Your last smile in December

452 58 5
                                    

Dalam membuat minuman, Yoshi berencana tuk membuat teh. Tak lupa ia memasukkan gula dan yang lainnya ke dalam teh tersebut. Setelah membuat teh selesai, ia membawa dua teh dan pergi menuju ruang makan.

"Maaf menunggu, gak lama kan?" Tanya Yoshi, sambil menaruh kedua teh tersebut.

"Gak kok kak, aku jadi merasa gak enak karena kak Yoshi itu tamu. Tidak seharusnya tamu membuat minuman.." Jaehyuk merasa menyesal karena lupa membuat minuman untuk mereka berdua.

Yoshi tertawa, "hei, lagian ini sebagai bentuk terimakasih ku. Hal seperti ini juga kecil." Berusaha menyemangati pemuda di depannya.

Jaehyuk mengangguk pelan mendengarkan perkataan Yoshi, Jaehyuk meminum teh tersebut. Dan terkejut atas rasa dari teh itu.

"Woah kak, ini tehnya enak sekali! Aku pertama kali merasakan rasa teh seperti ini!" Sahut Jaehyuk diiringi semangat menggebu, teh tersebut sepertinya membuat Jaehyuk kembali bersemangat. Yoshi terkekeh kecil melihat tingkah lucu Jaehyuk.

"Oh ya? Minumlah kalau kau suka." Kata Yoshi dengan senyuman manisnya, gemas dengan tingkah Jaehyuk.

"Ini sih bocil, gak percaya gue kalo ada makhluk kek gini." Batin Yoshi.

Setelah itu, mereka berbicara lagi tentang hal-hal lain.

Di suatu tempat, kantor polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di suatu tempat, kantor polisi.

Asahi sudah membayar dendanya, moodnya memburuk dan wajahnya sudah terlihat bahwa ia tak ingin di ganggu sekalipun itu adalah orang terdekat.

Doyoung mengikuti Asahi dan duduk di bangku belakang mobil. Motor Doyoung disita untuk beberapa hari, jadi dia menumpang dengan kakak tirinya.

Selama perjalanan, Doyoung tak henti-hentinya ketakutan dengan kakak tirinya, mengingat kakaknya itu tidak sebaik kakak kandungnya. Doyoung ingin meminta maaf kepada kakaknya, tetapi bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan sepatah kata. Alhasil Doyoung mengucapkan dalam hati.

"Lo gak bisa satu hari saja gak bikin masalah? Gue capek menghadapi tingkah lo." Ungkap Asahi, dirinya sangat capek mengurusi adiknya. Lagi-lagi Doyoung hanya terdiam.

"Apa alasannya lo balap liar, berjudi dan merokok?" Tanya Asahi.

"G-gue waktu itu stres jadinya balap liar buat gak mikirin masalah lagi, berjudi..gue diajak temen, merokok..lo kadang merokok kak, jadinya gue merasa gak papa kalo merokok satu kali.." jujur Doyoung.

Asahi memijat keningnya yang terasa pening seketika. Adiknya ini, membuat ia ingin menabrak mobil dengan sengaja. Tak peduli apa resikonya, ia muak dengan adiknya ini.

"Lo belum legal Doy, lain kali kalo ada masalah, bilang ke gue. Siapa tau gue bisa ngasih saran." Jawab Asahi, berusaha terlihat tenang meskipun sebenarnya ia ingin membunuh Doyoung.

Kenapa orangtuanya mau mengadopsi anak? Padahal Asahi merasa baik-baik saja sebagai anak tunggal. Dan orangtuanya tahu bahwa Asahi memiliki anger issue dan tidak ingin mempunyai adik. Tetapi orangtuanya keras kepala.

Flower Shop [SahiJae] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang