그밤 (That Night)

그밤 (Sequel) 2

Song recommended: "1 degree"
.
.
.
"Hey yo~" suara berat Chanyeol masih dapat terdengar menyela keramaian musik diskotik. Ia mendudukkan badan jangkungnya di samping Myungsoo yang langsung menyodorkan segelas minuman.

"Loh? Mana main cast kita malam ini?" Tanya Chanyeol celingukan mencari sosok orang yang sudah memberi undangan pesta.

"Dia mendadak ada urusan jadi tidak bisa datang," jawab Myungsoo, dengan cepat melanjutkan sebelum temannya melontarkan protes. "Tenang saja, Yugyeom sudah membayar reservasi tempat, makanan, dan minumannya. Kita tidak akan diminta biaya apapun."

"Baguslah." Chanyeol meneguk minuman dalam one shot. "Aku mau ke kamar mandi dulu," pamitnya kemudian seraya menepuk bahu Myungsoo.

Sepergi Chanyeol, muncul Sehun yang menanyakan hal sama.

"Mana Yugyeom?"

"Ada urusan. Dia sudah membayar semuanya, biar tidak mubadzir dia bilang kita saja yang ke sini," jawab Myungsoo.

"Ah, bad..." Desis Sehun menuang minuman ke gelas kosong bekas Chanyeol barusan.

"Wae?" Alis tebal rekannya mengerut heran.

"Istri direktur yang dulu itu mencarinya lagi. Aku bermaksud memberi tahu dia secara langsung."

"Istri direktur yang membantunya debut di manca negara? Yugyeom di-repurchase? Wah, daebak~" puji Myungsoo.

"Makanya," Sehun berdecak. "Aku mau tahu apa rahasia dia sampai di-repurchase begitu. Kau tahu? Apa dia punya semacam pelet atau yang lainnya?"

Myungsoo tergelak. "Mana ada hal begituan di jaman sekarang. Yugyeom saja yang memang lucky masih bisa masuk kriteria brondong bagi tante-tante."

"Apa aku sudah tidak termasuk brondong?" Sehun mengusap dagunya.

Myungsoo tertawa lagi. "Aku bukan tante-tante. Aku tidak tahu standar mereka."

"Aku kira karena Yugyeom punya strategi ranjang yang spesial, sampai-sampai dia diundang kencan lagi," desis Sehun.

"Dia memang punya sih." Ucapan Myungsoo terdengar mengagetkan.

"Jinjja!?" Mata Sehun melotot.

"Yugyeom itu senang main tarik-ulur dengan teman kencannya kalau tidak benar-benar menyukai mereka. Aku pernah melakukan threesome dengan dia dan yang ia lakukan hanya mencium sama fingering. Dia sama sekali tak tertarik memasukkan," tutur Myungsoo.

"Bohong," desis Sehun. "Mana mungkin ada orang yang tahan tidak memasukkan waktu threesome? Tidakkah dia terangsang saat melihat kalian kelon?"

"Itulah yang aku heran." Myungsoo menjentikkan jari. "Tapi memang Yugyeom tidak melakukannya sama sekali. Dia menyerahkan semua kegiatan inti padaku. Dia punya bulge cuma dia tidak menuntaskannya. Entah terus diapakan isi celananya itu."

"Aku pikir Yugyeom hanya anak muda yang berpikiran pendek. Ternyata self control-nya lumayan juga," ujar Sehun.

"Setelah itu aku bertanya padanya, kenapa dia tidak melakukannya. Dia bilang dia memang tidak bisa melakukannya pada orang yang tidak ia sukai. Biasanya dia hanya melakukan fingering pada teman kencannya sampai mereka kelelahan lalu menjanjikan seks yang sebenarnya jika bisa dibantu panjat sosial."

"Ah, pantas saja istri direktur ini mencarinya lagi." Sehun ngeh. "Dia pasti mau menagih janji Yugyeom."

Myungsoo mengedikkan bahu. "Maybe."

"Kalau begitu selama ini anak itu masih perjaka? Cuma gayanya saja yang bajingan? Wow, penipuan image."

"Dia bilang dia pernah kok melakukan seks beneran." Myungsoo meneguk segelas minuman sebelum melanjutkan. "Bersama beberapa teman yang lumayan dekat dengannya dan seorang wanita yang dia sukai. Dia bilang dia sangat menyukainya sampai tidak bisa menahan diri."