Permohonan

40.1K 5.6K 587
                                    


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

__HAPPY~READING__

[BAGIAN:23]

Beberapa menit setelah Felichia bangun dari tidurnya, ia berdiam sejenak sembari memikirkan bagaimana caranya ia dan Gara bisa kabur dari mansion besar ini.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan perutnya sadari tadi terus berbunyi karena dari tadi pagi sampai sekarang ia belum pernah menyentuh satu makanan pun.

Memikirkan tentang makanan, sekarang putranya dimana? Pasti dia juga sangat lapar!

Untuk sementara lupakan masalah perut, sekarang keberadaan putranya lebih penting apalagi dari pagi putranya juga belum makan apa-apa hanya minum susu di pagi harinya.

Felichia buru-buru berdiri ingin mencari Gara, tapi baru saja ia membalikkan tubuhnya ia langsung tersentak kaget saat melihat Gara yang kini berdiri di ambang pintu dengan mata sembab yang terus mengeluarkan air mata dan darah di pergelangan tangannya.

"GARA!" Teriaknya dan langsung berlari menuju Gara.

Felichia berjongkok menyamakan tingginya dengan Gara, matanya bergetar melihat darah segar di tangan kecil putranya.

"Sayang, ini kenapa?" Tanya nya khawatir.

"Hiks mommy." Cicit Gara menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar karena menangis.

"Ini akan sembuh sayang, gak usah takut ya." Felichia membawa tubuh Gara di dekapan nya, ia menggendong Gara dan mendudukkan Gara di sofa dengan dia yang sibuk mencari kotak P3K.

Lama mencari akhirnya ia menemukan kotak putih yang di carinya, dengan cepat Felichia membersihkan luka di tangan Gara dan setelah itu membungkusnya dengan perban.

Gara sedari tadi tak hentinya terisak, setelah luka Gara terbungkus dengan rapi Felichia membawa Gara ke pangkuannya menghadap dirinya. Memeluk tubuh Gara sambil memukul-mukul kecil punggung maupun bokong putranya.

"Udah ya sayang jangan nangis."

"Hiks orang itu hiks jahat mommy." Adu Gara terisak sambil menyembunyikan wajahnya di leher ibunya.

"Orang siapa yang Gara maksud? Apa luka ini di lakukan oleh seseorang?" Felichia melepaskan pelukannya dan menatap Gara serius.

Felichia pikir luka ini ada karena kecerobohan Gara dalam bermain seperti layaknya anak kecil, ia benar-benar tak berpikir bahwa putranya terluka karena seseorang.

"I-iya hiks." Jawab Gara menunjukkan kepalanya,tak mampu menatap wajah serius Felichia.

"Siapa?" Tanya Felichia dengan nada datar.

"Siapapun yang melakukan ini dengan putraku, akan ku balas berkali-kali lipat." Batinnya

"Da-Daddy hiks."

"Dia mengatakan bahwa hiks dia Daddy nya Gara. Hiks hiks Gara gak percaya, hiks terus Gara mau ketemu mommy hiks tapi dia melarang Gara. Hiks dia mengancam Gara hiks untuk membujuk mommy tinggal di sini hiks tapi hiks Gara tolak dan dia marah terus hiks lukai Gara hiks. Hiks uncle Ken ada hiks di tempat itu juga." Jelas Gara.

Perfect MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang