Please, Give Me a Chance

1.5K 110 8
                                    

"Kak tae.." Panggil seorang gadis menghampiri seorang pemuda yang terus melangkah tanpa menoleh

"Kak pelan-pelan dong jalannya, willi kan susah ngikutin langkah kakak." Ucap willi lagi yang berhasil menyamakan langkahnya

"Gw ga minta lu buat ngikutin gw!" Sentak pemuda tersebut dengan sinis

"Aku cuman mau ngucapin selamat pagi ke kakak taere biar semangat belajarnya." Ucap willi yang tersenyum manis tanpa memikirkan perkataan pemuda tersebut

"Udah kan? Sono balik kekelas, gw mau masuk!" Ucap taere dingin tanpa menatap willi yang berbinar

"Kak tae sweet deh, kalau gitu aku balik ke kelas dulu ya kak. Ini ada roti buatan aku, dimakan ya kak biar perutnya ga kosong." Ucap willi berdebar yang langsung berlari setelah menyerahkan secara paksa bekal ketangan taere

"Cih!, tuh cewe emang bego sampai ga ngerti perkataan gw tadi." Ucap kesal taere berjalan menghampiri tempat sampah

"Ga sudi gw makan dari dia." Ucap taere yang hendak membuah bekal yang willi berikan

"Woy mau buang apa lu?" Tanya seseorang yang mengejutkan taere

"Joshua bangsat! Mau buang ini gw." Ucap taere yang menunjukkan kotak bekal ditangannya

"Loh ngapain dibuang? Basi?" Tanya joshua sambil menahan tangan taere

"Biasa dari cewe gatel itu, gw ga sudi..."

"Dari pada lu buang, mending buat gw aja." Potong joshua langsung merebut kotak bekal yang ada ditangan taere

"Iya udah ambil gih." Ucap taere yang berlalu masuk ke kelas

"Lu kenapa sih sebegitunya ke willi? Gw ga habis pikir sama lu, aturannya tuh beruntung tau lu di sukain sama willi. Secara willi primadona disekolah yang bahkan banyak yang ngincer dia." Ucap joshua yang mengikuti langkah taere sambil memakan rotinya

"Buat denger apalagi sebut namanya aja gw ga sudi, menurut gw dia ga lebih dari cewe gatel yang deketin cowo duluan." Ucap taere sarkas

"Eh bego, dari yang lu tau sendiri juga dia cuman deketin lu doang." Ucap joshua tak begitu suka dengan kalimat temannya

"Sama aja buat gw, intinya gw jijik dideketin dia." Ucap taere yang tanpa mengetahui joshua sudah mengepalkan tangan

"Jangan hina orang sembarangan bangsat, kalau lu ga suka lu bisa tolak willi." Ucap joshua sedikit meninggikan suaranya

"Gw udah sering nolak dia, cuman emang tuh cewe bego apa gimana dia ga ngerti-ngerti. Apa perlu gw permaluin dia depan umum, baru dia nyerah?" Ucap taere yang tersenyum miring

"Jangan lu coba-coba buat mempermaluin perempuan, inget lu lahir dari seorang perempuan." Ucap joshua menekankan kata perempuan

"Lu kenapa sih? Daritadi lu bela tuh cewe, demen lu?" Tanya taere menatap penuh selidik teman sebangkunya

"Gw ga suka aja, sahabat gw sekasar ini sama perempuan." Ucap joshua membuat taere terkekeh

"Cewe kaya gitu harus dikasih pelajaran biar sadar, gw udah muak lama-lama diganggu terus." Ucap taere

"Terserah lu, gw sumpahin lu bakal nyesel udah kaya gini ke willi." Ucap joshua pergi meninggalkan taere

"Dih! Sensi amat tuh bocah." Ucap taere acuh

.

"Abis dari mana li?" Tanya seorang gadis melihat willi baru masuk kedalam kelas

"Kamu abis nangis li? Kenapa? Siapa yang buat kamu nangis?" Tanya gadis itu lagi karena tidak mendapat respon dari willi

"Ternyata selama ini bekal yang selalu aku bawain buat kak tae ga pernah dimakan sama kak tae rene." Jawab willi menundukkan kepalanya

"Yaampun willi, jadi kamu nangis karena pria itu lagi?" Tanya rene yang mendapatkan anggukan lesu dari willi

"Willi mau sampai kapan kamu kejer cowo kaya dia yang jelas-jelas dia ga suka sama kamu? Please, stop jadi orang bodoh yang terus ngejer cowo yang bahkan ga pantes buat kamu perjuangin li." Ucap rene yang langsung memeluk willi untuk menenangkan sahabatnya

"Tapi aku ga bisa ne, aku udah terlalu jatuh sama kak tae." Ucap lirih willi

"Kamu bisa willi, kamu harus coba. Aku ga tega liat kamu terus-terusan ngerasain sakit karena perlakuan cowo brengsek kek dia." Ucap rene yang tak sudi menyebut nama cowo yang membuat sahabatnya terluka

"Tapi.."

"Tapi apa lagi li, aku udah cukup sabar ya buat ga bilang masalah ini ke kak cayo..."

"Jangan kasih tau ke kak cayo ne, aku ga mau kak tae diapa-apain sama kak cayo." Potong willi menatap penuh harap rene

"Makanya jauhin dia, atau berita ini sampai ke kak cayo?" Tekan rene

"Kasih aku waktu dua minggu buat luluhin hati kak tae lagi, aku mau berusaha sampai hati aku udah lelah rene." Ucap willi mendapat gelengan tak setuju dari rene

"Cukup seminggu willi, jangan terlalu lama." Final rene mendapat anggukan dari willi

"Inget kalaupun sebelum seminggu kamu udah lelah, berhenti buat kejar pria bodoh itu." Ucap rene menghapus sisa air mata willi

"Iya rene, kamu emang sahabat aku yang paling baik. Makasih selama ini udah bantu aku dari kak cayo." Ucap willi kembali tersenyum

"Kalau bukan kamu paksa aku, aku ga mau sering-sering bohong sama kak cayo." Ucap rene mendapat kekehan dari willi

"Hehe maaf ya kakak ipar, kamu jadi harus bohong sama kak aku." Ucap willi terkekeh

"Awas aja aku bakal hajar muka sok ganteng dia." Ucap rene menggebu

"Jangan dong, kok kelas sepi? Pada kemana?" Tanya willi yang baru sadar ternyata kelasnya hanya diisi oleh beberapa siswa

"Makanya jangan kebanyakan mikirin cowo brengsek itu, sampai guru-guru pada rapat aja kamu ga tau kan." Ejek rene

"Ih rene mah, udah dong.." Rengek willi

"Permisi.." Ucap seseorang dari pintu luar kelas

"Kenapa kak?" Tanya cewe yang kebetulan ada di deket pintu kelas

"Gw mau cari yang namanya willi, dia dikelas ini kan?" Tanya pemuda itu yang sebenarnya udah liat dan tau tentang willi

"Oh, bentar kak." "Willi! Ada kakak ganteng tuh nyariin kamu." Ucap gadis tersebut mendapat kekehan dari si pemuda

"Eoh, itu bukannya..."

"Udah sana samperin, siapa tau penting kan." Ucap rene mendorong bahu willi pelan

"Ish sabar dong rene." Rajuk willi mendapat kekehan dari rene

"Maaf kak, ada apa ya kak?" Tanya willi menatap pemuda didepannya yang sedang tersenyum tipis

"Sebelum itu, kenalin.."

.
.
.

Penasaran sama cowonya siapa?

Atau

Ada yang bisa nebak?

Bersambung~

Lalisa Manoban (One/two/more shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang