그 밤/That Night 7 (end)

105 11 0
                                    

"Mina Mina Mina Mina Eonnie~" sambil berdendang kecil Tzuyu melangkahkan kaki ramping dengan riang memasuki lobi sebuah hotel berbintang tempatnya bertemu salah satu teman yang sudah janji akan datang berkunjung.

Dengan senyum sumringah gadis rambut panjang berjalan menuju lift, ketika dia hendak melangkahkan kaki masuk, perhatian Tzuyu teralihkan oleh sesuatu. Ia mundur beberapa langkah, memicingkan mata berharap yang dilihatnya sekarang bukanlah halusinasi.

"YG?" Desis Tzuyu heran, mencoba meyakinkan diri sendiri jika sosok pemuda tinggi di kejauhan yang tengah mengobrol akrab sambil menyunggingkan senyum pada seorang wanita paruh baya adalah artis yang sering dia lihat berseliweran di kantornya.

"Dia benar-benar YG 'kan? Kim Yugyeom?" Desis Tzuyu semakin tak percaya. Bergegas ia menuju tempat Yugyeom mengobrol namun langsung ditahan oleh security di pintu masuk sebab ruangan berdinding kaca yang digunakan sang artis sekarang memang termasuk area pribadi, hanya orang berkepentingan yang dapat menyewanya.

Apa yang dilakukan YG di sana? Batin Tzuyu heran. Dan wanita yang berbicara dengannya itu...kenapa mirip dengan istri Direktur?
.
.
"Youngjae-ya! Youngjae Youngjae Youngjae Youngjae Youngjae Youngjae!" Besoknya, Tzuyu segera mencari sahabat karibnya untuk berbagi fakta (baca: gosip) yang ia saksikan dengan mata kepala sendiri kemarin. Gadis tersebut menarik kursi, mendudukkan diri persis di depan Youngjae yang dengan lesu menatap dia. Tzuyu terdiam sejenak.

"Kau kenapa?" Gadis berambut panjang bertanya, merasa heran dengan ekspresi muram yang menggantung di wajah chubby Youngjae.

Wanita bertubuh mungil menghela napas dalam sebelum bicara. "Kemarin aku menelpon ke rumah," Youngjae mulai bercerita.

"Aku bilang ke ibuku kalau aku dihamili orang yang tidak aku kenal--"

"Lalu?" Sela Tzuyu tidak sabar.

"Beliau sangat marah dan menyuruhku menggugurkannya," desis Youngjae.

"Wae~~" Tzuyu mengerutkan kening tak setuju.

Youngjae mengusapkan tangan ke perutnya. "Eomma bilang karena aku tidak tahu siapa ayahnya, bisa jadi dia adalah pencopet, pengangguran mabuk, atau mungkin suami orang. Eomma tidak mau aku nantinya terlibat masalah yang tidak aku ketahui kalau mempertahankan anak ini. Jadi aku disuruh menggugurkannya."

"Anak lahir ke dunia itu tidak bersalah, Youngjae-ya. Dia tidak bisa dihakimi sebab dia tidak melakukan kesalahan. Sebajingan apapun ayahnya, seorang anak tetap terlahir murni," tegas Tzuyu.

"Aku tahu~" Youngjae mencicit. "Masalahnya, laki-laki itu tahu wajahku sementara aku sama sekali tidak ingat mukanya. Bagaimana kalau nanti tiba-tiba dia muncul di depanku dan melibatkan aku di sebuah tindakan kriminal? Dan menggunakan anak ini sebagai bukti hubunganku dengannya?"

Tzuyu mengibaskan tangan. "Kekhawatiranmu berlebihan. Kalau memang itu terjadi bilang saja kau sudah diperkosa. Kau juga merupakan korban kejahatannya di masa lalu dan sekarang dia kembali mengancammu untuk mengaku bersekongkol dengannya."

Youngjae terdiam. Dalam hati mengakui jika ucapan Tzuyu cukup masuk akal untuk dinalar.

"By the way, tidakkah kau sedikit saja mengingat lelaki itu? Sama sekali tak ada petunjuk soal dia?" Tanya Tzuyu.

"Petunjuk sih ada..." Bisik Youngjae.

"Benarkah? Apa itu? Beritahu aku! Aku akan membantumu melacaknya!" Tzuyu girang.

"Soal itu..." Suara Youngjae meragu, mengingat lagi betapa keukeuh Yugyeom--pria yang ia curigai adalah penanam benih di rahimnya--membantah setiap pernyataan gadis tersebut tentang malam kejadian sebulan lalu.

그밤 (That Night)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang