Keep thingking about him

880 143 1
                                    

Kini cafe tidak seramai tadi, meskipun begitu Jaehyuk tidak peduli dan masih membaca buku fisika yang ia temui di tasnya. Sesekali meminum kopi vanilla latte pesanannya.

Beberapa menit setelahnya, Jaehyuk bosan membaca buku itu berulang kali. Akhirnya ia mengambil HP nya dan memberi pesan kepada orang yang sebenarnya Jaehyuk tunggu semenjak ia menginjak kaki di depan cafe.

Setelah mengirimi pesan. Orang yang Jaehyuk tunggu mengiriminya pesan balik.

"Bentar kak lagi macet di perjalanan" kata pesan orang itu.

Jaehyuk menggerutu kesal dan akhirnya ia menjelajah ke media sosial.
___________________________________

hampir setengah jam Jaehyuk menunggu orang yang tidak kunjung muncul itu. Saat Jaehyuk masih memainkan HP nya. Tiba-tiba perutnya terasa lapar, minta diisi.

Jaehyuk pergi memesan potongan kue coklat dan macaron. Setelah memesan ia menunggu sambil memberi pesan ke temannya.

Seorang pemuda berkulit tan memasuki ruangan kafe, ia terlihat sedang mencari seseorang. Saat netra tajamnya menemukan apa yang ia cari, pemuda itu langsung menuju ke arah meja yang diduduki Jaehyuk.

"Hai kak! Hehe.. maaf nunggu lama tadi aku kena macet sekalian nganterin adikku ke rumah temennya" kata pemuda itu dengan raut canggung.

Jaehyuk menoleh dan melihat pemuda jangkung itu berdiri di hadapannya. Kesalnya kembali lagi ketika ia melihat wajah pemuda itu.

"Makanya ngatur waktu" balas Jaehyuk singkat. Ia malas meladeni pemuda Tan itu, alias Jeongwoo.

"Hehe maaf kak"

Jeongwoo duduk dan tak sengaja melihat buku yang tergeletak sembarangan di meja.

"Kak, buku itu bukannya punya ku yah? Kok bisa ada di kak Jaehyuk?" Tanya Jeongwoo.

"Tidak tau, buku itu sudah ada di tasku saat aku bersiap-siap pergi. Palingan ulah Junghwan" kata Jaehyuk.

"Nggak kapok - kapoknya tuh anak"

Jaehyuk hanya mengendikan bahunya, ia melanjutkan lagi kegiatan bermain HP nya.

Saat pesanannya sudah sampai. Ia menutup HP nya dan memakan potongan kue coklat itu. Jeongwoo yang sedang menunggu pesanannya itu, dibuat lapar oleh pemuda tampan dan manis itu.

"Kak bagi dong macaronnya.." kata Jeongwoo dengan muka memelas.

"Satu saja"

"Yeay!" Sorak Jeongwoo senang dan mengambil satu macaron rasa vanilla.

Kedua nya tampak khusyuk memakan makanan mereka. Tidak ada yang berbicara, hanya bunyi garpu dan pisau yang bergesekan dengan piring.

Jeongwoo selesai acara makannya dan kini ia meminum kopi pesanannya. Ada pertanyaan di benak Jeongwoo, ia ingin mengutarakannya pada Jaehyuk. Tetapi ia ragu.

Jaehyuk yang peka terhadap wajah Jeongwoo menanyainya apakah ia baik baik saja.

"Kau tak apa-apa? Tumben diem"

"Ah gak papa kok kak hehe... Cuman ada pertanyaan yang mau ku tanyain hal ini ke kakak" bilang Jeongwoo dengan nada sedikit ragu.

"Kakak ngapain aja selama nunggu aku kesini?" Tanya Jeongwoo.

"Oh aku membaca buku sesekali berbicara sama Asahi" jawab Jaehyuk santai.

"Asahi? Kakak kenal Asahi?"

Jeongwoo merasa tidak asing mendengar nama itu. Jaehyuk hanya mengangguk.

"Kau kenal?" Tanya Jaehyuk dengan menatap lekat Jeongwoo.

Jeongwoo mengangguk, "kak Asahi itu teman lamanya kak Yedam semasa di sekolah SMA. Yedam memperkenalkan kak Asahi ke aku waktu aku masih SMP" jelas Jeongwoo.

Jaehyuk mengangguk mengerti atas penjelasan Jeongwoo. Keduanya pun mulai saling berbicara tentang topik yang menurut mereka menarik.

_________________________________

Asahi sampai di perpustakaan umum. Ia berniat untuk meminjam sebuah buku yang direkomendasikan oleh sahabat karibnya itu, Yoshi.

Sesudah berada di ruangan perpustakaan yang luas itu, Asahi pergi mencari rak buku bergenre action.

Setelah mencari buku yang Yoshi rekomendasi kan, Asahi pergi ke penjaga kasir untuk meminjam buku.

Saat sudah berada di mobil, Asahi kepikiran untuk membeli kopi untuk menemaninya membaca buku yang ia pinjam.

[Skip aja lah yah]

Asahi menekan tombol password apartemennya dan masuk ke ruangan tersebut. Suasana ruangan apartemennya sepi tapi terasa menenangkan bagi Asahi.

Saat Asahi sudah siap untuk membaca buku ditemani kopi yang ia beli tadi, Asahi mulai membaca buku tersebut di balkon kamarnya.

Belum beberapa menit,
Wajah Asahi tampak bosan membaca buku cerita tersebut, tetapi karena Yoshi memaksanya untuk membacanya ia mengalah.

Asahi meminum kopinya dan melihat ke arah luar dimana gedung - gedung tinggi menjulang, dan awan yang tampak indah di pandang. Atensinya kini fokus melihat ke luar daripada buku yang ia baca itu.

Saat Asahi masih melihat ke luar, Asahi memikirkan pemuda yang barusan ia temui di kafe. Rasanya ia mulai gila karena terus memikirkan pemuda bernama Yoon Jaehyuk itu.

Asahi mengakui bahwa ia memiliki perasaan lebih pada pemuda itu sejak pertemuan pertama mereka di toko bunga.

Tetapi apakah cerita cintanya berjalan dengan lancar? Atau buruk? Berbagai pertanyaan terus menghujani pikiran Asahi. kepalanya mulai pusing memikirkan hal itu.


Flower Shop [SahiJae] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang