09 - ALASAN

3.3K 258 11
                                    


Vote dan follow nya kaaak... Jangan jadi silent readers yaaa. Jangan lupa tinggalin jejak nya yaa.
Lopyou <3

★★★


Raka menggeram kesal. Ia sudah mencari riana semalaman namun tak kunjung bertggemu.

Riana hilang tanpa jejak. Raka yakin ada seseorang yang membantu riana pergi. Karena sangat tidak masuk akal jika gadis itu bisa menghilang begitu saja tanpa jejak. Apalagi ponsel gadis itu tertinggal di kamarnya.

"Sudahlah raka.. kamu sudah punya velyn. Kenapa masih sibuk mencari nya?" Wanita tua itu terlihat begitu senang. Sedangkan putra nya tengah berusaha mengontrol emosi nya.

"Velyn murahan." Desisnya membuat renata menatap tajam putranya.

"Tidak boleh berbicara seperti itu pada wanita raka." Sentak renata dihadiahi tawaan sinis raka.

"Kalau raka gak boleh ngatain velyn kayak gitu. Jadi apa kabar dengan mama dan velyn yang ngatain riana?" Renata bungkam.

Melihat mama nya hanya diam tanpa mengucapkan apapun membuat lelaki muda itu kembali tersulut emosi. raka masih tau batas, dihadapan nya ini adalah ibu nya, ibu yang melahirkan nya. raka memilih pergi dari hadapan renata takut wanita tua itu terkena imbas dari emosi nya.

Belum tiga langkah raka berjalan. Suara bariton yang sangat raka kenal memanggil namanya. Itu suara ayahnya.

"Apa yang kamu lakukan raka? Kau membuat mama mu menangis."

Raka berbalik, Menatap lesuh kedua orang tuanya itu. Padahal bagi raka dia sama sekali tidak mengatakan hal hal yang menyakiti hati mamanya, lalu mengapa wanita itu menangis?

"Mama udah ngusir calon istri raka."

Rey menatap bingung putranya itu. Tatapannya beralih pada sang istri yang tengah ia rangkul.gng
"Velyn?" Tebak rey membuat raka mendengus malas.

"Calon istri raka bukan velyn." Ketusnya.

Rey semakin bingung. Selama ini rey sama sekali tidak pernah melihat putranya itu berdekatan dengan gadis manapun. Bahkan lexxa dan velyn yang mencoba mendekatinya saja raka usir.

"Riana, Calon istri raka."

Rey tertawa kecil mendengar ucapan putra tunggal nya itu. "Kecil kecil udah sok sok an calon istri calon istri, kerja dulu baru nikah."

"Tapi riana lagi hamil. Itu karena raka." Raka mengatakan nya tanpa takut sedikitpun sedangkan kedua orang tuanya terkejut bukan main.

Renata yang sedari tadi menangis kini menatap emosi raka sedangkan rey sudah mengepalkan tangannya hendak memukuli raka.

"Pergaulan kamu ini sudah diluar batas raka!" Bentak renata.

"Raka tau. Raka kebablasan waktu itu." Jawab lelaki itu kelewat santai.

Plak...

"Dimana wanita itu sekarang? Tanggung jawab Raka." Rey melangkah pergi meninggalkan raka dan renata dengan raut wajah datar. Sangat datar.

"Dia udah di usir mama tadi malam." Jawab Raka membuat langkah kaki rey terhenti.

Renata menggeleng. "Mama gak tau kalau dia hamil nak.. mama minta maaf."

"Mama gak tau dia hamil atau mama memang gak suka sama dia? Jawab ma..." Raka menatap tajam renata dan wanita tua itu kembali menggeleng.

"Mama minta maaf sayang... Cari dia.. bawa dia kemari nak."

★★★

Prang!

Devan melempar seluruh barang yang berada di dekatnya. Ia murka, adik yang seharusnya ia bawa ke bandung kabur entah kemana. Kabur tanpa jejak sedikit pun.

RIANA [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang