Bagian 37

572 28 0
                                    

Jangan lupa votmen!

---

Sorry for typo!

Happy membaca!
.
.
.
.

Saat ini, Vigo, Kevin, Raja, Dava, Alex, Pandu, Arga, Allia, Tasya serta Anya sedang di ceramah oleh pak Bagas.

Setelah kejadian itu, kegiatan camping harus di hentikan. Semua siswa di suruh berkemas-kemas untuk pulang siang itu juga.

Mereka mendesa kecewa, tapi apa boleh buat. Jika protes pun tak ada gunanya.

"Kalian ga ada kapok-kapoknya! Selalu bikin ulah! Dan untuk kalian bertiga! Apa ini? Kalian ikut-ikutan menjadi brandal!?"

Semua menunduk, tak berani menatap mata elang pak Bagas, ya kecuali Vigo tentunya. Ia tak menunduk tapi tak juga menatap guru killer itu.

"Acara hari ini harus batal karna kalian! Sebagai hukumannya, kalian harus membersihkan gudang sekolah dan halaman belakang sekolah setelah kegiatan belajar di sekolah kembali!"

"Apa kalian paham!?"

"Iya pak," jawab mereka tanpa minat.

Mendengar itu pak Bagas langsung pergi meninggalkan ke 10 muridnya itu.

"Gila aja tu guru, ngasih hukuman gak mikir mikir, you know toilet sekolah kayak apa?" protes Taysa setelah pak Bagas benar-benar pergi. Mana berani ia protes jika masih ada guru killer itu.

"Kayak gak tau pak Bagas aja lo," sahut Anya.

"Beb, kamu gak usah ya jalanin hukumannya biar aku aja yang gantiin kamu," ucap Alex lebay.

"Lebay anjing!" sewot Dava.

"Aku tau nih, pasti kamu mau ngintip di toilet cewek kan!? Ngaku deh! Dasar gatel! Muka buaya!" semprot Anya.

"Gak beb, aku kan mau bantu kamu,"

"HHHHH!" tawa mereka meledak saat Anya memukul Alex hingga terjadilah aksi kejar-kejaran disana.

---

Saat ini semua siswa sudah selesai berkemas. Tinggal Vigo yang masih beres-beres, ya tentu kalian tak lupa hukuman dari pak Bagas beberapa saat yang lalu ketika Vigo memukuli Bryan di Danau.

Ia harus membersihkan tempat camping itu, sendiri.

"Kasian bos, kayaknya capek banget," ucap Pandu prihatin. Arga mengangguk.

Dara duduk di dekat jendela, dapat ia lihat Vigo menyekah keringatnya yang menetes.

"Pak! Kapan nih berangkatnya, lama banget capek nih duduk mulu!" protes Dava.

"Iya nih pak, lama-lama pingang gue encok duduk terus!" sahut Alex.

"Bener tu pak, kalau lama-lama di mobil tapi gak jalan saya bisa muntah pak!" bohong Tasya.

"Yaudah tinggal keluar!" ucap pak Bagas santai.

"Diluar gak bisa duduk pak, ya kali berdiri kayak orang gila!" protes Pandu.

"Iya pak, mana gak ada AC nya lagi!"

"Pak make saya luntur pak!"

"Panas pak!"

"Betul pak, kita berangkat aja!"

"Pak ibu saya masuk rumah sakit!"

"Kakek saya meninggal pak!"

Badboyfriend:Alvara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang