"Kim Yugyeom-ssi!"
Panggilan barusan menghentikan langkah kaki Yugyeom yang sedang berjalan mendekati mobilnya di parkiran basement gedung. Sepasang mata bulat pria tersebut berkedip datar melihat sosok mungil seorang gadis berambut panjang dengan wajah sangat Asia berlari ke arahnya sambil kedua tangan memeluk setumpuk kertas dan buku. Dengan terengah Youngjae berhenti di hadapan pemuda tinggi.
"Maaf aku mengganggu waktumu," ujar Youngjae. "Ada sesuatu...yang ingin aku tanyakan padamu."
Yugyeom diam. Tidak nampak adanya penolakan dari dia membuat gadis di depannya meyakinkan diri untuk melanjutkan bicara.
"Pertanyaan ini mungkin sedikit privasi untukmu--"
"Langsung saja. Tidak usah basa-basi. Aku sibuk," potong pria tinggi dengan nada suara datar seperti ekspresi dan tatap matanya.
"Apa kau pernah pergi minum di kedai yang letaknya 100 meter dari apartemen Greenlite?" tanya Youngjae langsung.
"Tempat apa itu?" kening Yugyeom mengerut.
"Letaknya di dekat hotel King Castle." Youngjae menambahi penjelasan.
"Tidak." Pria bermata bulat menggelengkan kepala, sontak membuat gadis di depannya lemas.
"Benarkah...?" Ia mendesis.
"Eoh. Untuk apa aku pergi ke tempat murah begitu. Bukan levelku," ujar Yugyeom. "Kau sudah selesai 'kan?" Lantas dia berbalik dan hendak kembali melangkahkan kaki namun ternyata Youngjae belum mau menyerah. Dengan cepat wanita mungil mendahului Yugyeom kemudian berdiri menghalangi jalannya.
"Benarkah kau tidak pernah ke sana? Aku yakin aku pernah melihatmu di kedai itu. Aku sering minum di sana dan kedai itu termasuk sepi pelanggan. Aku sudah bertanya pada Bibi pemiliknya dan di malam aku mabuk ada seorang laki-laki yang duduk di dekatku lalu membawaku pergi."
"Terus apa hubungannya denganku?" Samar mulai terlihat kilatan di mata Yugyeom, mengisyaratkan kemungkinan dia mulai terganggu pada kengototan Youngjae.
"Laki-laki itu kau 'kan?"
"Sudah ku bilang aku tidak pernah ke sana--"
"Kalau kau tidak pernah ke sana lalu kenapa kau tahu kedai itu murah?" kejar Youngjae.
"Yang aku maksud adalah hotelnya!" suara Yugyeom meninggi. Agaknya dia mulai kesal. "Hotel itu murahan dan bahkan tidak sampai punya tiga bintang. Sudah pasti lingkungan sekitarnya juga kumuh dan menengah ke bawah. Kau tinggal di sana?" Pemuda tinggi memperhatikan penampilan Youngjae dari bawah ke atas.
"Pantas." Kata barusan keluar dengan nada cemoohan.
"Kalau kau memang tidak pernah ke sana kau hanya perlu mengatakannya dan tidak usah menghinaku," desis Youngjae tersinggung akan sikap artis di depannya.
"Kalau sekarang kau sudah tahu, bisakah kau biarkan aku pergi?" balas Yugyeom tanpa ada rasa bersalah. Dia melangkahkan kaki melewati Youngjae yang bergeming, namun sial lengannya tidak sengaja menyenggol siku gadis tersebut membuat berkas yang ia peluk luput lalu jatuh berhamburan ke lantai.
Youngjae mendengus gusar dan jongkok untuk memunguti kertas serta buku. Di luar dugaan, ternyata sepasang kaki panjang Yugyeom ikut berhenti, dia juga berjongkok membantu gadis yang hanya terpaku melihatnya menata kertas.
Brak, dengan kasar Yugyeom meletakkan tumpukan buku serta kertas ke depan Youngjae, kemudian tanpa mengatakan apapun ia bangkit berdiri dan kembali mencari mobilnya.
"Tsk! Sombong sekali orang itu...!" Dengan kesal Youngjae mengambil berkas dari lantai dan menghentakkan kaki lalu berbalik pergi.
Yugyeom menekan tombol di kunci mobil guna mematikan alarm. Pria tersebut bergeming sejenak di dekat mobilnya. Dia menoleh, melihat sosok Youngjae yang berlari kecil ke arah lift. Perlahan bibirnya bergerak, tertarik ke samping membentuk sebuah senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
그밤 (That Night)
FanfictionYugJae (Yugyeom X Youngjae) GOT7 GS Youngjae hanya mabuk seperti kebiasaannya namun di suatu pagi dia terbangun di dalam hotel dan kemudian positif hamil tanpa ingat siapa ayah si jabang bayi. Di sisi lain, seorang artis Kim Yugyeom mendadak selalu...