CHAPTER 26 - HARI TENANG

3.3K 279 18
                                    


"Gimana sama yang ini, Gulf?" Win bertanya sambil berbalik badan, melihat pantulanya sendiri dari cermin. Win sedang menanyakan pendapat Gulf tentang setelan yang akan ia pakai di acara pernikahan Gulf, sahabatnya.

"bagusan yang pertama" desah Gulf, menggelengkan kepala dari kiri ke kanan, tanda Gulf sudah mulai lelah.

"oh ya?. Yah, tinggal satu lagi setelan yang belum di coba. gua janji itu yang terakhir" katanya dan kembali ke dalam ruang ganti.

Gulf menyandarkan kepala di sandaran tempat tidur dan memejamkan mata, rasanya sangat lelah karena terlalu lama menatap layar laptop untuk melihat Win yang sedang berada di toko pakaian.

Sudah 4 hari sejak Mew dan gulf kembali dari Milan. Gulf sudah terbiasa jauh dari keluarganya. Ia merasa bebas, tidak ada batasan, tidak ada yang perlu ditakuti, dan tidak ada keresahan dalam dirinya. Satu minggu itu menjadi kebahagiaan yang lengkap bagi Gulf.

Hari dimana mereka sampai di Thailand, Mew langsung mengumumkan tentang hubungannya di media. Semua surat kabar dan siaran televisi hanya memberitakan tentang pasangan yang baru debut. Hal itu membuat Gulf dikurung di rumah.

Mew dengan tegas menginstruksikan Gulf untuk tetap berada dirumah nya. Ia tidak ingin kekasihnya mendapatkan masalah apapun, Gulf pun dengan patuh menyetujuinya.

Baru kemarin Gulf meminta Win untuk memilih pakaian yang cocok digunakan pada saat pernikahan Gulf berlangsung, dan sekarang, win menjadi seperti perempuan -ribet memilih pakaian-.

Sudah 3 jam, Gulf duduk di depan laptop sambil menunggu Win yang repot memilih pakaian. Dia sudah mencoba hampir 7 setelan jas, yang dimana semuanya berwarna netral.

'gua mau keliatan ganteng di pernikahan lo. Siapa tau gua ketemu tante tante kaya, yang mau biayain hidup gua kedepannya'

Win mengatakan hal itu, setiap kali Gulf memintanya untuk memilih sesuatu dengan cepat.

"Yang ini gimana?" Suara Win membuat Gulf kembali membuka mata dan menoleh ke layar laptop, dimana ada Win yang sudah berganti pakaian.

Itu adalah setelan jas berwarna merah, membuat Win terlihat sangat aneh.

"Jelek. Kalo lu pake itu, mending gausah dateng" ucap Gulf..

"gua ganteng gini sih, lu aja yang iri. Yaudah, gua beli yang pertama aja" Win tersenyum bodoh.

"Akhirnya. gua bisa lanjut tidur lagi" desah Gulf.

"Oke, selesai. gua beli yang pertama. paling gua sampe rumah lu sekitar 2 jam dari sekarang" katanya dan akhirnya mengakhiri video call.

Ia menutup laptop dan meletakkannya di meja samping tempat tidur, lalu menarik selimut sampai menutupi mata, ia tidak ingin membiarkan sedikit pun cahaya masuk.

Mew mengurus semua keperluan untuk pernikahan dan Win mengurus beberapa keperluan kecil. Sementara Gulf hanya duduk di kamar sambil memikirkan sesuatu yang produktif untuk dilakukan.

Sejujurnya ia ingin pergi keluar untuk mencari udara segar tetapi ia tidak ingin menarik perhatian semua orang yang sangat ingin tahu tentang 'pria yang akan menjadi pengantin dari seorang miliarder yang hebat'.

ia memejamkan mata masih memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan dan tertidur.

"Woy, bangun!" Win teriak tepat di depan telinga Gulf, ia juga menarik selimut dari wajah temannya. hal ini membuat Gulf langsung duduk tegak di tempat tidur.

"Gua jalan sepanjang hari, panas-panasan, belanja buat lu. dan eh lu nya malah tidur. ini kaya lu raja, gua babu nya tau gak!" teriak Win lagi, melemparkan semua tas belanjaan ke arah Gulf.

Rich Man - MewGulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang