Bagian 14

1.3K 70 4
                                    

#bagian14

Setelah pulang sekolah Dara langsung pergi ke cafe tempat dia kerja paru waktu, hari ini pengunjung sangat ramai, hingga dirinya saja sampai kewalahan melayani para pengunjung.

"Dara, cepetan anterin minuman ini ke pengunjung yang ada di sana!" titah Fina dengan ketus.

"Iya kak,"

Dara segera mengambil kopi itu lalu segera mengantar minuman itu ke pengunjung yang di maksud.

"Permisi mbak, ini pesanan kalian." Dara menaruh kopi itu ke atas meja. Pengunjung yang di maksud menoleh.

"Ka-ak Syasya?" tanya nya sedikit terbata.

Syasya tersenyum devil. "Oh jadi lo pelayan di di cafe ini?"

"I-iya kak,"

"Gue gak pesen kopi panas, gue pesan kopi dingin ganti!!" titahnya dengan kasar.

"Ba-iklah, tunggu se-bentar,"

Setelah mengucapkan itu, Dara segera mengambil kopi panas tersebut untuk mengganti dengan kopi yang dingin

"Ini kak pesanannya,"

Syasya menoleh ke arah Dara, ia tersenyum senang bisa memerintahkan Dara disini.

"Kok cuman satu? Lo gak liat, kita bertiga!!" bentak Syasya.

"Tap---"

"Gue pesan Vanilla latte,"

"Gue pesan Chocolate Milkshake! Gak pake lama ya!" sinis Naura.

"Tunggu sebentar,"

Dara lalu berlalu mengambil pesanan yang di pesan Syasya dan kedua temannya, Vanilla latte dan Chocolate Milkshake.

Tak lama, Dara datang membawa pesanan yang kedua teman Syasya pesan tadi.

"Ini pesanannya kak,"

"Pesanan gue mana!? Kok gak ada!?" tanya Syasya sinis.

"Tapi tadi kak---"

"Gak becus banget lo bekerja! Mau gue aduin ke bos lo, biar lo di pecat!? Hah!?" bentak Syasya.

"Enggak kak." Dara menggelengkan kepalanya seraya menunduk.

"Yaudah sana ambilin pesanan gue! Buttermilk waffle sama Pancake pisang!"

"Ba-ik, tunggu sebentar,"

Setelah mengucapkan itu, Dara langsung pergi mengambilkan pesanan Syasya, sementara Syasya dan yang lainnya sudah bertos ria, karena berhasil mengerjai Dara.

---

Seorang gadis tengah berdiri di pinggir jalan, ia adalah Allia. Gadis itu baru saja pulang dari rumah Tasya.

Sudah 15 menit ia berdiri di sana tapi tidak ada satupun taxi yang lewat, terik matahari membuatnya kepanasan.

Niat hati ingin memesan taxi online tapi handphonenya malah mati, jadi berujung ia harus mencari taxi yang lewat.

Bahkan untuk ojek pun tak ada yang lewat, kakinya sudah pegal berdiri disana. Bahkan debu-debu jalan sudah menempel di badannya bercampur keringat yang bercucuran.

"Duh, taxi mana sih? Gak bisa di ajak kompromi banget, panas lagi," gerutu Allia, celingak-celinguk sedari tadi melihat apakah ada taxi yang lewat.

"Udah 15 menit lebih di sini, apa gue jalan aja ya?" gumamnya, ia nampak berpikir keras, antara menunggu atau berlalu.

Tin! Tin!

Suara klakson motor itu membuatnya terlonjak kaget, Allia memegangi dadanya.

"Astaghfirullah!"

Badboyfriend:Alvara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang