Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu 🌟
⚠️Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️
__HAPPY READING__
[BAGIAN:14]
Di salah satu bandara negara B, Felichia sedang berdiri sambil memeluk adik angkatnya yang sudah terlanjur ia sayang meskipun sikapnya terkadang membuatnya ingin menendang jauh-jauh Kendrick.
Sedangkan Gara saat ini hanya cemberut kesal melihat mommynya di peluk sama Kendrick, kehadirannya di sini seakan tidak di anggap saja.
"Jaga diri mu baik-baik ya." Ucap Felichia mengelus surai rambut Kendrick.
"Iya kak, kakak juga harus jaga diri sama Gara. Aku pasti sangat merindukan kalian."
"Aku juga pasti merindukanmu, tapi bukannya kita bertemu baru beberapa hari ya?" Tanya Felichia.
"Itu..."
"Mom, pesawat uncle Ken sudah mau berangkat." Potong Gara.
Felichia melepaskan pelukannya dari Kendrick, ahh benar yang di katakan putranya.
"Ken, beberapa menit lagi pesawat mu akan lepas landas." Ucap Felichia sambil melihat jam tangannya.
"Baik kalau begitu aku pergi dulu kak, sampai bertemu nanti kakak ku yang cantik dan ponakan tampanku babayyy!" Teriak Kendrick sambil berlari menyeret koper nya.
Melihat tingkah Kendrick, Felichia tersenyum kecil sambil memegang lengan Gara di sampingnya. Setelah melihat pesawat Kendrick sudah benar-benar pergi, Felichia juga baru pergi dari bandara bersama Gara dan bodyguardnya Jack.
Setelah ini ia akan hidup kembali berdua dengan Gara, tapi ada satu hal yang harus Felichia lakukan. Yaitu tentang kesembuhan Gara.
*****
"Katakan siapa komplotan mu dalam menjual barang itu?"
"Sa-saya ti-tidak a-akan me-memberi tahu anda cuih."
Valesco menyeringai licik, ia mengambil sesuatu di saku belakang nya. Dan ternyata itu adalah sebuah belati kecil yang terlihat sangat tajam.
"Tidak ingin mengatakannya?" Gumam Valesco.
Pria yang sedang duduk di kursi dengan tubuh diikat langsung gemetar ketakutan, ia sangat tahu siapa di depannya. Seorang psikopat berdarah dingin, dia tidak akan segan-segan membunuh seseorang di depan umum sekaligus jika memang orang yang ia bunuh itu sudah melakukan kejahatan besar.
Baru saja Valesco ingin menyongkel mata pria di tahan tersebut, tiba-tiba saja ia melempar belati di tangannya.
"HARRY!" Teriaknya keras.
Tak lama kemudian Harry datang dengan tablet serta buku-buku tebal yang sudah menjadi ciri khas pria itu.
"Bawa pergi dia, katakan pada mereka pria ini masih punya banyak komplotan yang berkeliaran."
"Baik tuan." Ucap Harry dan memerintahkan beberapa pria berpakaian hitam untuk menyeret pria yang di tahan saat ini.
Valesco mendengus kesal sambil melirik belatinya yang ia lempar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom
Teen FictionAku terbangun kembali sebelum kejadian mengenaskan terjadi pada keluarga ku. Aku yakin, yang ku alami itu bukanlah hanya mimpi semata. Tuhan sudah memberikan ku kesempatan kedua untuk menebus semua kebodohan ku di masa lalu, kesempatan ini tak akan...