bahwa pemuda itu ingin mampir ke apartemennya.

Sementara Jaehyuk, dia hanya diam dan melihat bingung ke arah Yoshi. Ia sama sekali tidak mengenal pria didepannya ini.

Menghasilkan aura canggung dari keduanya.

"Ah maaf! Silahkan masuk." Yoshi tersadar dari pikirannya, dan langsung menyuruh pemuda itu masuk.

Jaehyuk masuk, dan hal yang pertama kali dilihat oleh matanya adalah Asahi yang duduk terbaring di sofa sambil memakan camilan. Baru pertama kali ia melihat Asahi seperti ini.

"Kak Sahi."

"Oh hey Jae, so why did you come here?"

"For apologize about yesterday, i'm sorry.."

"It's not your fault anyway."

Yoshi sedari tadi hanya mendengar percakapan kedua makhluk tersebut. Dari pembicaraan mereka, mereka bertengkar dari kemarin.

Ia penasaran hal apa yang membuat mereka bertengkar.

"Lagian aku yang membuat kita bertengkar, jadi aku yang harusnya minta maaf."

"Sorry Jae."

Jaehyuk mengangguk kecil, dan menyodorkan kotak kecil.

"What is this?"

"Cake."

"Oh." Asahi mengambil kotak kecil berisi kue itu. Dan menatap ke arah Jaehyuk lagi.

"Then are you going to home now?"

"Yes, why?"

"Biar aku antar sampai luar."

"Gak usah, aku bisa keluar sendiri."

Asahi hanya mengangguk, sebenarnya ia malas sekali untuk keluar, dan tawaran itu hanya basa basi semata.

"See you again kak Sahi." Jaehyuk membuat senyum kecilnya. Dan dijawab anggukan lagi oleh pria didepannya.

Setelah Jaehyuk pergi, datanglah Yoshi menghampiri Asahi.

"Aku kek liat anak minta maaf sama bapaknya sendiri." Yoshi tertawa kecil menanggapi candaannya. Sementara Asahi, menatap malas ke arah Yoshi.

"So is he Jaehyuk?"

"Yeah."

"Imut banget njir, kau dapet darimana tuh anak orang?"

Asahi tidak menanggapi perkataan nyeleneh dari Yoshi. Pria itu sedang memakan kue pemberian Jaehyuk.

"Manis.." Asahi bergumam kecil. Bermaksud memuji kue yang ia makan tersebut.

"Iya kayak aku."

"Apasih, orang gila nih." Asahi memasang wajah jijik ke arah pria disampingnya.

Yoshi tertawa melihat wajah Asahi yang menurutnya terlihat jelek.

"Setidaknya aku sudah tau." Sambung Yoshi setelah berhenti dari tawanya.

"Tau apa?"

Yoshi, pria itu menanggapi perkataan Asahi dengan senyuman kecilnya.






Flower Shop [SahiJae] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang