16 - PENGAKUAN

2.7K 198 3
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat kan kabar bahwa sang kekasih menjadi korban pembully an di sekolahnya karena masalah kemarin silam.

Raka tanpa basa basi bergegas menuju sekolah tanpa se izin kedua orang tuanya.

Tentu saja kedua orang tuanya melarang raka untuk bepergian terlebih dahulu keluar sebab kondisi pemuda itu yang belum membaik namun bukan raka namanya jika tidak keras kepala.

Dan kini pemuda itu telah berada didalam sebuah taksi yang tengah melaju menuju sekolah.

Selama perjalanan pemuda itu terus mengumpat membayangkan keadaan kekasihnya saat ini.

Anggota geng nya mengatakan bahwa riana tengah berada di ruang kepala sekolah sedang menunggu kedatangan orang tuanya sedangkan didepan ruang kepala sekolah sangat ramai oleh siswa siswi yang penasaran.

Setelah sampai, raka memberikan uangnya pada supir taksi tersebut dan berjalan cepat sembari tertatih tatih memasuki sekolahnya.

Sekolahnya tampak sepi padahal jam masih menunjukkan jam istirahat.

"Pak... Tolong bukain gerbangnya." Titah raka mendesak satpam sekolah untuk membukakkannya gerbang.

"Kamu siapa ya nak?" Tanya satpam itu menatap bingung raka. Pasalnya setengah wajah raka masih di lilitkan perban hingga sulit untuk orang mengenalinya.

"Arkana octa leondra."

Satpam itu terkejut dan dengan segera membukakan gerbang sekolah untuk raka. Ia baru ingat jika raka adalah salah satu korban kebakaran di apartemen beberapa minggu lalu yang di tayangkan di televisi.

Tanpa mengatakan apapun raka berlari memasuki gedung sekolah membiarkan satpam sekolah nya yang masih termenung menatapinya yang sudah menjauh.

Sesampainya di depan ruang kepala sekolah raka melihat jelas apa yang dikatakan anggota geng nya tadi.

Semua murid berkumpul di depan ruang kepala sekolah Menunggu keluarnya Riana sekaligus kedatangan orang tua Riana. Raka juga melihat anggota geng nya yang sibuk membubarkan semua murid tersebut.

Masih belum ada yang menyadari kehadiran pemuda ini. Hingga...

"MINGGIR!" Teriak nya lantang mengsenyapkan keadaan yang tadinya ramai.

Semua murid terdiam begitupun anggota gengnya. Semua pasti sudah mengenal suara itu.

Semuanya berbalik dan membuka jalan untuk raka memasuki ruangan kepala sekolah.

RIANA [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang