Bagian 34

557 21 3
                                    

Maaf guys, aku lama banget update nya:( mungkin kalian udah lupa sama alur cerita badboyfriend:)

---

Happy membaca!
Sorry for typo!
.
.
.
.
.

Pagi harinya Dara menghampiri Syasya, entah apa yang membuat gadis itu menghampiri sosok manusia seperti Syasya.

Keadaan yang masih pagi dan udara yang masih dingin membuat mereka menggunakan mantel.

Syasya yang lagi meminum teh hangat merengut kesal saat Dara menariknya entah kemana.

"Kak Syasya ikut aku!" ucapnya seraya menarik tangan Syasya membuat sang empu terkejut.

"Apaansih!" Syasya menyentak tangan Dara.

Bukannya takut, Dara malah kembali menarik tangan Syasya, mau tak mau gadis itu mengikuti kemana Dara menariknya.

Sementara Aurel dan Naura yang melihat kejadian itu, saling pandang lalu keduanya tersenyum misterius.

Dara membawa Syasya menjauh dari tenda, lagi dan lagi Syasya kembali menyentak tangan Dara.

"Lo apaansih!? Ngapain lo bawa gue kesini!?" Ketus Syasya menatap Dara tajam.

"Kak Syasya dengerin aku dulu," Dara mencoba meyakinkan gadis itu.

"Dengerin lo? Dih, gak penting banget!" ketusnya.

"Ini tentang kak Aurel sama kak Naura,"

Tentang Aurel dan Naura? Ada apa dengan kedua sahabatnya itu? Kenapa Dara sepertinya tau sesuatu tentang mereka?

"Maksud lo?" Syasya benar-benar tak paham apa yang di maksud oleh Dara.

Bukannya menjawab pertanyaan Syasya, Dara malah mengambil handphonenya, mengotak-atik benda pipih tersebut membuat Syasya bertambah bingung.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang ia tak tau tentang kedua sahabatnya itu?

"Nih!" Dara menyodorkan benda pipih itu kepada Syasya, dan dengan ragu gadis itu menerima.

"Kita harus hati-hati, jangan sampai Syasya tau yang sebenarnya, kalau selama ini kita hanya jadiin dia kambing hitam. Rencana kita harus berhasil," ucap Aurel dan hanya mendapatkan anggukan dari Naura.

"Yaudah yuk kita kembali kesana. Gue takut mereka malah curiga sama kita,"

Vidio dengan durasi 20 detik itu selesai di putar. Syasya menggeram marah, ia kecewa dengan dua makhluk itu.

Jadi, selama ini dia hanya di manfaatkan? Tapi kenapa? Kenapa harus dia?

"Kak Syasya gak pa-pa kak?" tanya Dara khawatir.

Syasya tetap diam. Dia masih mencerna semua. Dari arah belakang Naura dan Aurel tiba-tiba datang.

"Sya?" panggil Aurel.

Syasya tak menjawab panggilan Aurel, bahkan menoleh saja tidak.

"Lo gak pa-pa Sya?" tanya Naura terdengar khawatir.

Syasya tak menjawab, malah menyodorkan handphone yang masih dia genggam kepada Naura.

Dengan penasaran Naura membukanya, sama seperti Syasya tadi ia juga sedikit terkejut, terlihat ketika wajahnya menampakan ekspresi terkejut.

Aurel bingung melihat ekspresi wajah Naura yang terkejut setelah melihat isi handphone itu.

"Ada apa sih? Coba sini gue liat!" Aurel mengambil handphone yang Naura pegang.

Badboyfriend:Alvara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang