"Yah, Tzuyu-ya," panggil salah seorang rekan kerja Tzuyu yang masih melihat-lihat foto Jiyoon di ponselnya. "Siapa pacar Youngjae? Kau pasti tahu 'kan?"
"Dia tidak punya pacar," jawab Tzuyu meletakkan ponsel temannya ke meja. Dia menoleh, "Wae?"
"Mustahil dia tak punya pacar. Kalau dia tak punya pacar lalu kenapa dia bisa memiliki Jiyoon?" rekan Tzuyu mencibir.
"Mungkin Youngjae itu seperti Siti Maryam yang tidak menikah tau-tau melahirkan Isa Almasih." Tzuyu menjawab asal dan langsung menerima lemparan buku temannya.
"Aku serius!"
"Aku juga serius!" timpal Tzuyu. "Youngjae tidak pernah berbohong padaku. Dia tidak punya pacar dan selama delapan bulan dia hamil Jiyoon dia tidak pernah bertemu dengan lelaki manapun."
"Lalu bagaimana dia bisa punya Jiyoon? Apalagi Jiyoon secantik ini. Aku yakin pasangannya pasti bukan orang sembarangan karena sudah memberi Youngjae benih berkualitas begini!"
"Terus?" Tzuyu mulai curiga.
"Aku mau tidur dengan orang itu supaya bisa memiliki anak secantik Jiyoon juga."
"Astaga, Siiis! Nyebut Sis, nyebuuut!" Tzuyu balik melempar buku yang tadi melayang ke arahnya.
"'Kan lumayan. Meski aku biasa-biasa saja, tapi anakku luar biasa. Memperbaiki keturunan." Teman Tzuyu sewot.
"Youngjae tidak biasa-biasa saja!" Gadis tinggi menyentak. "Dia kawai! Dia lucu! Dia itu saaangat menggemaskan!"
"Lebih menggemaskan Jiyoon. Dan Jiyoon itu tidak mirip dengan Youngjae. Jadi Jiyoon sama kawai, lucu, dan menggemaskan dengan ayahnya."
"Jangan bahas ayahnya!" Tzuyu melotot. "Youngjae tidak punya pacar dan tidak mungkin tidur dengan laki-laki. Aku tidak akan membiarkan dia melakukan itu."
"Dia sudah melakukannya. Jiyoon adalah buktinya. Keposesifanmu itu tak mendasar, Tzuyu-ya. Kalau kau membenci laki-laki, jangan pengaruhi Youngjae juga. Kasihan dia. Lagipula membesarkan seorang anak akan lebih baik kalau bersama ayah kandungnya."
"SHIREO! Yang akan membesarkan Jiyoon adalah aku dan Mina Eonnie. Tak 'kan ku biarkan orang lain menyentuh uri Jiyoonie!" Tzuyu mengetuk palu keputusan akhir.
.
.
Dengan tergesa-gesa Youngjae berlari menuju lift. Dia perlu untuk segera ke kantornya dan mengambil alat pompa ASI. Meeting yang lebih lama dari perkiraan membuat gadis tersebut terlambat memompa ASI dan sekarang baju bagian depannya sudah basah kuyup karena air susu yang terus merembes keluar. Dengan rikuh Youngjae menutupkan map ke dadanya sendiri.Ting, lift berhenti sebelum lantai tujuan membuat wanita itu mengeluh.
Wae...?
Grak, pintu besi terbuka dan sosok tinggi dengan topi langsung terlihat berdiri menunggu.
Kim Yugyeom.
Youngjae menggeser diri memberi tempat meski sebenarnya hanya ada dia seorang di dalam lift.
Yugyeom menekan tombol pintu menutup dilanjutkan dengan nomor lantai tujuannya lalu dia berdiri diam di sebelah Youngjae yang juga tidak bersuara. Youngjae tak mungkin lupa bagaimana kemarin ia mencoba bersikap ramah pada pria tersebut namun malah dicuekin. Sekarang gadis itu berpikir akan sia-sia saja menyapa Yugyeom jadi Youngjae memilih untuk diam.
"Bajumu kenapa?" pertanyaan mendadak barusan membuat Youngjae terjengat di tempatnya berdiri dan langsung menoleh kaget.
"Eh?"
"Bajumu basah. Kenapa?" tanya Yugyeom menunjuk pakaian Youngjae yang sengaja ditutupi map namun ternyata masih bisa kelihatan basah kuyup.
"Oh, ini..." gadis mungil tidak melanjutkan kalimatnya. Dia terlalu malu mengatakan jika ASI-nya bocor. "Ketumpahan air minum."
KAMU SEDANG MEMBACA
그밤 (That Night)
FanfictionYugJae (Yugyeom X Youngjae) GOT7 GS Youngjae hanya mabuk seperti kebiasaannya namun di suatu pagi dia terbangun di dalam hotel dan kemudian positif hamil tanpa ingat siapa ayah si jabang bayi. Di sisi lain, seorang artis Kim Yugyeom mendadak selalu...