kisah empat anak manusia yang mengalami rasa sakit akibat cinta, kisah empat anak manusia yang berusaha menyembuhkan luka, kisah empat anak manusia yang berusaha keluar dari trauma akibat asmara, juga cinta.
bagaimana mereka menjalani hidup dengan b...
Oke lah walau mimi bingung, tapi tetap mimi lanjut kan ..
Sok atuh, mari baca..
*****
Hoseok menatap lekat sang kekasih, sedang Yoongi malah mengutuk Hoeeok yang malah diam saja. Padahal Yoongi sudah menurunkan harga dirinya untuk mengucapkan kata itu, tapi....
"Yoong, jinjja????" See bahkan tanggapan Hoseok membuat Yoongi menghela nafas.
"Enggak, bercanda aja tadi...aku mabuk, mungkin.." ujar Yoongi dengan wajah kesal.
Srek...
"Jangan marah dong, aku hanya ingin memastikan. Berarti perasaan aku tersambut sudah, keutji??" Yoongi mengangguk dengan wajah malu-malu. Dan bibir tipisnya mengulum senyum
Grep..
"Kamsahamnida...aku senang..ah, Nado saranghae Jung Yoongi..." Hoseok memeluk Yoongi erat. Dan wanita pucat itu membalas pelukan sang kekasih, sambil dirinya mengecup telinga Hoseok beberapa kali, dan ternyata oh ternyata Hoseok merasakan geli. Telinga adalah bagian sensitif seorang Jung Hoseok.
"Jangan pancing aku, jodoh. Aku masih harus menahan gejolak didalam diriku.." ujar Hoseok dengan nada rendah
"Maksud mu???" Yoongi tak paham.
"Aku tak akan menyentuh lebih dari ciuman, sebelum kita sah. Tapi..plis jangan kecup lagi telingaku..aku gak tau sampai kapan aku bisa menahan nya..aku harap kau paham, Jodoh.." ujar Hoseok dengan wajah memerah. Ini kali pertama Yoongi melihat Hoseok yang tak berani menatap wajahnya.
"Apa..telinga bagian sensitif mu, Seokie??" Hoseok mengangguk saja karena dia masih harus menahan sensasi yang masih tertinggal. Dan itu membuat Yoomgi jadi salah tingkah.
"Mian, aku tak tau.."
"Gwenchana..tapi, plis..ini terakhir..kecuali kau ingin aku merusak semua janji yang aku ucapkan dalam hati ku..aku akan dengan senang hati melakukannya..apalagi itu dengan mu..jodoh" Ujar Hoseok sambil mengangkat wajahnya dengan ekspresi yang membuat Yoongi berdoa dalam hati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.