Our Autistic Sister 8

760 102 4
                                    

Haii..Hello...

Masih lanjutan dari part Our Autistic Sister...

Maaf lama updatenya...

1 part lagi bakal tamat....

Selamat membaca...

Jangan bosen-bosen ya, hehe...

.
.
.
.

Sudah 1 bulan lamanya lili berada dirumah bersama dengan kedua orangtuanya dan para saudaranya.

Selama itu juga, kelima kakak lili menepati janji mereka. Mereka memperlakukan dan memanjakan lili layaknya seorang ratu, menyanyangi lili, menjaga lili, dan memberikan seluruh perhatian mereka kepada ratu kecil mereka.

Mengenai pendonor yang dibicarakan oleh dokter wirza, andra dan dian beserta anak-anaknya kembali harus menelan pil pahit, karena sang keluarga pendonor tiba-tiba membatalkan persetujuannya secara sepihak.

Tentu berita itu membuat andra, dian, dan ketujuh anak laki-lakinya menangis, khawatir, dan hancur. Karena sang dokter pernah memberitahu bahwa lili harus segera mendapatkan pendonor dengan kondisi jantungnya yang semakin menurun.

.

Lumark bergegas ke kamar lili untuk menemani dan menjaga sang kakak sampai tertidur.

Cklek...

"Kak ili, mak masuk ya." Ucap lumark memasuki kamar sang kakak

"Kak ili sedang apa?" Tanya lumark menghampiri sang kakak yang tersenyum manis menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang

"Mak, bintang indah..." Ucap lili tanpa mengalihkan perhatiannya

"Kak ili kenapa belum tidur? Ayo masuk, mak temani kakak bobo." Ucap lumark mendudukan dirinya disamping sang kakak

"Mak, mau keana." Ucap lili menunjuk-nunjuk langit

"Nanti mak beliin kakak bintang yang indah seperti itu ya, mak janji akan membelikannya untuk kak ili." Ucap lumark langsung membawa sang kakak kedalam pelukannya

"Mau keana mak." Ucap lili dalam pelukan lumark

"Kakak ili bicara apa? Ini kan rumah kak ili, kak ili ga bisa tinggalin rumah ini apalagi mak." Ucap lumark begitu lembut yang tak menanggapi perkataan sang kakak yang terus mengucapkan hal yang sama

"Tahan lebih lama lagi kak, sampai pendonor itu datang, mak mohon..." Ucap lumari dalam hati

"Jangan ambil kak ili dari mak ya Allah..." Ucap lumark lirih menatap langit

"Mak angis? Angan, cakit ili." Ucap lili menatap lumark yang segera menghapus air matanya

"Mak ga nangis kak, mak hanya kelilipan tadi." Ucap lumark berbohong

"Kak ili bisa janji dengan mak?" Tanya lumark menatap sang kakak yang sibuk menghapus air matanya

"Jangan tinggalin mak sesakit apapun kak ili, kak ili janji ya?" Tanya lumark menatap sang kakak yang hanya terfokus pada wajahnya

"Kak ili kedinginan ya? Ayo kita masuk, udara malam ga baik buat kesehatan kak ili." Ucap lumark bergetar memegang tangan sang kakak yang dingin

"Mau di ini mak." Ucap lili menepis tangan lumark

"Kak ili katanya besok mau jalan-jalan sama kak yong..."

"Mauuu mak." Potong lili menatap lumark yang tersenyum

"Kalau mau, ayo sekarang kak ili harus bobo. Biar besok bisa bangun cepat dan bisa jalan-jalan sama kak yong ke taman bermain." Ucap lumark menuntun sang kakak yang menurut

Lalisa Manoban (One/two/more shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang