Matahari terbit dan cahayanya menyelinap masuk ke kamar sesosok pria yang seperti mayat. Sosok itu hanya terbaring di kasur dan menatap langit dinding.
Mengingat hari ini masih hari kerjanya, ia terbangun dan pergi ke kamar mandi. Saat berada di wastafel, sosok itu melihat wajahnya. Mata merah sembab, dan juga mata bawahnya yang menghitam, rambut kusut dan lepek. Bisa dibilang perawakannya sangat berantakan.
Pria itu tampak menggerutu kesal, dan langsung memandikan tubuhnya dan wajah kusutnya itu.
Setelah mandi, tubuhnya menjadi segar dan harum. Tetapi tidak dengan matanya yang masih saja menghitam. Pria tersebut hanya mendecih pelan dan tidak mempedulikannya.
Sesudah berpakaian rapi dan dengan tas hitamnya, ia pergi ke luar kamarnya. Saat tiba di depan pintu utama, pria itu teringat akan penghuni lain di rumah besar ini. Namun pria itu langsung pergi begitu saja.
'toh dia bisa beli sendiri.' pikir pria tersebut.
"Hei, kau terlihat tidak baik. Kau baik-baik saja?" Tanya Yoshi khawatir.
"Yes, I'm fine." Jawab Asahi seadanya.
"No, you're not fine."
"I guess?"
"What happen?" Tanya Yoshi sekali lagi.
"Nothing."
"I know you lie again.."
Hanya gumaman yang Yoshi dengar dari Asahi. Pria itu dalam mood buruknya atau telah terjadi sesuatu?
Tidak ingin mengganggu Asahi, Yoshi pergi dari ruangan kerja Asahi. Meninggalkan Asahi sendirian disana.
Sebuah senyuman terlihat di wajah paripurna Asahi. Senyuman getir. Ia hampir menangis jika saja Yoshi tidak pergi dari ruang kerjanya.
Disaat seperti ini, ia akan pergi menuju toko bunga Jaehyuk. Ia selalu pergi ke sana untuk bercerita tentang kehidupannya pada Jaehyuk. Dan Jaehyuk hanya tersenyum dan menyemangatinya.
Tetapi akhir-akhir ini Asahi sering melihat pergerakan Jaehyuk yang tiba-tiba menjadi aneh. Jaehyuk mulai menjauh dari bunga, mejanya bahkan tidak dihiasi dengan bunga. Dan juga Asahi sering melihat Jaehyuk terbatuk-batuk dan matanya yang berair tanpa sebab.
Asahi tentu khawatir pada Jaehyuk. Ia mempertanyakan keadaan Jaehyuk dan jawabannya selalu 'i am fine, don't worry!' dengan senyuman indahnya.
Setelah pekerjaan merepotkannya selesai, ia akan pergi ke toko Jaehyuk. Untuk sekedar melihat keadaannya.
Disinilah Asahi berada sekarang. Toko bunga Jaehyuk.
Asahi membuka pintu dan terlihatlah Jaehyuk yang sedang tertidur di kursinya. Sepertinya pemuda itu terlihat lelah.
Asahi menduduki dirinya di kursi depan meja Jaehyuk. Asahi hanya melihat wajah tenang Jaehyuk.
Tanpa ia sadari, tangannya membelai rambut halus Jaehyuk. Asahi tidak tahu apa yang dilakukannya, tapi ia berharap dengan perlakuan ini Jaehyuk bisa selamanya tertidur tenang tanpa adanya gangguan.
Tetapi hal itu malah membuat Jaehyuk terusik dari tidurnya, dan membuatnya terbangun.
"Oh? kak Sahi?" Jaehyuk sedikit terkejut karena Asahi sudah berada di depannya.
"Tumben cepat pulang?"
"Pekerjaanku ..sudah selesai." Bohong Asahi, nyatanya pekerjaannya masih ada dan belum terselesaikan.
Jaehyuk mengangguk kecil sebagai jawaban. Dan berjalan untuk membalikan papan 'open' menjadi 'close'.
Asahi melihat pergerakan Jaehyuk dengan mata tajamnya, Jika dilihat lebih teliti, bahu Jaehyuk tampak merosot, tidak seperti dulu. Saat bahunya yang masih tegak.
Asahi dibuat khawatir sekali lagi oleh pemuda itu. Ia menanyakan sesuatu yang sudah terpendam dari otaknya tadi.
"Kau baik-baik saja kan Jae?"
"Sudah ku bilang aku baik-baik saja, kau tidak perlu mengkhawatirkan ku!"
"Bagaimana aku tidak mengkhawatirkan mu? Kau setiap hari terbatuk-batuk dan matamu berair. Apa itu bisa dikatakan baik-baik saja?"
Jaehyuk sedikit terkejut, sial. Asahi sudah mengetahui pergerakannya. Jangan sampai ia tahu penyakit Jaehyuk.
"Lebih baik kak Sahi pergi. Toko sudah tutup dan aku mau pulang."
"Kau belum menjawab pertanyaan ku."
"Sudah kubilang aku baik-baik saja, itu hanyalah reaksi biasa karena serbuk bunga yang bertebaran dimana-mana!"
"Puas? Now go."
Asahi akhirnya mengalah dan pergi dari toko Jaehyuk, ia tidak mengira ia akan bertengkar dengan Jaehyuk.
Sementara Jaehyuk. Menahan daritadi untuk tidak terbatuk lagi dan lagi. Tenggorokannya terasa ngilu karena terbatuk, hidungnya juga mulai memberat.
"Gejala nya makin parah saja." Gumam Jaehyuk
"Aku sudah keterlaluan pada kak Sahi. Seharusnya aku tidak seperti itu.."
Jaehyuk sekali lagi menyesal akan perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Shop [SahiJae] ✓
RomancePertemuan dan cinta pertama di toko bunga. __________________________________ Dua manusia yang dipertemukan oleh takdir, di toko bunga. Mereka yang tidak mengharapkan jika hubungan mereka semakin erat saat itu. Cinta pertama Hamada Asahi yang akan...