19 - SIDANG

1.1K 71 5
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf karena udah buat kalian menunggu sampai selama ini ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya aku mau minta maaf karena udah buat kalian menunggu sampai selama ini ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Udah satu tahun loh riana hiatus dan baru hari ini aku berusaha buat ngelanjutin riana.

Kenapa aku gak ngelanjutin riana sebelumnya? Karena jujurly aja aku gak bisa adil.

Aku lebih fokus ke cerita nya abang riana ( Antagonist couple ) di bandingkan sama cerita riana ini.

Aku juga sekarang lagi sibuk-sibuknya karena Antagonist couple lagi dalam masa pre order guys.

Jadi sekali lagi, aku minta maaf ya karna udah ngegantung riana dan raka (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠)

happy reading —

Pagi ini, riana serta kedua orang tuanya tengah bersiap untuk segera menghadiri persidangan mengenai kasus velyn.

Sudah sebulan berlalu dan baru hari ini, persidangan resmi nya di laksanakan.

Setelah siap dengan riasan simpel nya, riana melangkah kan kakinya menuruni tangga dan tersenyum kala melihat raka sudah berada di ruang tamu bersama dengan kedua orang tuanya pula.

"Sayang, gimana keadaan kamu? Maaf ya, akhir akhir ini mama jarang ada waktu buat ketemu kamu." Ujar Renata menghampiri Riana, calon menantunya.

Riana tersenyum. "Riana baik ma. Mama gak perlu minta maaf, harusnya riana yang nemuin mama lebih dulu."

Mendengar hal itu, renata sontak tersenyum manis.

"Setiap ngelihat kamu mama jadi ngerasa nyesal sayang. Mama dulu pasti jahat banget ya." Tutur Renata dibalas gelengan cepat dari Riana

"Ih enggak! Mama gak boleh ngomong gitu. Lagian ria paham kok, mama pasti dulu ngelarang ria sama Raka karna mau masa depan raka itu terjamin." Balas Riana semakin merekahkan senyum Renata.

"Amalan apa ya yang mama buat sampai bisa dapat calon menantu sebaik ini." Tutur Renata menarik Riana masuk ke dalam pelukan nya.

Riana terkekeh pelan dalam pelukan renata.

Kebahagiaan benar-benar telah menghampiri nya.

"Udah ma udah.. kasian calon raka capek dipeluk mama lama-lama." Tutur raka yang sedari tadi hanya menyimak.

Cowok itu menarik pelan Riana dari pelukan renata dan merangkul posesif pundak kekasihnya itu.

Sementara devan, Abang Riana yang melihat itu berdecih sinis.

"Bocah sok-sok bucin." Sindirnya.

Raka menoleh dan tersenyum tipis. "Kayaknya lo iri banget ya sama kami berdua." Balasnya membuat devan melotot tak percaya.

"Gue bahkan bisa lebih bucin daripada kalian sama finola." Balas devan sewot.

Cowok itu berdiri dari duduknya dan melangkah pergi keluar dari rumah.

"Ayo buruan. Sidangnya di mulai jam 10." Tutur devan sebelum beranjak pergi keluar dari rumah.

- Riana Ariska -

Dua jam telah berlalu.

Persidangan akhirnya selesai dengan lancar.

Hakim telah mengetuk palu dan keputusan juga telah di berikan.

Velyn, biang masalah dalam cerita ini akhirnya diputuskan mendekam di penjara selama 12 tahun atas kasus pembunuhan berencana atas Riana dan Raka, dan pembunuhan pada janin yang tak bersalah.

Sedangkan gibran di putus kan mendapatkan hukuman penjara se umur hidup karena ternyata, jejak kejahatan nya bukan hanya pada Riana maupun Raka.

Masih banyak kejahatan seksual yang ia lakukan pada gadis-gadis tak bersalah di luaran sana yang untungnya para gadis itu mau membuka suara di persidangan ini.

Dan sekarang, Riana tampak lebih lega dari sebelumnya.

Masalah dan penderitaan nya sudah benar-benar usai sekarang.

Raka, cowok yang nantikan akan menjadi suami nya itu benar-benar memperlakukan nya sebaik mungkin.

Cowok itu seolah-olah takut akan kehilangan nya lagi.

"Kamu lapar gak? Mau aku beliin apa?" Tanya Raka pada Riana yang berada di sebelahnya.

Riana menoleh sekilas dan kembali menatap pemandangan dari dalam mobil, karena ini keduanya tengah berada di dalam mobil bersama raka dan finola.

Sedangkan orang tua Riana dan raka berada di dalam satu mobil lainnya.

"Mau soto." Jawab Riana.

Raka mengangguk pelan dari beralih menatap ke depan.

"Pak supir, cewek gue mau soto. Jadi kita mampir dulu ya." Tutur raka menarik perhatian Riana.

"Supar supir supar supir. Ini cowok gue, ketua geng alexion. Bukan supir lo." Sewot Finola yang berada di sebelah kursi pengemudi.

Mendengar penunturan finola membuat riana dan raka sontak tertawa.

"Ya udah, ketua alexion, kita mampir ke tempat soto ya, cewek gue lapar." Tutur raka lagi.

"Dikira gue babu apa ya." Gumam Devan kesal.

"Sekalian kalau kak finola juga lapar kita makan sama-sama." Tutur Riana membuat devan yang tadinya kesal beralih menatap sekilas finola yang juga tengah menatapnya.

"Iya, gue lapar. Ayo singgah ke tempat soto dev." Tutur finola.

Devan menarik nafas kasar.

Jika itu sudah kemauan finola, devan tak bisa menolak.

"Kamu gak suka soto fi." Tutur devan.

"Aku bisa mesan makanan yang lain dev, intinya aku lapar. Aku mau makan." Balas finola.

"Oke, kita makan."

Mendengar jawaban devan membuat kedua insan yang berada di kursi belakang sontak tersenyum tipis.

"Kalau sama pawang baru nurut ya." Sindir Raka.

- to be continued -

Guys.
Riana bakal terbit.

Ayo pantengin Instagram aku @naadaablas.wp supaya kalian tau info lengkap Riana dan Raka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIANA [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang