Pertemuan dan cinta pertama di toko bunga.
__________________________________
Dua manusia yang dipertemukan oleh takdir, di toko bunga. Mereka yang tidak mengharapkan jika hubungan mereka semakin erat saat itu.
Cinta pertama Hamada Asahi yang akan...
Jaehyuk dilarikan ke rumah sakit setelah memakan makanan di kafe tersebut. Anehnya, kandungan dari makanan itu baik-baik saja. Tidak ada racun di dalamnya maupun di minuman Jaehyuk.
Asahi hanya terdiam melihat Jaehyuk terbaring di ranjang rumah sakit. Menutup mata seakan tidak ingin membuka lagi, terlihat di mata Asahi bahwa ia sedih dan kecewa.
Sedih melihat kondisi Jaehyuk saat ini, dan kecewa karena tidak berjalan dengan baik. Apalagi hari ini adalah ulangtahun Jaehyuk, seharusnya berjalan dengan baik.
Dokter mengatakan bahwa tidak ada kandungan racun dalam tubuh Jaehyuk. Membuat kecurigaan Asahi semakin membesar pada Yoshi, yang berkunjung di rumah Jaehyuk siang tadi.
Asahi berjalan ke taman belakang rumah sakit, berniat menelepon pria berambut merah itu.
"Nomor yang anda panggil sedang tidak aktif"
Asahi memencet tombol panggilan berkali-kali tetapi pria di lain tempat itu seakan tidak ingin mengangkatnya. Asahi hampir melempar handphonenya dan sebuah tangan mencegat Asahi.
Itu Yoshi, pria yang Asahi telepon berkali-kali.
Asahi memukul keras pipi Yoshi, membuat Yoshi hampir terjatuh jika tidak menumpu pada kursi di sampingnya. Yoshi menatap Asahi dengan pandangan tajam.
"Hei santai dong, kau harusnya berterimakasih karena aku mencegat mu melempar handphone mahal itu."
"Aku tidak ingin berterimakasih kepada monster sepertimu!!" Elak Asahi.
"Monster? Aku tidak mengerti Sa." Tanya Yoshi, yang mana membuat Asahi ingin merobek wajah tidak tahu diri itu.
"Kau kan yang membuat Jae seperti ini?! Ngaku gak!?"
Yoshi mendengar itu seketika tertawa kecil dan menatap lurus ke wajah di depannya. Wajah penuh emosi itu.
"Oh ayolah, kenapa selalu ketahuan sih?" Jawaban singkat Yoshi.
Yoshi berjalan maju ke arah Asahi. Dan berbisik ke telinga pria di sampingnya.
"Aku melakukan ini semua demi kamu Sa, karena aku menyukai mu sejak kita duduk di bangku SMA. Aku tidak suka melihatmu bersama orang lain, terutama Jaehyuk." Kata Yoshi.
Asahi mendorong keras tubuh Yoshi. Dan Yoshi terjatuh seketika. Asahi menatap tajam Yoshi.
"Tidak bisakah kau membiarkan aku menemukan kebahagiaan ku sendiri? Aku hanya menganggap kau sebagai teman baikku. Dan ini yang terjadi...sebaiknya kita tidak bertemu lagi." Asahi berjalan meninggalkan Yoshi.
Baru berjalan beberapa langkah, Asahi berhenti tanpa memalingkan kepalanya ke Yoshi.
"Temukan kebahagiaanmu dalam orang lain, tidak tahu itu wanita atau pria. Kau tidak boleh terus bergantung kepadaku." Setelah berkata hal itu, Asahi meninggalkan Yoshi.
Yoshi berdiri dan merapikan pakaiannya yang kotor, sesudah itu, ia menatap ke jalan yang Asahi lewati.
"Kebahagiaanku ada dalam dirimu sa.." batin Yoshi dengan tersenyum sendu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asahi berjalan memasuki kamar Jaehyuk. Dan Jaehyuk tetap tertidur.
Asahi duduk di samping ranjang Jaehyuk, melihat pemuda itu tertidur pulas. Juga menggenggam tangan putih itu.
Asahi menatap lamat-lamat wajah Jaehyuk. Melihat setiap inci pada wajah tampan Jaehyuk. Karena ruangan yang cukup sepi, membuat Asahi sedikit canggung bersama Jaehyuk.
Akhirnya Asahi mulai berceloteh tentang ini dan itu, tidak peduli Jaehyuk tidak mendengarnya. Yang penting ia merasa tidak canggung.
"Sebenarnya Doyoung itu anaknya lumayan kalem dan baik, tetapi ia dihasut sama temen dajjalnya untuk berbuat hal buruk, terus- eh?" Disaat Asahi masih berceloteh, tangan Jaehyuk bergerak sedikit. Meraba sesuatu di dekatnya.
Asahi yang melihat itu bergegas memencet tombol tetapi ditahan oleh tangan kanan Jaehyuk.
"Ja..ngan.." Jaehyuk berkata dengan suara lemah. Tidak tahan untuk bersuara lagi.
"Gak papa Jae, nanti kamu sembuh jika bertemu dengan dokter lagi." Bujuk Asahi, tetapi hanya gelengan dari Jaehyuk. Terpaksa Asahi tidak memencet tombol tersebut.
"Aku..hanya ingin.. bersama kak Sahi.."
Jaehyuk terlihat berusaha untuk melihat ke arah Asahi dan bernafas kuat. Dadanya naik turun.
Jaehyuk menggenggam erat tangan Asahi. Dibalas erat juga oleh Asahi. Seperti tidak ingin berpisah satu sama lain.
"Kak, aku menyukaimu sejak kita bertemu di toko bunga.." Ungkap Jaehyuk, dia harus menyatakan perasaanya sebelum pergi.
"Aku juga menyukaimu Jae." Jaehyuk sedikit terkejut mendengar ungkapan Asahi yang membalas perasaannya, tapi setelah itu tersenyum tipis.
"Tetapi kita tidak bisa bersatu kak.."
"Iya, aku tahu."
Mereka menjeda sebentar percakapan mereka. Dan setelahnya Jaehyuk berkata sesuatu.
"Ayo bertemu di kehidupan selanjutnya! Menjadi sepasang kekasih hehe.." Jaehyuk tertawa kecil, ia tidak terlalu percaya pada kehidupan selanjutnya, tetapi ia mengharapkan hal itu terjadi.
Asahi tersenyum dan menutup kedua matanya. "hm, ayo."
"Aku tahu!" Jaehyuk tertawa menanggapi perkataan Asahi yang terdengar menggelikan.
Jaehyuk menahan rasa sakit yang terus-menerus menghantam Jaehyuk. Lehernya terasa tercekik, dan jantungnya yang mulai sakit.
"Aku tidur dulu ya, kak Sahi?" Setelah berkata itu, mata hazelnya tertutup dan senyumannya terpatri di wajah tampannya, tangannya mulai melemah di genggaman Asahi.
"Sleep well Jae, mimpi indah." Asahi mengucapkan kata untuk Jaehyuk, sebagai ucapan selamat tinggal.
Meski hatinya terasa sakit, tapi ia berharap bisa bertemu dengan Jaehyuk di kehidupan selanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END]
.
.
.
Book SahiJae Flower Shop sudah end.
*FYI: Yoshi meracuni Jaehyuk menggunakan arsenik.
*Arsenik adalah racun berbahaya / zat alami, bahaya kyk sianida. Gak bisa terlihat di tubuh kita. (Selanjutnya bisa di Google)
*Pertanyaan untuk kalian semua! - ceritanya ngefeel gk sih angstnya? - kalian ngerti gk alur ceritanya? - apakah alur ceritanya jelas menurut kalian? - pendapat kalian tentang cerita ini?
Tolong dijawab ya, karena aku benar-benar overthingking sama book ini. Takutnya tidak jelas alurnya, dan aku butuh jawaban kalian agar bisa percaya diri sama book ini.