Haii..Hello...
Masih lanjutan dari part Our Autistic Sister...
Author mau mengucapkan terimakasih buat antusias para readers dengan cerita ini..
Maaf kalau komentar kalian ada yang author balas dan ada juga yang ga dibalas🙏🏻
Tapi kalian tenang aja, author selalu baca komentar-komentar kalian. Membuat auhtor semangat😊
Sekali lagi terimakasih🙏🏻
Sekian pidato dari author,
Selamat membaca...
Jangan bosen-bosen ya, hehe...
.
.
.
.Setelah kepergian dokter wirza, lucas dan lumark lebih memilih menetap dikamar lili, menjaganya agar tak terulang kejadian seperti sebelumnya.
Mereka berdua sibuk memandangi wajah damai sang kakak yang kembali terlelap setelah diberikan suntikan obat oleh sang dokter.
Dan tanpa mereka berdua sadari, ada tenan yang mengintip dari luar pintu kamar lili yang tidak tertutup dengan rapat.
"Dia kenapa? Apakah sakitnya separah itu?" Ucap tenan dalam hati memandang wajah lili yang pucat
"Cas, kak ili bakal sembuh kan?" Tanya lirih lumark menatap lucas yang tak jauh beda keadaannya dengan lumark
"Pasti kak ili bakal sembuh mark, papa sama mama ke L.A juga kan sekalian cari pendonor untuk kak lili. Dokter wirza juga mendaftarkan kak lili sebagai pasien teratas yang sangat membutuhkan donor itu. Jadi jangan khawatir, kak ili pasti bakal selalu sama kita." Ucap lucas menepuk punggung lumark
Tenan yang mendengar penuturan lucas, terkejut mematung ditempat dengan pikiran yang dipenuhi dengan "Donor?" Kenapa dia membutuhkan pendonor?" Sakit apa sebenernya anak itu?".
"Shit, kenapa gw jadi kepikiran sama tuh anak? Harusnya tadi gw jangan samperin dia..." Monolog tenan tersadar akan perbuatannya dan segera meninggalkan kamar lili
"Mark apa perlu gw cerita kondisi kak ili ke mereka? Biar...."
"Jangan pernah mereka tau tentang kondisi kak ili. Kak ili ga butuh rasa kasihan mereka dan kak ili ga pantes dapetin kasih sayang dari mereka yang udah selalu semena-mena sama kak ili." Potong lumark menatap lucas
"Kak ili cuman butuh kita sama mama papa didalam hidupnya dan mulai sekarang ga ada yang bisa nyakitin kak ili lagi termasuk mereka." Sambung lumark dengan sorot mata yang berkaca-kaca
"Hiks, gw ga habis pikir sama otak mereka. Kenapa mereka harus sebenci itu sama kak ili? Kalau kak ili bisa milih, kak ili juga ga mau terlahir seperti ini. Gw benci mereka yang selalu nyakitin kak ili dan gw lebih benci sama diri gw sendiri, karena sebagai adiknya, gw ga bisa berbuat apa-apa." Ucap lumark dalam tangisnya
"Mark..." Ucap lucas menatap lirih lumark yang sedang rapuh
"Eungh..."
"Hapus air mata lu mark, jangan sampai kak ili tau." Ucap lucas yang merubah ekspresinya menjadi baik-baik saja saat tau sang kakak sudah sadar
"Kak ili masih ada yang sakit?" Tanya lucas mengelus kepala lili
"Tidak cakit..." Ucap riang lili membuat lucas menghela nafas lega, segera membantu sang kakak yang ingin duduk
"Mak tenapa? Mak cedih?" Tanya lili menghampiri sang adik yang menunduk tak sanggup menatap mata bulat lili
Grep...
"Jangan cedih, ada lili yang ayang mak." Ucap lili memeluk lumark yang kembali menangis atas perlakuan sang kakak
"Jangan tinggalin mak ya kak, kak ili harus janji..." Ucap lumark membalas pelukan lili yang memiringkan kepala tak mengerti sambil menatap lucas
![](https://img.wattpad.com/cover/290877442-288-k140508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa Manoban (One/two/more shoot)
De TodoOneshoot/twoshoot/bisa lebih tentang lisa × boys. Berisi ke- haluan dari author untuk para readers.. Lalisa × boys . . . Langsung aja mampir!! Baca, Vote, Komen, Bye, dari author👋