00 - PROLOG

11.1K 465 7
                                    

Happy reading seng seng qu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading seng seng qu


★★★

"LEPASIN RAKA! GUE MOHON LEPASIN GUE." Teriak seorang gadis yang tengah berada di cengkraman seorang lelaki yang di panggil raka itu terus meronta meminta dilepaskan.

"Tolong gue ria... G-gue udah gak kuat." Desis raka membuka seluruh pakaian nya dengan satu tangan sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk menahan sang gadis yang terus memberontak.

Setelah seluruh pakaian nya terlepas. Raka mendorong gadis yang sedari tadi berusaha melarikan diri itu ke ranjang kemudian menindihnya.

Malam itu. Malam yang paling tidak bisa di lupakan bagi keduanya.

Malam dimana seorang Raka yang terkenal anti wanita kini memperkosa teman kelasnya sendiri dan malam terburuk bagi riana, Gadis sejuta prestasi itu telah kehilangan mahkotanya yang selama hidupnya ia jaga.

Seorang gadis mendesis pelan ketika merasakan bagian bawah nya begitu terasa menyakitkan.

Cewek itu menoleh kala merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

Saat menoleh. Air mata cewek itu mengalir keluar dari kelopak mata nya begitu saja.

Dia... Tidak lagi perawan.

Dia... Bukan lagi seorang gadis.

"Lo jahat! Hiks.. Lo brengsek ka..." ujar cewek itu melirih dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya menangis terisak–isak.

Raka yang merasa terganggu dengan suara riana terbangun dan menoleh ke asal suara isakan tangis itu.

"Diam riana! Gue benci dengar tangisan lo." Sentak pemuda itu kesal.

"Tapi lo yang buat gue nangis brengsek!" sentak gadis itu balik

"Gue dalam pengaruh alkohol riana. Gue mabuk berat tadi malam." Ucap raka menjelaskan.

"Apapun alasannya, gue benci sama lo."

Riana turun dari ranjang dan berjalan dengan tertatih tatih memungut kembali pakaiannya yang berserak di lantai kemudian memakainya kembali. Setelah selesai gadis malang itu berlalu pergi begitu saja dari apartement raka tanpa mengatakan satu katapun.

Raka mengacak rambutnya kesal. "Gue ngehancurin gadis incaran gue sendiri bangsat."

Riana yang baru saja tiba dirumahnya langsung disambut tatapan tajam dari kedua orang tuanya dinda dan rian dan juga tatapan tajam dari kakak lelakinya Devan.

"Dari mana aja lo, ga pulang semalaman? lo tau gak kami semua khawatir. handphone lo juga gak aktif." ucap devan berkesan dingin

Devan. Abang kandung riana. Remaja laki laki ini satu tahun lebih tua dari riana. Kepribadian nya juga cukup kasar dan dingin. Bahkan saat bersama riana saja ia masih bisa bersikap kasar seakan tak tersentuh.

"Maaf ma, pa, bang.. Tadi malam ria tidur dirumah ica karena acaranya udah larut malam banget." Jawab riana berbohong.

"Kenapa tidak meminta izin ria? kamu tau mama sama papa khawatir banget sama kamu nak." khawatir wanita beranak dua itu mendekati putrinya dan memeluk nya.

"Handphone riana mati ma. Maaf." Dinda menghela nafas kasar dan mengelus kepala riana penuh kasih sayang. "Ya udah. kamu istirahat ya sayang."

Riana mengangguk dan berlalu pergi kekamarnya dengan berjalan lesu. Menahan sakit yang menjalar dibagian intinya. Dalam diam gadis itu kembali menangis mengingat kejadian menjijikkan tadi malam.

"kalau iya handphone lo habis batrai. Lo bisa ngabarin pakai hp ica dek." Batin devan tersenyum miring. Ia yakin ada yang di sembunyikan adik nya itu.

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Tinggalin jejak. Vote dan komen. Terimakasih manis...

HAYO HAYO HAYO !

RIANA [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang