"Pak Do harus ngajarin saya masak" kata Gulf pada Pak Do saat dia menyajikan makan siang mereka.
"Ajarin Pak, biar saya bisa makan, makanan ini terus" kata Mew sambil memakan sesendok kari.
"Siap mas, akan saya ajarin mas Gulf masak" Pak Do tertawa dan menepuk pundak Gulf.
Pak Do kembali ke dapur, sementara kedua pasangan melanjutkan makanan mereka, mengobrol dan tertawa tentang berbagai topik. Mew benar-benar memiliki selera humor yang tinggi sampai membuat istrinya tidak berhenti tertawa.
Mereka selesai makan, tepat ketika salah satu penjaga pantai kembali. Penjaga pantai meletakkan tas belanjaan di salah satu kursi "semua yang Pak Mew minta, sudah saya belikan. Nanti kalau ada yang kurang, bisa hubungi saya kembali pak" kata penjaga pantai dengan senyum tulus, Mew mengangguk mengerti.
"sama ini pak" Penjaga pantai menunjukkan sebuah amplop kepada Mew. "asisten bapak menitipkan ini kepada saya".
"Oh, sudah datang," kata Mew, ia menyeka tangannya dan meneguk segelas penuh air. Dia mengambil amplop itu dari tangan Penjaga pantai dan mulai membaca, yang tertulis di dalamnya.
Gulf mengambil piring kotor mereka dan menuju dapur. Menempatkan piring kotor di wastafel dan mencuci tangannya, ia menoleh ke arah Pak Do dan istrinya yang lagi memasak sesuatu.
"Pak Do masak apalagi?" tanya Gulf sambil menyeka tangan dengan serbet.
"brownies mas" Pak Do menjawab, bahkan tidak menoleh untuk menatap istri dari tuannya. Gulf memperhatikannya dengan teliti saat sang pelayan rumah menambahkan semua bahan dan mencampur adonan. Setelah selesai, Pak Do menuangkan semuanya ke dalam mangkuk, meletakkannya di dalam oven, dan akhirnya berbalik menghadap Gulf.
"Maaf mas, saya kalo masak emang serius. Takut tiba-tiba salah masukin bumbu" kata Pak Do dengan senyum lebar.
"iya pak, saya paham".
"Silahkan duduk dulu mas..." kata Pak Do mempersilahkan Gulf untuk duduk di kursi "... saya beresin dapur dulu mas" ucapnya, lalu beranjak ke dapur .
Gulf segera turun dari tempat duduk dan berjalan menghampiri sang pelayan "Saya mau bantu, pak".
Pak Do bercerita tentang cucu-cucunya, betapa nakalnya mereka dan betapa dia mencintai mereka. Sementara Gulf membantunya membersihkan meja dan piring. Pak Do bahkan mengatakan bahwa dia sangat senang Mew akhirnya menikah karena itu adalah harapan Pak Do untuk Mew. Gulf tidak bisa menahan tawa ketika Pak Do menganggap Mew sebagai putranya sendiri dan dia ingin segera memiliki cucu dari Mew.
Bagaimana mungkin pak, Mew menikah denganku, laki-laki yang jelas tidak bisa hamil!
Setelah mengobrol panjang dengan Pak Do, Gulf pamit untuk kembali ke kamar.
Mew sudah berdiri di dekat jendela, memandang ke pantai dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Gulf menghampiri suaminya, berdiri tepat di samping Mew. Ekspresi yang Mew tampilkan menunjukkan bahwa ia terkejut atas kehadiran Gulf, tetapi ekspresinya langsung berubah dengan cepat.
"Aku nungguin kamu, kenapa lama di dapur?'' tanya Mew. "Ini" Lanjut Mew, mengeluarkan sebuah amplop dari sakunya. Amplop yang sama, yang diberikan penjaga pantai.
"Apa ini?" tanya Gulf, melihat isi dari amplop tersebut.
Ada beberapa kertas di dalamnya tapi yang menarik perhatian Gulf adalah sebuah kartu. Dengan hati-hati ia mengeluarkannya, mengembalikan amplop itu kepada Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man - MewGulf ✓
ChickLitGulf Kanawut Traipipattanapong, sosok pria manis, lugu dan imut, yang membenci pria kaya sejak ayahnya membuang ibunya, untuk menikahi wanita lain demi uang. Ia hidup dengan ibu tiri, saudara tiri dan ayahnya yang kejam, menurut Gulf hidupnya lebih...