Bahhh, ganas banget ya yang komen🤭 cepat banget tembus 3k bahkan lebih 🌝
Sesuai janji, cerita perfect Mom up lagi nih! Seneng gakkkkk?
Ya udah yuk baca, tapi sebelum itu usahakan untuk vote terlebih dahulu ya🌟
⚠️ Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️
__HAPPY~READING__
[BAGIAN:22]
Kegaduhan terjadi di mansion yang sangat besar bak istana kerajaan, seorang wanita cantik mengamuk dan melempar asal semua benda-benda di hadapannya ke sembarangan arah meksipun ia tahu barang yang di lemparnya ini semuanya memiliki harga yang fantastis.
"SEBENARNYA APA YANG KAU INGINKAN HA! KAU MENGHANCURKAN HIDUPKU DAN PUTRAKU SIALAN!" Marah Felichia melemparkan sebuah guci yang terdapat butiran berlian berwarna biru di setiap sisinya ke arah Valesco yang siap menghindar semua amukan Felichia.
"Tidak banyak. Aku hanya ingin kita menikah, itu saja." Jawab Valesco santai.
Felichia menghentikan kegiatannya, ia memandang Valesco dengan tatapan polos.
"Menikah?" Tanya nya dengan suara kecil.
Valesco berjalan menghampiri Felichia, dia dengan lembut memperbaiki tatanan rambut indah Felichia yang sedikit berantakan.
"Hn." Jawab nya.
Felichia terdiam sesaat, ia memejamkan matanya seakan menikmati usapan lembut di kepala nya.
"MIMPI SAJA KAU BAJINGAN!" Teriak Felichia mendorong keras tubuh Valesco.
Brak
Burgh
Bughh
Kegaduhan mulia terjadi lagi, dengan Felichia yang terus melempari Vales sedangkan Vales dia sibuk menghindar.
*****
Setelah sekian lama, akhirnya Felichia tertidur kelelahan. Vales yang melihat itu menggendong tubuh Felichia yang tertidur di sofa ke kasur king size di kamarnya, dengan lembut ia meletakkan tubuh Felichia dan menyelimutinya.
Lama ia memandangi wajah Felichia, hingga tak sadar bahwa kini sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
"Apa yang harus saya katakan. Tidak mungkin saya mengatakan bahwa saya mencintaimu, karena kau tidak akan percaya bukan?" Tanya Vales menatap sendu wajah Felichia.
Sebenarnya ia sudah lama merasakan ini, bahkan sehari setelah kejadian itu. Bola mata sapphire milik Felichia mampu menjerat iblis sepertinya dalam lubang kegelapan yang sangat hampa dan terus memikirkan Felichia tanpa henti membuatnya menjadi gila.
Bertahun-tahun ia mencoba mengalihkan perasaannya ini dengan cara bekerja selama seharian penuh, bahkan waktu istirahat nya tak lama hanya sampai lima jam. Setiap ia menutup matanya, ia akan teringat akan malam itu di mana rasa bersalah membuncah di hatinya.
Setelah menemukannya lagi, Vales sudah janji pada dirinya untuk terus mempertanyakan Felichia di sampingnya meskipun Felichia menolak ia akan tetap mempertahankan bahkan jika Felichia membencinya ia tidak perduli asalkan Felichia tetap di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom
Teen FictionAku terbangun kembali sebelum kejadian mengenaskan terjadi pada keluarga ku. Aku yakin, yang ku alami itu bukanlah hanya mimpi semata. Tuhan sudah memberikan ku kesempatan kedua untuk menebus semua kebodohan ku di masa lalu, kesempatan ini tak akan...