Teh Lala We Are Sorry 5

848 116 5
                                    

Haii..Hello...

Masih lanjutan dari part Teh Lala, We Are Sorry...

Mendekat ke akhir part, satu part lagi...

Selamat membaca...

Jangan bosen-bosen ya, hehe...

.
.
.
.

Seminggu berlalu...

Sudah seminggu lala berada dirumah sakit dan seminggu itu juga, ketujuh pemuda tak henti-hentinya mencari keberadaan sang teteh. Hampir semua rumah sakit sudah mereka datangi, tapi hasilnya selalu nihil, tidak ada pasien atas nama Citralla Dewquennsa.

Drrttt... Drtt..

"Jeff dari tadi hp lu bunyi terus..." Ucap winey sedikit terganggu

"Biarin aja." Dingin jeffry menghela nafas kasar

"Jeff, jangan egois... Biar gimanapun mereka tetap adik kandung lala. Gw tau perbuatan mereka ke lala selama ini ga pantes, tapi kita sebagai temen lala lebih ga pantes buat nyembunyiin lala terus menerus." Ucap winey membuat jeffry mengepalkan tangan menandakan pemuda tersebut sedang menahan amarahnya

"Mereka udah menyesali perbuatan mereka jeff..."

"Apa penyesalan mereka bisa balikin lala, hah?" Potong jeffry menatap tajam winey

"Gw tau jeff, penyesalan mereka ga bisa balikin semuanya. Tapi orang yang ngaku salah berhak buat dapetin kesempatan kedua bukan? Gw tau lu khawatir akan lala, gw pun sama kaya lu jeff. Gw juga sangat mengkhawatirkan lala, tapi balik lagi kita ga bisa terus-terusan larang mereka buat ketemu lala. Gw udah liat, kesungguhan mereka. Mereka bahkan selama seminggu ini ga pernah absen buat nyari lala, bahkan mereka datengin setiap rumah sakit buat nyari lala. Mereka bener-bener menyesali perbuatannya, jeff." Ucap winey menatap jeffry yang sedang menatap wajah damai lala yang masih enggan untuk membuka mata

"Tolong pikirin perkataan gw, gw tau lu ga seegois itu jeff. Gw tinggal dulu buat beli sarapan." Ucap winey berdiri dan menepuk pelan punggung jeffry, setelahnya winey pergi untuk membeli sarapan mereka berdua

"Lala, kamu harus sadar la. Biar setelah sadar kamu bisa langsung jalani kemoterapinya la..." Ucap lirih jeffry

Drrtt... Drttt...

"Telefon ini dari adik-adik kamu la, apa harus aku angkat?" Tanya jeffry menatap lala sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan nama jisung

"Kalau aku angkat, kamu harus sadar ya la... Kamu pasti bakal seneng, karena mereka udah berubah. Ini kan yang kamu mau la? Jadi aku mohon setelah aku beri tahu mereka, kamu harus sadar yaa..." Ucap jeffry kembali ketempat duduknya dan membuka handphonenya untuk membalas pesan dari jisung

Dilain tempat...

"Gimana? Diangkat sama bang jeffry?" Tanya chenle menatap penuh harap jisung

"Engga bang... bang jeffry ga angkat telefon gw untuk yang kesekian kalinya, bahkan chat gw ga pernah dibales sama dia." Ucap jisung lesu

"Coba sekali lagi..." Ucap lirih rejun menatap jisung

Ting! Ting! Ting!

Jisung yang hendak menelefon jeffry lagi, terhenti karena chat singkat dari jeffry

"Bang!" Gertak jisung membuat ke enam pemuda lainnya terkejut

"Bang, ayo kita kerumah sakit terakhir kita kunjungin itu bang!" Ucap jisung membuat mereka mengernyit bingung

"Mau ngapain? Kita kan udah cari teh lala kesa..."

"Teh lala disana bang, ayo bang... buruan bang, ini pesan dari bang jeffry. Dia ngasih tau kita kalau teh lala dirawat disana.." Potong jisung yang berlari dan diikuti oleh yang lain

Lalisa Manoban (One/two/more shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang