Lelah 3 (End)

906 95 10
                                    

Selamat membaca...

Terimakasih untuk para readers yang sudah meluangkan waktu untuk baca, vote, dan komen. Jujur baca komentar kalian ada kebahagaian tersendiri untuk aku, terimakasih ya..

Komentar kalian aku suka, lucu bikin senyum sendiri ☺️

Sekarang aku bingung, pilihan yang rumit mau dibuat happy/sad,

Biar jadi suprise, langsung baca aja ya 😊

.
..
...

...

"Theo! Dimana kamu!" Panggil seorang wanita paruh baya menggelegar menghampiri kamar dimana theo berada, dari nada suara yang dikeluarkan menandakan bahwa orang itu sedang marah besar

Brak...

"Disini rupanya anak brengsek ini!"

Plak!
Plak!
Plak!

"Anak kurang ajar!" Bentak wanita paruh baya sehabis menampar theo hingga tersungkur tanpa belas kasih

"Siapa yang ajarin kamu selama ini buat jadi brengsek THEO!" Pekikkan marah itu membuat theo sadar akan perbuatannya yang sudah menyakiti banyak hati dan theo semakin takut akan adanya perpisahan

"Kamu lebih milih perempuan jalang itu daripada istri kamu yang bahkan lebih dari segalanya. Dimana otak kamu theo!" Teriak wanita paruh baya itu sambil memijit keningnya yang berdenyut nyeri, mendengar semua kebrengsekan anaknya secara langsung dari mulut wanita simpanan anaknya ini

"Mommy kecewa sama kamu theo! Mommy nyesel udah maksa aca buat jadi istri kamu!" Ucapnya yang kembali memukul theo dengan brutal menggunakan tas mahalnya

"Diana sudah..." Lerai seseorang wanita yang tak jauh beda umurnya dari wanita yang sedang membabi buta theo

"Yoala, jangan kamu belain anak ga tau diri ini! Dia udah nyakitin anak kamu la, aku gagal didik dia. Aku malu sama kamu la, aku malu atas sikap theo." Potong diana menatap yoala malu, karena anaknya telah menyakiti mantunya dengan begitu menjijikan

"Setelah ini, jangan harap kamu bisa lihat aca." Ucap diana menatap tajam theo yang hanya bisa menangis menunduk tanpa berani menatap kedua wanita didepannya ini

"Hiks.. Maksud mom-mmy.."

"Kamu ga bodoh buat ga ngerti maksud mommy, mommy bakal ceraikan kalian demi kebahagiaan aca." Potong diana membuat theo menatap sendu sang mommy sambil memohon sujud dikaki sang mommy

"Hiksss, jangan mommy. Theo ga mau ceraikan aca..." Ucap theo membuat amarah diana kembali memuncak

Plak...

"Anak ga tau diri, jangan kamu siksa aca lagi theo!" Ucap diana setelah menarik kerah baju sang anak dan memberikan tamparan yang cukup membuat sudut bibir theo berdarah

"Mommy ga berhak buat maksa theo buat pisah sama aca." Ucap theo menatap diana dengan penuh akan keputus asaannya

"Aca udah tau semuanya..."

"Ma-aksud..."

"Aca, perempuan baik hati yang udah kamu sakiti tau kelakuan brengsek kamu." Ucap diana berhasil membungkam mulut anaknya, tentunya theo terkejut akan fakta yang ia takuti

"Jadi lebih baik kamu lepasin aca..."

"Shutt, udah na jangan seperti ini. Kita bicarakan ini baik-baik." Ucap yoala mengelus pundak diana untuk menenangkan sahabatnya dari amarah yang masih belum terkontrol dengan baik

"Bicara pengecut, bisu apa kamu?" Ucap diana menatap theo penuh amarah

Bruk...

"Theo jangan seperti ini nak!" Ucap yoala menarik pundak theo yang sudah berlutut dihadapanya

Lalisa Manoban (One/two/more shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang