Bagian 19

975 45 2
                                    

Jangan lupa untuk votmen cmiw

#bagian19

Pukul 13:49 WIB, Dara duduk di halte menunggu angkot atau bus yang lewat.

Tadi Allia mengajaknya pulang bersama tapi, Dara langsung menolaknya.

Dara melihat arloji yang ada di tangannya, jika begini dia akan telat bekerja.

Drtt! Drtt!

Suara getaran handphonenya mengalihkan pandangannya, buru-buru ia mengambil handphone itu dari dalam tas.

Kak Lusi

Dara segera mengangkat panggilan telpon itu.

"Hallo kak kenapa?"

"Hallo Ra, hari ini dan beberapa minggu kedepan, kamu gak usah kerja, soalnya cafe mau di renovasi jadi tutup sementara,"

"Oh gitu, yaudah iya kak makasih informasinya,"

"iya sama-sama Ra! Selamat beraktifitas!"

Tut!

Dara mematikan sambungan telepon itu, meletakan kembali handphone ke dalam tas.

Tiba-tiba, sebuah motor sport berhenti di depan halte, disana ada seorang yang sepertinya Dara kenal.

Dara mengerutkan keningnya, seakan bertanya siapa?

Orang itu membuka helm full face nya, dan benar saja, dia orang yang Dara kenal.

Dia Bryan. Dengan senyum yang tak luntur Bryan turun dari kuda besinya, menghampiri Dara yang masih bingung dengan kehadirannya.

"Sendiri? Kok belum pulang?" tanya Bryan kemudian.

"Eh, iya kak, lagi nunggu angkot, kak Bryan sendiri ngapain kesini?" jawab Dara lanjut bertanya.

"Tadi gak sengaja liat lo, mau bareng?" tanya Bryan menawarkan diri.

"Hah?"

"Bareng, gue anterin. Mau gak?" tanya Bryan lagi.

"Ak---"

Ucapan Dara terhenti saat ia mendengar suara motor yang berhenti. Ia dan Bryan kompak melihat ke sumber suara.

Seorang dengan jaket hitam kebanggaan VIGRA'S yang tak lain adalah Vigo. Ia membuka helm full face nya.

"Dara naik!" titah Vigo dingin.

"Tap---"

"Gak bisa gitu dong! Gue duluan yang ajak Dara pulang!" potong Bryan cepat.

"Dara naik!" titah Vigo sekali lagi tanpa memperdulikan protes Bryan.

"Dara pulang bareng gue!" tegas Bryan.

Mendengar itu Vigo turun dari motornya, menatap Bryan tajam, ia mencengkram kera baju Bryan seraya tersenyum miring.

Bryan sedikit memberontak saat Vigo dengan santainya mencengkram kera bajunya.

"Dara, pulang bareng gue, kalo lo gak suka, gue gak peduli." Ucap Vigo pelan namun kejam dan terkesan santai.

Vigo melepaskan cengkraman pada kera baju Bryan dengan mendorong tubuh Bryan ke belakang membuat Bryan mundur dua langkah.

Segera, Vigo menarik tangan mungil itu menjauh dari Bryan. Dengan langkah yang masih pincang Dara menuruti langkah kaki Vigo.

Sebisa mungkin Vigo harus pergi dari sana. Karna, terlalu lama berhadapan dengan rivalnya itu membuat emosinya datang tanpa di undang.

Apalagi melihat Bryan mencoba mendekati Dara, huh! Tidak akan ia biarkan itu.

Badboyfriend:Alvara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang