18. SKL, SKCK

626 55 1
                                    

Tiba hari dimana Riska merayakan ulang tahunnya. Sekitar jam 17.30 WIB, Raka sedang bersiap-siap. Tak lama setelah bersiap, ia langsung pergi ketempat acara dengan mengendarai sepeda motornya.

Sesampainya di tempat acara, Raka langsung menghampiri Riska serta menyerahkan kado yang dibawa dari rumah. "Selamat ulang tahun"

"Iya... Makasih Rak" Saur Riska sumringah, sembari menerima kado pemberian Raka.

Dan acara dilanjut dengan menyanyikan lagu happy birthday, tiup lilin, dan potong kue, layaknya acara ulang tahun pada umumnya. Potongan kue pertama, Riska berikan kepada Raka yang berdiri di sebelahnya. Raka yang merasa kalo tak berhak karena sudah putus itupun, menerimanya dengan senyum paksa.

"M...makasih"

•••

Hari senin, bangun pagi terus mandi, berangkat ke sekolah. Aylin datang ke sekolah bukan untuk belajar, tapi mau ngambil Surat Keterangan Lulus.

Aylin kali ini naek motor, udah nggak jalan kaki lagi. Seusai parkir motor, Aylin menghampiri teman-temannya yang sudah berada di ruang guru, dan sebagian lagi di ruang tata usaha, ada juga yang masih belom datang.

Habis dari ruang guru, Aylin beralih ke ruang tata usaha, untuk meminta stempel legalisir. Sampai didepan ruang tata usaha, harus nunggu, ngantri, gantian. Tiba juga giliran Ankaa dkk tanpa Raka. Iya, giliran mereka dulu, soalnya datang lebih awal. Dan Raka baru nongol saat Ankaa masuk.

Saat Ankaa dkk keluar dari ruangan, Dio menyapa Raka, dan yang lainnya juga ikut senyum tanda sapa kecuali Ankaa. Ia malas sok sibuk main HP, palingan juga buka wa liat status balik lagi ke menu utama. Ankaa menganggap kalau kehadiran Raka itu tidak nyata, layaknya karakter wattpad tercinta kalian, hiya.

Aylin yang kebiasaan suka memperhatikan tiap gerak tubuh Raka dan Ankaa itupun berpikiran, apa jangan-jangan mereka marahan lagi ya, kayak bulan lalu.

Saat hendak pulang, dan mereka berpapasan, tak lupa ada Aylin juga yang memantau, karena tak mau ketinggalan momen ataupun informasi penting tentang mereka berdua.

"Eh Rak, balik bareng yok! Sekalian, ngopi-ngopi santai gitu" Ajak Dio, dan Ankaa, Lagi-lagi sok sibuk main HP, tak menganggap keberadaan Raka.

"Ehehe, nggak deh, kalian duluan aja. Gue masih nungguin Anang" Balasnya, serta matanya melirik ke Ankaa yang sok sibuk itu.

"Yaudah, duluan yak"

"Yo...! " Lanjut mereka berseru bersamaan.

"Kaa!? " Panggil Raka, saat Ankaa hendak membonceng Dio. Ankaa pun menoleh dengan wajah tanpa ekspresi. Raka yang ingin mengatakan sesuatu itupun tak jadi, karena Dio ikut noleh juga.

"Gak papa, gak jadi. Dah sono, tiati"

•••

Berhubung sudah pengumuman kelulusan, jadi pagi ini Ankaa masih molor. Terkapar di atas kasur, dengan poisi yang, ya, kek gitu lah. Pewe banget pokoknya.

"Ankaa?! Bangun! Udah siang" Seru ibu Ankaa dari depan pintu kamar. Bilangnya siang, padahal masih jam delapan kurang lebih lah.

Manusia yang di panggil itupun masih berguling-guling di atas kasur, untuk meregangkan otot-ototnya. Dilanjut dengan melamun, menatap langit-langit kamar.

moonlight start || BL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang